Tim dosen Universitas Amikom Purwokerto foto bersama pengurus Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP-SPAMS) “Tirta Sari” Desa Kedungwringin, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.
BANYUMAS, EDUKATOR–Universitas Amikom Purwokerto melalui tim dosennya menginisiasi program penguatan literasi keuangan dan penerapan teknologi digital untuk pengurus Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP-SPAMS) “Tirta Sari” Desa Kedungwringin, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.
Langkah ini dilakukan untuk menjawab permasalahan layanan air bersih yang sejak 2022 dikelola secara mandiri namun masih terkendala pencatatan manual, rendahnya literasi keuangan, serta ketiadaan sistem monitoring otomatis.Pertemuan antara Tim dosen Universitas Amikom Purwokerto dengan pengurus Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP-SPAMS) “Tirta Sari” Desa Kedungwringin, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.
Tim dosen yang terdiri dari Irma Darmayanti, M.Kom., Bunga Asriandhini, S.I.Kom., M.A., dan Nandang Hermanto, M.Kom., merancang program ini untuk meningkatkan kapasitas manajerial pengurus.
“Kami ingin membantu pengurus KP-SPAMS agar mampu mengelola layanan air secara lebih transparan, mandiri, dan berkelanjutan melalui literasi keuangan dan teknologi digital,” ungkap Irma Darmayanti, Minggu (31/8/2025).
Program yang dilaksanakan sepanjang Agustus 2025 ini meliputi pelatihan pencatatan transaksi, penyusunan laporan, hingga manajemen tunggakan pelanggan.
Selain itu, tim juga memperkenalkan aplikasi Android SiPAM untuk merekap data pelanggan, tagihan, dan laporan keuangan secara otomatis, menggantikan sistem manual yang rawan kesalahan.
Di sisi lain, teknologi sensor digital dipasang untuk memantau ketinggian air di bak penampungan. “Dengan adanya sistem notifikasi real-time, pengurus bisa langsung mengetahui jika pasokan menipis atau terjadi gangguan, sehingga distribusi air tidak terhambat,” ujarnya.
Didukung Ditjen Diktiristek
Selain dosen, mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto juga terlibat langsung sehingga memperoleh pengalaman lapangan sekaligus berkontribusi nyata bagi masyarakat.
Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.
Bunga Asriandhini menambahkan, program ini sejalan dengan agenda global. “Inisiatif ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya air bersih dan sanitasi layak serta kehidupan sehat dan sejahtera,” katanya.
Ketua KP-SPAMS “Tirta Sari”, Rudi Haryanto, menyambut baik program ini. “Selama ini hasil iuran hanya cukup menutup biaya operasional. Dengan sistem keuangan yang lebih transparan, kami berharap ada surplus untuk meningkatkan kesejahteraan pengurus dan pengembangan infrastruktur,” ujarnya.
Dengan kolaborasi perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat, KP-SPAMS “Tirta Sari” diharapkan mampu menjadi model pengelolaan layanan air berbasis teknologi yang mandiri, adaptif, dan berkelanjutan. (Prasetiyo)