PURBALINGGA, EDUKATOR–Kekeringan yang melanda sejumlah desa di Purbalingga akhir-akhir ini, mengundang keprihatinan alumni SMA Negeri Purbalingga lulusan tahun 1983. Mereka yang tergabung dalam PEDATI (Perkumpulan Delapan Tiga), mengirim air bersih ke dua desa di Kecamatan Kemangkon, yakni Desa Majatengah dan Kedungbenda.
“Kami sudah mengirim air bersih ke dua desa itu 32 ribu liter. Dan besok Sabtu (19/9) kami akan kirim 10 ribu liter lagi ke Majatengah, yang parah dilanda kekeringan akibat musim kemarau panjang ini,” ujar Ketua PEDATI, Bandu Suharjono, S.Pd kepada EDUKATOR, Jumat (15/9/2023).
Selain mengirimkan air bersih, di Desa Majatengah itu pula, PEDATI membuat satu sumur bor yang berada di kompleks masjid di wilayah RT.07 Kadus 2.
PEDATI beranggotakan kurang lebih 250 orang alumni SMAN Purbalingga (sekarang SMAN 1 Purbalingga-red) yang lulus tahun 1983. Mereka aktif berkomunikasi dalam Grup WhatsApp, dan melakukan kegiatan-kegiatan sosial.
Reuni
Dikatakan Bandu Suharjono, pada Minggu 27 Agustus 2023 lalu, anggota PEDATI reuni empat dekade (1983-2023) di Wisma Asri, Jalan Ketuhu Purbalingga. Para alumni yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia, bahkan luar negeri, hadir.
“Ada dari Jakarta, Bengkulu, Kalimantan, Pekanbaru, Sulawesi, Surakarta dan sebagainya. Bahkan dari Thailand juga sengaja datang demi bisa ketemu teman lama. Kami kompak,” ujar Bandu Suharjono, pensiunan guru SMAN 1 Purwareja Klampok yang kini menekuni sebagai petani di Desa Kalitinggar, Kecamatan Padamara, Purbalingga.
Dalam reuni yang mengusung tema “Nguri Uri Silaturahmi Abisatya Alumni” ini, beberapa pensiunan guru SMAN Purbalingga yang dulu mengajar mereka, hadir.
Dalam kesempatan itu pula, selain ketemu teman-teman lama, mereka juga sepakat menggelar berbagai kegiatan sosial.
“Kegiatan sosial yang kami lakukan, diantaranya Jumat berkah. Setiap jumat kami membagikan makanan kepada yang membutuhkan,” ujarnya. (Prasetiyo)
