
Anak-anak sedang asyik membaca di Perpustakaan Limbah Pustaka
PURBALINGGA, EDUKATOR–Perpustakaan Bergerak Limbah Pustaka Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, meraih penghargaan Perpustakaan Terbaik Kategori Inovasi dan Kreasi Pelibatan Masyarakat untuk Perpustakaan Desa Tingkat Nasional dalam Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Penghargaan bergengsi dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI itu diumumkan dalam ajang Peer Learning Meeting Nasional yang digelar secara daring, Rabu (10/12/25).
“Penghargaan ini kami persembahkan sebagai kado Hari Jadi ke-195 Kabupaten Purbalingga. Kami masih bisa menorehkan tinta emas untuk Purbalingga melalui perpustakaan di kancah nasional,” ungkap pengelola Limbah Pustaka, Roro Hendarti di Purbalingga, Kamis (11/12/2025).
Perpustakaan Bergerak Limbah Pustaka berdiri 27 September 2007, awalnya bernama Pelita. Perpustakaan ini bermula dari tumpukan buku di pojok baca balai desa hingga kini berkembang menjadi perpustakaan bergerak yang memadukan literasi dengan pengelolaan sampah.
Inovasi tersebut menjadikannya perpustakaan desa yang dikenal luas dan diminati masyarakat.
Atas penghargaan yang diterimanya, selain piagam penghargaan, Limbah Pustaka juga menerima apresiasi dana sebesar Rp 5.000.000 sebagai dukungan atas konsistensinya dalam menguatkan budaya literasi di masyarakat pedesaan.
Perpusnas RI menegaskan bahwa penghargaan TPBIS bertujuan mendorong perpustakaan di seluruh Indonesia untuk menghadirkan layanan literasi yang inklusif, kreatif, dan memberikan dampak nyata.
Prestasi Limbah Pustaka menjadi contoh bahwa gerakan literasi dari desa mampu bergaung hingga tingkat nasional dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat. (Prasetiyo)