
PURBALINGGA, EDUKATOR–Menutup akhir tahun 2025, warga Purbalingga disuguhi banyak tontonan menarik sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi ke-195 Kabupaten Purbalingga yang diperingati setiap tanggal 18 Desember. Beragam kegiatan mulai dari kompetisi olahraga, festival seni budaya, hingga acara religius telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Purbalingga untuk seluruh lapisan masyarakat.
Perayaan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga tahun ini berlangsung meriah sepanjang bulan Desember 2025. Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif mengajak masyarakat menyambut momentum tersebut dengan penuh kebersamaan dan semangat perubahan. “Semua kegiatan ini dipersembahkan untuk masyarakat Purbalingga tercinta. Kita rayakan Hari Jadi ke-195 dengan sukacita sambil terus melangkah menuju Purbalingga Baru yang semakin maju melalui sinergi dan kolaborasi,” ujarnya.
Kabag Prokopim Setda Purbalingga, Titis Panjer Rahino, menjelaskan bahwa rangkaian acara sudah dimulai sejak awal Desember. Agenda olahraga seperti Kejuaraan Karate Piala Bupati (6–7 Desember), pertandingan bola voli dan futsal pelajar, serta Kejurda Pencak Silat Merpati Putih (26–28 Desember) akan digelar di berbagai GOR di Purbalingga.
Selain itu, terdapat festival kesenian dan budaya seperti Purbalingga Dangdut Idol, Pagelaran Art Laboratory-5, Pentas Ebeg, hingga Festival Kentongan.
Tak hanya hiburan, kegiatan religius dan tradisi turut menyertai perayaan seperti Purbalingga Bershalawat dan doa bersama di tiga kecamatan, ziarah makam leluhur pada 16 Desember, serta Pahargyan Agung dan Purbalingga Berkebaya di Pendopo Dipokusumo pada 18 Desember yang menjadi salah satu acara inti peringatan hari jadi.
Puncak hiburan masyarakat akan diramaikan melalui Pawai Budaya & Kirab Pusaka pada 20 Desember di Alun-alun Purbalingga, dilanjutkan pentas musik besar pada 27 Desember 2025.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, pemerintah daerah juga memperkenalkan logo resmi Hari Jadi Purbalingga ke-195 dengan tema besar “Sinergi, Kolaborasi untuk Akselerasi Purbalingga Baru.” Logo terinspirasi dari Wayang Suket yang merupakan warisan budaya Tak Benda asal Purbalingga.
Elemen angka 1 digambarkan sebagai lesatan anak panah yang menandai kemajuan dan inovasi, sementara angka 95 yang menyatu menggambarkan kolaborasi serta nilai persatuan.(Prasetiyo)