*Pelantikan Resmi Dijadwalkan 11 September 2025
Calon pengurus MUI Banyumas hadir pada acara ta’aruf calon pengurus periode terbaru MUI Banyumas
PURWOKERTO, EDUKATOR – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas menggelar acara ta’aruf calon pengurus periode terbaru di Pendapa Si Panji, Selasa (9/9/2025) sore. Kegiatan ini dipimpin Ketua MUI Banyumas terpilih, KH Taefur Arofat, dan dihadiri sekitar 62 calon pengurus.
Dalam pertemuan tersebut, para calon pengurus diperkenalkan sekaligus mendapat arahan persiapan pelantikan. “Insyaallah pelantikan MUI Banyumas dilakukan oleh KH Ahmad Darodji selaku Ketua MUI Jawa Tengah pada Kamis, 11 September 2025. Sehari sebelumnya, Kiai Darodji dijadwalkan sudah hadir dan menginap di Banyumas,” ujar KH Taefur.
Agenda ta’aruf mencakup pembacaan Surat Keputusan (SK), perkenalan pengurus, serta gladi kotor pelantikan yang dipimpin Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Banyumas, Wachyono. Ia menegaskan kesiapan panitia menyambut tamu undangan penting.
Wachyono juga menyebutkan, kehadiran Bupati akan semakin menguatkan sinergi antara MUI dengan pemerintah daerah dalam membangun Banyumas yang lebih religius dan harmonis.
Struktur kepengurusan baru mengalami penyederhanaan. Jika sebelumnya terdapat 10 komisi, kini hanya ada enam. Meski demikian, jumlah pengurus masih dinilai cukup besar. “Kalau periode sebelumnya ada 10 komisi, sekarang hanya 6 komisi. Tapi untuk jumlah pengurus kayaknya masih gemuk,” kata Taefur.
Ketua Panitia Pelantikan, Wahyu Fauzi Azis, mengingatkan para calon pengurus hadir lebih awal agar acara berjalan lancar. “Kami juga mengajak semua untuk bersama-sama berdoa, demi bangsa dan kelancaran pelantikan MUI Banyumas,” ujarnya.
Ta’aruf yang berlangsung hangat ini juga menjadi ajang silaturahmi antarcalon pengurus yang berasal dari berbagai ormas Islam, lembaga pendidikan, hingga tokoh masyarakat. Komposisi tersebut dinilai mencerminkan semangat kebersamaan dalam merawat kerukunan umat.
Dengan formasi kepengurusan yang baru, MUI Banyumas diharapkan semakin adaptif menghadapi tantangan zaman dan mampu mengokohkan peran ulama sebagai penuntun moral masyarakat.(Prasetiyo)