PURWOKERTO, EDUKATOR–Untuk menciptakan peluang usaha baru di bidang kuliner, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinakerkop UKM) Kabupaten Banyumas mengadakan Pelatihan Pembuatan Aneka Kue dan Roti. Program ini diikuti 20 peserta, baik pria maupun wanita dari delapan kecamatan dan berlangsung di Workshop Tata Laksana Rumah Tangga UPTD BLK Banyumas, selama 12 hari (9-24 /7/2025).
Peserta berasal dari Kecamatan Ajibarang, Cilongok, Karanglewas, Kedungbanteng, Baturraden, Purwokerto Timur, Barat, dan Selatan.
Kepala Dinakerkop UKM Banyumas, Wahyu Dewanto menjelaskan, pelatihan ini bertujuan membekali peserta dengan keterampilan praktis yang dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha sendiri atau bekerja di industri bakery. “Pelatihan intensif ini memberi bekal teknik pembuatan berbagai kreasi kue dan roti yang berpotensi dipasarkan secara lokal,” ujarnya.
Materi pelatihan mencakup prosedur kerja yang higienis, sanitasi alat, sistem keselamatan kerja, teknik pemanggangan, serta produksi dan penguatan soft skill.
Selain dilatih untuk berionvasi membuat aneka produk kue dan roti, peserta juga dibekali strategi pemasaran guna mendukung geliat ekonomi kreatif di wilayah Banyumas. “Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas SDM dan mengurangi pengangguran melalui jalur keterampilan,” ujarnya.
Kepala Bidang Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja, Penempatan Kerja dan dan Transmigrasi (P3K2T) pada Dinakerkop UKM Maya Yuliani Makudi menambahkan, dari 12 hari pelatihan ini, 11 hari untuk teori maupun praktik, dan di hari terakhir uji kompetensi. Untuk uji kompetensi, bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Diyafa Kencana Indonesia.
Peserta yang lulus uji kompetensi akan memperoleh sertifikat resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), lembaga independen yang berwenang sebagai otoritas sertifikasi personel. Sertifikat ini menjadi bukti kompetensi yang diakui dunia kerja, memberikan nilai tambah saat melamar sebagai tenaga bakery di perusahaan, maupun saat memulai usaha mandiri.
“Selain itu, peserta juga menerima bantuan peralatan produksi sehingga dapat langsung membuka usaha setelah pelatihan,” ujar Maya Yuliani Makudi. (Prasetiyo)