*Gandeng Desa Wisata dan Komunitas Seni
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono foto bersama peserta pelatihan/(Dok Humas Pemkab Banyumas)
PURWOKERTO, EDUKATOR-–Snack Video resmi meluncurkan Program Kemitraan di Banyumas, Rabu (17/9/2025), bertempat di Pendopo Si Panji Purwokerto. Program ini menggandeng 20 desa wisata dan 20 komunitas seni lokal untuk mengembangkan potensi daerah melalui platform media sosial Snack Video.
Snack Video merupakan platform media sosial berbasis video pendek yang memungkinkan pengguna membuat, mengedit, dan membagikan video berdurasi singkat serta berinteraksi dengan pengguna lain melalui komentar dan like.Penyerahan sovenir kepada Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, menandai peluncuran Program Partner, dari Snack Vidio, di Pendopo Si Panji Purwokerto, Rabu, 17 September 2025. (Dok Humas Pemkab Banyumas)
Aplikasi yang dikembangkan oleh Kuaishou Technology,perusahaan teknologi asal Tiongkok ini, mirip dengan TikTok, dan sudah digunakan di banyak negara termasuk Indonesia. Snack Video cukup populer di kalangan anak muda karena tampilannya sederhana, fiturnya ringan, dan mendukung konten lokal.
Kepala Hubungan Pemerintah Snack Video, Yulika Satria Daya, menjelaskan, Banyumas menjadi kabupaten yang mengikutsertakan komunitas seni dalam program ini, setelah sebelumnya diluncurkan di Kebumen.
“Kami ingin desa-desa dan komunitas bisa mempromosikan potensi uniknya. Ke depan, akan ada fitur khusus ‘Desa Snack’ yang mengelompokkan kategori desa wisata, desa batik, dan lain-lain. Harapannya, konten desa dapat lebih mudah ditemukan dan menjangkau audiens luas,” ujarnya.
Sebagai mitra resmi, desa dan komunitas seni akan memperoleh akun dengan centang biru, prioritas algoritma, serta jalur komunikasi eksklusif melalui WhatsApp. “Misalnya ada kesulitan mendapat follower, tim kami bisa membantu langsung,” tambah Yulika.
Program ini disambut positif oleh peserta. Icuk, pegiat komunitas wisata, mengaku senang karena pelatihan diberikan gratis. “Itu yang saya suka. Teman-teman komunitas diedukasi agar lebih bisa mengembangkan akun media sosialnya,” katanya.
Desi, perwakilan Desa Karangkemiri, juga merasakan manfaatnya. “Kalau sebelumnya saya pakai Snack Video hanya untuk pribadi, sekarang bisa untuk mewakili desa. Pelatihan edit video menggunakan CapCut sangat berguna untuk promosi desa wisata,” ujarnya. (Prasetiyo)