Tumbuh Luhur, Berprestasi Unggul (Refleksi HUT ke-42 SMP Negeri 1 Kutasari)

Bagikan :

Oleh: Priyanto, S.Pd.I, M.Pd.I
Plt. Kepala SMP Negeri 1 Kutasari
Kabupaten Purbalingga

EMPAT puluh dua tahun bukan sekadar hitungan waktu; ia adalah perjalanan panjang sebuah lembaga pendidikan dalam merawat mimpi, karakter, dan masa depan generasi muda. SMP Negeri 1 Kutasari, sejak berdiri tahun 1983, telah menjadi rumah belajar yang terus tumbuh—bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara nilai, gagasan, dan budaya.

Di momentum HUT ke-42 ini, kita diajak merenungkan kembali esensi keberadaan sekolah: membentuk peserta didik yang luhur budi pekerti dan unggul dalam prestasi, dua hal yang selaras dan saling menguatkan.

Mendidik dalam Arus Perubahan
Kita hidup pada masa ketika perubahan datang begitu cepat. Teknologi berkembang, informasi berlimpah, dan tantangan masa depan semakin kompleks.

Namun di tengah derasnya arus perubahan, satu hal tetap menjadi jangkar: karakter. Sekolah bukan hanya tempat mengajar, tetapi ekosistem nilai tempat anak belajar tentang kejujuran, tanggung jawab, rasa empati, disiplin, serta kemampuan memahami diri dan orang lain.

Membangun peserta didik berbudi luhur berarti memastikan bahwa setiap interaksi di sekolah—dari pembelajaran di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, hingga dinamika pergaulan—menjadi ruang pembiasaan perilaku positif. Sebab karakter tidak lahir dari teori, melainkan dari praktik yang diulang dan dicontohkan.

Prestasi Unggul sebagai Buah dari Proses Baik
Prestasi bukanlah tujuan tunggal pendidikan, tetapi ia adalah konsekuensi dari proses belajar yang baik. SMP N 1 Kutasari (Spensaku) telah mencatat ratusan prestasi di bidang akademik, seni, olahraga, dan literasi.

Prestasi tersebut bukan sekadar angka penghargaan, melainkan bukti bahwa peserta didik mampu bertumbuh melalui bimbingan guru yang berdedikasi dan budaya sekolah yang memberi ruang bagi kreativitas.

Kita memasuki era ketika kecerdasan bukan hanya diukur dari nilai ujian, melainkan juga kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi, berkomunikasi, dan berinovasi. Dalam konteks ini, “berprestasi unggul” berarti membangun kompetensi abad 21 tanpa meninggalkan identitas moral sebagai pelajar Indonesia.

Sekolah Ramah Lingkungan: Kewajiban Generasi Masa Kini
Visi sekolah menegaskan pentingnya wawasan lingkungan. Ini bukan slogan kosong, tetapi bagian dari pendidikan karakter yang paling nyata. Menyadari bahwa bumi sedang menghadapi ancaman perubahan iklim, sekolah berperan menanamkan gaya hidup bersih, hemat energi, serta peduli terhadap ekosistem sekitar.

Program penghijauan, bank sampah, pengelolaan limbah, dan pembelajaran berbasis proyek menjadi langkah konkret agar peserta didik tidak hanya paham konsep lingkungan, tetapi juga terbiasa merawat lingkungan.

Generasi yang luhur budi adalah generasi yang peduli. Generasi yang unggul adalah mereka yang mampu memecahkan persoalan nyata. Maka kepedulian lingkungan sesungguhnya adalah bagian tak terpisahkan dari pencapaian prestasi itu sendiri.

Guru sebagai Jantung Perubahan
Tidak ada sekolah maju tanpa guru yang siap tumbuh. Guru Spensaku telah menjadi garda terdepan dalam memastikan nilai-nilai karakter dan prestasi dapat berjalan seiring. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, pemanfaatan teknologi, serta penguatan budaya refleksi, guru menjadi motor yang menjaga agar pendidikan tidak stagnan.

HUT ke-42 adalah momentum untuk memperkuat komitmen tersebut: bahwa guru harus terus belajar, bertumbuh, dan beradaptasi demi memberi pengalaman terbaik bagi peserta didik.

Tumbuh Luhur, Berprestasi Unggul: Jalan Panjang Masa Depan
Tantangan ke depan tidak semakin mudah. Namun sekolah yang memadukan karakter kuat, prestasi unggul, dan kepedulian lingkungan akan mampu melahirkan generasi yang siap menghadapi era digital sekaligus tetap berakar pada nilai-nilai kemanusiaan.

“Tumbuh Luhur, Berprestasi Unggul” bukan sekadar tema HUT, tetapi arah perjalanan Spensaku menuju masa depan. Ia adalah pengingat bahwa dalam setiap capaian, nilai-nilai kebaikan harus tetap menjadi pondasi; bahwa dalam setiap kemajuan, karakter harus terus dijaga.

Di usia ke-42 ini, SMP Negeri 1 Kutasari tidak hanya merayakan perjalanan masa lalu—tetapi juga menegaskan langkah besar untuk masa depan yang lebih cerah.(*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKINI

pawai budaya
81 Kontingen Bakal Ramaikan Pawai Budaya Hari Jadi ke-195 Purbalingga
priyantodes
Dimensi Edukatif Seni Dolanan Anak "Bumbung Breng"
6208479946720611384
Pemkab Purbalingga Gelar Diskusi “Jurnalis Mencerahkan, Bukan Meresahkan”
jepang1
Disuguhi Tari Lenggasor, Walikota Tono City Mengapresiasi SMPN 3 Purbalingga
17
Meriah, Perayaan Hari Jadi ke 42 SMPN 17 Semarang