Nara sumber dan para mahasiswa peserta pelatihan foto bersama
PURWOKERTO, EDUKATOR--Kepedulian mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) untuk melestarikan alam, patut dibanggakan. Mereka melakukan aksi peduli biodiversitas melalui kegiatan eksplorasi dan observasi keanekaragaman hayati mulai dari Gunung Slamet, Segara Anakan Cilacap hingga Pantai Pangandaran yang mencakup area hutan, ekosistem padang lamun, hingga rawa laut.
Kepala LPPM Unsoed, Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, M.P., IPU mengemukakan, sebagai tindak lanjut aksi lapangan yang dilakukan para mahasiswa yang tergabung dalam Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pencinta Alam (UPL MPA) Unsoed, pada Selasa (5/8/2025) bertempat di Gedung LPPM Unsoed digelar pelatihan penulisan karya ilmiah untuk Jurnal.
Narasumber dalam pelatihan ini, terdiri para pakar yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang riset dan publikasi ilmiah. Yakni Dr. Ratna Stia Dewi, M.Sc., selaku Ketua Pusat Riset Biodiversitas dan Maritim, memaparkan pentingnya menyuarakan isu biodiversitas melalui tulisan ilmiah yang terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kemudian Dr. Dyahruri Sanjayasari, M.Si., sebagai Sekretaris Pusat Riset, menekankan tentang literatur review yaitu metode sitasi dan tips mencegah plagiarisme; Mardiyah Kurniasih, S.Si., M.Sc., Managing Editor Jurnal Biodiversitas dan Kemaritiman yang menjelaskan proses penyusunan laporan hingga simulasi submit artikel di jurnal biodiversitas.
Selanjutnya Any Kurniawati, S.Kel., M.Si., sebagai editor jurnal, yang memberikan tips cara cepat menyusun proposal penelitian yang baik sebagai bekal sebelum pelaksanaan observasi lapang.
“Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pusat Riset Biodiversitas dan Maritim LPPM Unsoed bersama Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pencinta Alam (UPL MPA Unsoed),” ujar Prof Elly Tugiyanti.
Menurut Prof Elly Tugiyanti, fokus utama dari aksi ini adalah pendataan dan identifikasi biodiversitas tanaman dan jamur (mushroom) yang hidup di kawasan Gunung Slamet, pendataan biodiversitas biota asosiasi hutan mangrove di Segara Anakan Cilacap, dan pendataan biodiversitas ekosistem lamun di Pantai Pangandaran.
Kegiatan pelatihan ini disambut antusias para mahasiswa yang ingin memperdalam pengetahuan dalam menulis karya ilmiah, sekaligus menyadari bahwa biodiversitas tidak cukup hanya dipahami melalui praktik lapangan, tetapi juga harus dibagikan dan dipublikasikan melalui tulisan ilmiah supaya berdampak lebih luas.
Melalui aksi dan pelatihan ini, mahasiswa Unsoed mempertegas perannya sebagai agen perubahan yang tidak hanya kritis, tetapi juga solutif dan berkontribusi aktif dalam pelestarian alam dan penyebaran pengetahuan ilmiah. (*/Prasetiyo)