BANYUMAS,EDUKATOR–Setelah terhenti akibat Pandemi Covid-19, Festival Rewanda Boejana (FRB) di Desa Wisata Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas kembali akan digelar. Diharapkan, pada festival tahun 2023 atau ke 5 ini, akan berlangsung lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya, dengan target pengunjung 10 ribu lebih.
Terakhir, FRB yang dipusatkan di kompleks Masjid Saka Tunggal di desa tersebut, digelar tahun 2019, dengan jumlah pengunjung saat itu kurang lebih 5000 orang.
Yuk, kita ramai-ramai menonton festival itu, Minggu (29/10/2023) mendatang.Pelaksanaan Festival Rewanda Boejana (FRB) tahun silam. (Dokumentasi panitia/EDUKATOR)
“Ini pelaksanaan FRB pertama setelah Pandemi Covid 19, atau pelaksanaan ke 5 sejak FRB digelar pertama tahun 2016. Pelaksanaan kali ini kami buat lebih meriah, dan ditargetkan ada 10 ribu lebih pengunjung menyaksikan FRB kali ini,” ujar Koordinator Umum Festival Rewanda Boejana, Suto Handoyo yang didampingi Kepala Desa Cikakak Katim selaku ketua panitia FRB 2023 kepada EDUKATOR, Minggu (22/10/2023) di Desa wisata Cikakak.Pelaksanaan Festival Rewanda Boejana (FRB) tahun silam. (Dokumentasi panitia/EDUKATOR)
FRB merupakan tradisi memberi makan satwa liar berupa ribuan kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang hidup di kompleks Masjid Saka Tunggal di Desa Wisata Cikakak. Tradisi ini sebagai bentuk rasa kasih sayang sesama makhluk hidup.
FRB diselenggarakan setiap satu tahun sekali pada setiap bulan Oktober atau November, saat musim kemarau panjang. Penyelenggara festival ini Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Saka Tunggal Desa Cikakak yang bekerjasama dengan Karang Taruna Harapan Bangsa Desa Cikakak, Pemerintah Desa Cikakak dan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas.
Rangkaian Acara
Suto Handoyo yang juga Ketua Pokdarwis Saka Tunggal selaku pengelola Desa Wisata Cikakak mengatakan, rangkaian FRB dimulai Sabtu (28/10/2023). Pada hari Sabtu ini ada lomba senam, dilanjut malam harinya ada lomba kentongan antar RW (Rukun Warga) se Desa Cikakak.Pelaksanaan Festival Rewanda Boejana (FRB) tahun silam. (Dokumentasi panitia/EDUKATOR)
Puncak acara, Minggu (29/10/2023). Pada hari ini, ada arak-arakan gunungan buah yang dilombakan, dengan jumlah peserta 13 gunungan. “Peserta arak-arakan gunungan buah dari anak-anak karang taruna,” ujarnya.
Keberangkatan peserta arak-arakan gunungan buah dimulai jam 09.00 WIB, dengan start dari Pendopo Pakasa, menuju ke tempat pembukaan acara di Terminal Saka Tunggal.
Mengawali pembukaan acara, akan ditampilkan Tarian “Cikakak Ngrembaka” oleh siswa-siswi SMP Negeri 3 Wangon. Dilanjut atraksi bregada.Pelaksanaan Festival Rewanda Boejana (FRB) tahun silam. (Dokumentasi panitia/EDUKATOR)
Dijadwalkan, acara akan dibuka oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa-Tengah.
Setelah sambutan pembukaan, ujar Suto Handoyo, dilakukan penilaian peserta gunungan oleh dewan juri. Ada tiga dewan juri yang sudah ditetapkan oleh panita, terdiri Deskart Sotyo Jatmiko, SH M.Si yang juga pencipta Festival Rewanda Boejana, Titut Edi Purwanto (Maestro Cowongan/Jerami Fest), dan Rianto, S.Sn (Maestro Lengger Lanang/Kendalisada Art Festival).Pelaksanaan Festival Rewanda Boejana (FRB) tahun silam. (Dokumentasi panitia/EDUKATOR)
Usai penilaian, diperkirakan pada jam 11.30 WIB, penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro, S.STP., M.Si melepas arak-arakan gunungan buah menuju Masjid Saka Tunggal. Perjalanan selama kurang lebih 30 menit.
Sesampainya arak-arakan gunungan buah di Masjid Saka Tunggal, di sini juru kunci Lebak, Sulam , dan tamu pejabat serta undangan, secara simbolik memberi pakan kera dari gunungan buah.
Suto Handoyo menjelaskan, menutup rangkaian acara FRB, pada Minggu malam harinya digelar “Cikakak Bersholawat” bersama Habib Haedar Ali Asegaf dari Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. (Prasetiyo)