PURBALINGGA, EDUKATOR–Sebanyak 771 siswa SMPN 3 Purbalingga, baik kelas 7, 8 dan 9 mengikuti kegiatan sarapan pagi bersama dengan membawa bekal dari rumah, Senin (2/9/2024) di lapangan dalam sekolah setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk menekankan pentingnya sarapan sebagai pondasi utama dalam menjaga kekuatan tubuh dan kesehatan.
Salah satu siswa, Amor senang bisa sarapan pagi bersama temannya. Pagi itu, Amor membawa bekal terdiri nasi, sayur dan lauk telor dadar diiris-iris. Tak lupa, air minum satu botol tupperware.
“Makan bareng teman-teman seperti ini, terasa enak,” ujar Amor, siswi Kelas 9A.
Kepala SMPN 3 Purbalingga, Subarno, S.Pd, menekankan pentingnya sarapan pagi setiap hari. “Sarapan adalah salah satu kunci menjaga kebugaran tubuh dan membantu siswa dalam proses belajar dengan lebih baik,” ujarnya.
Menrut Subarno, sarapan pagi itu memiliki beberapa manfaat. Diantaranya, memberikan energi yang diperlukan otak untuk berfungsi optimal, sehingga siswa dapat lebih fokus, berpikir jernih, dan menyelesaikan tugas dengan lebih baik.
Manfaat lainnya, sarapan pagi memberikan asupan energi untuk aktivitas fisik dan mental, sehingga membantu siswa tetap bersemangat dan aktif selama proses belajar.
“Sarapan pagi bisa untuk mencegah rasa lelah, ngantuk dan meningkatkan daya ingat. Dengan sarapan yang cukup, siswa cenderung lebih jarang merasa lelah atau mengantuk di kelas, sehingga mampu mengikuti pelajaran dengan baik atau daya ingatnya tambah kuat,” jelas Subarno.
Sarapan pagi, lanjutnya, adalah bagian penting dari pola hidup sehat yang dapat meningkatkan kemampuan belajar dan performa siswa sepanjang hari.
Untuk itu, Subarno mengajak kepada para siswa untuk membiasakan sarapan pagi dari rumah.
Pil Tambah Darah
Usai sarapan pagi, khusus bagi siswa perempuan, dilanjutkan minum pil tambah darah bersama, untuk mendukung kesehatan mereka, terutama dalam mengatasi masalah anemia.
Pada hari yang sama, SMPN 3 Purbalingga menerima tim dari Puskesmas Kecamatan Purbalingga untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan atau screening bagi siswa kelas 7 di ruang laboratorium. Kegiatan pemeriksaan dilakukan secara bergilir, dimulai dari Kelas 7A hingga kelas 7H.
Pemeriksaan ini meliputi kesehatan gigi, telinga, mulut, dan kesehatan mental. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan gambaran kondisi kesehatan siswa secara keseluruhan dan membantu mencegah potensi masalah kesehatan sejak dini. (Prasetiyo)
