*Berlangsung Hari Ini dan BesokPembukaan Selaras
PURWOKERTO, EDUKATOR – Semarak Festival Ekonomi Syariah (SEF) Eks Keresidenan Banyumas atau Selaras 2025 resmi dibuka pada Sabtu (30/8/2025) oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Purwokerto, Christovenny, di GOR Satria Purwokerto.
Acara yang berlangsung mulai hari ini hingga Minggu besok (31/8/2025) , mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Ekonomi Syariah untuk Memperkuat Stabilitas dan Kemanusiaan Ekonomi Regional.”Agenda acara Selaras
Program Selaras 2025 merupakan hasil kolaborasi Bank Indonesia Purwokerto dengan pemerintah daerah se-Eks Keresidenan Banyumas, Kementerian Agama, MUI, KNEKS, MES, Halal Center, perguruan tinggi, dan berbagai instansi. “Kerja sama ini ditujukan untuk memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Banyumas Raya.” ujar Christovenny.Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Purwokerto, Christovenny
Menurut Christovenny, secara nasional, ekonomi syariah Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan. Pada 2024, sektor halal value chain tumbuh 4 persen year on year dengan kontribusi 25,45 persen terhadap perekonomian Indonesia.Stand-stand UMKM ikut memeriahkan Selaras di GOR Satria Purwokerto
“Bahkan Indonesia menempati posisi ketiga dunia dalam State of the Global Islamic Economy Indicator, setelah Malaysia dan Arab Saudi. Target jangka panjangnya, Indonesia ditetapkan menjadi pusat ekonomi syariah global pada 2029, sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2025–2029,” ujarnya.
Dalam pengembangan ekosistem halal, lanjutnya, sinergi diwujudkan melalui fasilitasi sertifikasi halal bagi UMKM dan rumah potong hewan. Selain itu, akan diluncurkan Zona PAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat), serta ditampilkan UMKM syariah unggulan melalui showcase.
Di bidang keuangan syariah, kolaborasi dengan pesantren, Kementerian Agama, dan Baznas menghasilkan dua proyek wakaf. Yakni wakaf produktif pembangunan greenhouse melon di Pondok Pesantren Islam Al Ittihad, Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen dan wakaf sumur mesin.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Purwokerto, Christovenny foto bersama pejabat dari Banyumas Raya pada pembukaan Selaras
Masih Rendah
Meski capaian cukup signifikan, tingkat literasi ekonomi dan keuangan syariah nasional masih relatif rendah, yaitu 42,84 persen berdasarkan survei 2024. Oleh karena itu, peningkatan literasi syariah menjadi agenda strategis yang perlu digarap bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat luas.
“Syariah tidak hanya mencakup pendidikan, tapi juga UMKM, gaya hidup halal, zona konsumsi, hingga pengembangan keuangan. Zakat, infak, sedekah, dan wakaf bisa memberdayakan masyarakat saat tingkat kemiskinan tinggi,” jelas Christovenny.
Deklarasi Gerakan Anti Judol
Dalam pembukaan Selaras 2025 ini juga dideklarasikan Gerakan Anti Judi Online (Judol) dan Pinjaman Online (Pinjol) Ilegal yang ditandai dengan penandatanganan bersama.
Christovenny mengingatkan pentingnya edukasi agar masyarakat tidak terjebak keuntungan sesaat. “Judol dianggap menguntungkan, pinjol terlihat ringan, padahal akhirnya memberatkan. Edukasi harus terus diberikan agar masyarakat memilih cara hidup yang halal,” tegasnya.
Dengan adanya Selaras 2025, diharapkan sinergi antarinstansi dan partisipasi masyarakat dapat memperkuat fondasi ekonomi syariah di Banyumas Raya, sekaligus mendukung visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia pada 2029. (Budi Yuswinanto/Prs)