Foto bersama Dosen pembimbing praktikum Prof Dr Adhi Iman Sulaiman dan Dr Lilik Kartika Sari dengan para mahasiswa Pascasarjana Unsoed dan anggota KWT Umi Sekar. (Foto: Prasetiyo/EDUKATOR)
PURBALINGGA, EDUKATOR-– Sebanyak 11 mahasiswa Pascasarjana Unsoed dari dari Program Studi Magister Penyuluhan Pertanian (MPP) dan Magister Agribisnis TA 2024/2025, melakukan studi lapang untuk banyak belajar langsung pertanian hidroponik di Agropreneur Okazakki Farm, Desa Karangnangka, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Minggu (15/6/2025). Kegiatan ini merupakan praktikum mata kuliah Perencanaan Program Pelatihan Masyarakat.
Ikut mendampingi para mahasiswa, dosen pengampu mata kuliah pemberdayaan masyarakat Prof Dr Adhi Iman Sulaiman SIP, M.Si dan Koordinator Prodi MPP Dr Lilik Kartika Sari, S.Psi, M.Psi.
Mereka diterima pemilik Okazaki Farm, Muzakki Lazuardi, SP dan Sekretaris Bumdes Karangnangka Hartono dan sejumlah ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani Umi Sekar (Ukhuwah Muslimah Se Karangnangka), di sekretariat KWT Umi Sekar. Di sini, para mahasiswa melakukan wawancara dan diskusi dengan anggota KWT, yang dipandu Prof Adhi Iman.
Suasana dialog antara anggota KWT Umi Sekar Desa Karangnangka, Kecamatan Mrevet, Purbalingga dengan para mahasiswa Pascasarjana Unsoed, Minggu (22/6/2025). (Foto: Prasetiyo/EDUKATOR)
Prof Adhi Iman Sulaiman mengemukakan, era sekarang ini, anak muda tidak harus bekerja di perkantoran atau industri saja dengan urbanisasi ke perkotaan, sehingga potensi ekonomi pertanian di desa menjadi kurang optimal.
“Saya sangat mendukung industri yang mengembangkan sektor ekonomi pertanian yaitu “Agroindistri”. Dari sini, akan lahir lebih banyak sosok seperti Muzaki, pemilik Okazaki Farm sebagai petani milenial yang kreatif, inovatif dan produktif,” ujar Prof Adhi Iman.
Muzakki ini, lanjutnya, layak dicontoh untuk motivasi dan inspirasi anak-anak muda lainnya. Berkat kegigihannya mengelola kebun hidroponik, kini sukses menjadi petani milenial yang mandiri, dan bisa menghidupi karyawan serta memberdayakan masyarakat sekitar.
Meninjau kebun hidroponik Okazakki Farm. (Foto: Prasetiyo/EDUKATOR)
Dr Lilik kartika Sari berharap, para mahasiswa bisa belajar dari Muzaki, agar menjadi anak muda yang mandiri, seiring dunia pertanian yang kini mulai digemari anak-anak muda.
“Semoga kunjungan praktikum lapangan ini bis amembeirkan berkah, barokah dan bermanfaat bagi para mahasiswa,” harap Lilik Kartika.
Muzakki, pemuda asal Desa Karangnangka ini sukses mengembangkan usaha pertanian hidroponik bernama Okazakki Farm. Alumni Sarjana Agroteknologi Unsoed ini memulai usahanya pada 2019 dengan modal Rp 20 juta hasil kerja di sektor swasta. Ia memilih bertani dibanding bekerja kantoran.
Usaha yang dikelola Muzakki, fokus pada budidaya sayuran seperti selada, pakcoy, sawi, dan melon dengan sistem hidroponik di lahan seluas 800 meter persegi. Produk pertaniannya telah dipasarkan ke swalayan dan restoran di Purbalingga dan sekitarnya. Serapan pasar sangat tinggi, bahkan Okazaki Farm sampai kewalahan memenuhi permintaan pesanan.
Saat ini, Okazakki Farm mampu menghasilkan omzet hingga Rp 20 juta per bulan, dengan dukungan tiga karyawan tetap dan pekerja harian lepas. Dan perlahan namun pasti Okazaki Farm, akan mengembangkan usahanya, diantaranya kini merintis Cafe di tengah kebun hidropinik.
Atas dedikasinya, Muzakki meraih penghargaan Young Ambassador Agriculture (YAA) 2025 dari Kementerian Pertanian melalui program YESS. Ia dinilai berhasil menjadi agen perubahan dan inspirasi bagi generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian yang berkelanjutan dan modern.
Meninjau kebun hidroponik Okazakki Farm. (Foto: Prasetiyo/EDUKATOR)
“Berkat dukungan dari Unsoed, saya terus belajar dan mengoptimalkan Okazaki Farm, agar memberikan manfaat kepada anak-anak muda dan masyarakat, khususnya Desa Karangnangka,” ujarnya.
Sekretaris BUMdes Karangnangka Hartono menambahkan, melalu dana desa tahun 2025 ini, 20 persen diantaranya atau Rp 200 juta akan digunakan untuk mendukung ketahanan pangan di Desa Karangnangka. Dari Rp 200 juta itu, Rp 60 juta diantaranya untuk budidaya hidroponik yang dikelola KWT Umi Sekar, seluas kurang lebih 30 ubin, di dekat Balai Desa Karangnangka.
“Direncanakan, pada awal Agustus, kami bersama Okazaki farm akan memulai usaha hidroponik dengan memanfaatkan dana desa itu,” ujar Hartono. (Prasetiyo)