PURBALINGGA, EDUKATOR--Sebanyak 125 karya siswa SMA Negeri 1 Kemangkon, Purbalingga dipamerkan dalam Gelar Karya Seni Rupa yang bertema “Ekspresi Sentuhan Tangan dalam Warna dan Pola SMANSAKA”, di Gedung KPRI Wanteg – Jl. Raya Dusun II Panican, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga. Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Sekolah Muhlasin, S.Pd pada hari Jumat (22/11/2024) ini, akan berlangsung hingga Sabtu (23/11/2024), dan terbuka untuk umum.
Karya yang dipamerkan itu, terdiri lukisan, batik tulis, batik jumputan dan karya kerajinan tangan.
Pada hari pertama pameran, atau setelah kegiatan dibuka secara resmi, seluruh siswa Kelas X, XI dan XII serta jajaran dewan guru dan karyawan SMAN 1 Kemangkon, memadati lokasi pameran. Panitia pameran juga mengundang sekolah terdekat, seperti SD dan SMP untuk menyaksikan pameran.Kepala SMAN 1 Kemangkon, Muhlasin, S.Pd (nomor tigha dari kiri) bersama tamu undangan. (Foto: Humas SMAN 1 Kemangkon/EDUKATOR)
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan gelar karya seni dan kreativitas ini, yang diprakarsai oleh seluruh siswa Kelas XII. Kegiatan yang bertujuan menampilkan hasil karya siswa Kelas XII selama satu tahun pelajaran terakhir ini, sangat baik sebagai ajang apresiasi terhadap bakat, kreativitas dan inovasi para siswa,” ujar Muhlasin.Suasana pameran
Guru Seni Rupa SMAN 1 Kemangkon, Yuliati S.Pd yang menginisiasi kegiatan ini menambahkan, dari 125 karya yang dipamerkan, semuanya karya seluruh siswa Kelas XII, yakni Kelas XII A, B, C, D dan E. “Untuk kepanitiaan, setiap kelas diambil 5 siswa,” uja Yuliati yang didampingi Ketua panitia pameran Hanugrah Estu Setyadi.Penonton memadati arena pameran
Yuliati juga mengapresiasi setingi-tingginya karya para siswa, berupa lukisan, batik tulis, batik jumputan dan karya kerajinan tangan.
Untuk lukisan yang dipamerkan, lanjut Yuliati, berjumlah 50 buah, semuanya beraliran realisme, seperti lukisan bunga, buah, hewan, dan tumbuhan.
Sedangkan batik yang dipamerkan ada 50 lembar kain. Dan selebihnya 25 karya kerajinan tangan seperti tas rajut, hiasan dinding berupa jam dinding, rak dinding, kapstok, lampu hias, rak sepatu, dan rak baju. Jenis bahan yang digunakan dominan kayu, sedangkan bahan yang digunakan pada kerajinan tas adalah benang candy.Kerajinan tangan karya siswa
“Semuanya dibuat para siswa, termasuk batik tulis berwujud kain berukuran 70 cm X 110 cm. Pembuatan batik tulis dibuat saat mata pelajaran seni budaya dalam rangka membuat desain seragam identitas SMA Negeri 1 Kemangkon. Pada setiap kain batik yang dipamerkan terdapat logo SMA Negeri 1 Kemangkon,” ujar Yuliati.
Yuliati menjelaskan, dari 50 lembar kain batik yang dipamerkan, terdiri 25 lembar batik tulis dan 25 lembar batik jumputan. Motifnya beraneka ragam sesuai kreativitas setiap siswa, diantaranya motif mega mendung.
Dijelaskan juga oleh Yuliati, untuk batik jumputan adalah batik yang proses pembuatannya dibuat dengan cara diikat celup. Yakni diikat dengan tali yang dicelupkan ke dalam warna. “Dinamakan batik jumputan karena menggunakan teknik ikat celup atau dijumput,” jelasnya.
Selanjutnya Yuliati menambahkan, meski barang-barang yang diamerkan ini tidak dikomersilkan, namun pada setiap karya yang dipamerkan dilabeli harga yang bervariasi. “Jika ada yang berminat membeli, dipersilakan,” ujar Yuliati.
Mandiri
Sementara itu Ketua Panitia Pameran Gelar Karya Seni Rupa Hanugrah Estu Setyadi mengatakan, kegiatan ini dibiayai secara mandiri dari iuran seluruh siswa kelas XII dan sejumlah sponsor.
Hanugrah Estu Setyadi mengatakan, dari iuran mandiri itu, peserta pameran membuat stand sendiri dengan alat dan bahan yang sederhana.
“Untuk memeriahkan pameran, di sela-sela pameran ada pemutaran video sandiwara berbahasa Jawa yang sudah dibuat oleh para siswa Kelas XII saat mata pelajaran Bahasa Jawa,” ujar Hanugrah Estu Setyadi.(Prasetiyo)