Implementasi Bimbingan Karier di SMK Negeri 1 Kaligondang

by -53 Views

Oleh: Muginah, S.Pd
Guru SMK Negeri 1 Kaligondang
Kabupaten Purbalingga

Email muginah20@gmail.com

SEKOLAH Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran  penting dalam menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan atau berwirausaha. Sesuai dengan Permendikbudristek RI Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pasal 10 Ayat 1.c yang berbunyi “ keterampilan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar dapat hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya’. 

Salah satu langkah yang di ambil untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan bimbingan karier.

Definisi bimbingan karier di antaranya adalah : Bimbingan karier adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa agar dapat memahami diri, memahami nilai-nilai, memahami lingkungan, mengenal masalah dan cara mengatasi, serta dapat merencanakan masa depan (Depdikbud Provinsi Jateng; 1991); Dalam bukunya Dewa Ketut Sukardi (1987), mendefinisikan Bimbingan Karier adalah bantuan layanan yang diberikan kepada individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan menetapkan dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan daripadanya.

Donald D. Super (1975), seperti yang dikutip oleh Yeni Karneli, mengartikan Bimbingan Karir atau jabatan (vocational guidance) sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam dunia kerja; dan dapat disimpulkan bahwa Bimbingan karir adalah suatu bentuk bantuan layanan, pemberian informasi dan pendekatan terhadap individu/ sekelompok individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja untuk menentukan pilihan karirnya dimasa mendatang serta mengembangkan peranannya dalam dunia kerja. Pengertian Bimbingan Karir “

Tujuan Bimbingan Karir yang dilaksanakan di SMK diantaranya :1) Memiliki pemahaman diri(kemampuan, minat, dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan; 2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi kerja; 3) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja; 4) Memahami relevansi kompetensi belajar(kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau ketrampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan; 5) Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja; 6) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan; 7) Mengenal ketrampilan, minat, dan bakat.

Tujuan Bimbingan Karir; 8) Memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan, dan bermartabat. 8. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karier; dan 9) Memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan, dan bermartabat.

Prinsip-prinsip umum yang relevan dengan SMK adalah : 1) Keterkaitan dengan Dunia Kerja: Bimbingan karier harus sangat erat kaitannya dengan dunia kerja. Siswa SMK perlu mendapatkan informasi yang akurat dan up-to-date tentang kebutuhan pasar kerja, tren industri, dan peluang pekerjaan yang relevan dengan jurusan mereka; 2) Fokus pada Keterampilan Teknis: Selain minat dan bakat, bimbingan karier juga harus memperhatikan pengembangan keterampilan teknis yang sesuai dengan jurusan masing-masing siswa; 3) Kesiapan Kerja: Bimbingan karier harus mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja, termasuk soft skills seperti komunikasi, kerja sama tim, dan problem-solving; dan 4) Fleksibelitas: Dunia kerja terus berubah, oleh karena itu bimbingan karier harus bersifat fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Penerapan prinsip-prinsip dalam Konteks SMK menurut Donald E. Super, John L. Holland, dan Robert L. Hoppock, adalah : 1) Teori Perkembangan Karir Super: Tahapan eksplorasi dan spesifikasi dalam teori Super sangat relevan dengan siswa SMK, di mana mereka mulai mengeksplorasi minat dan bakat mereka dalam bidang tertentu dan kemudian mulai mengkhususkan diri dalam satu bidang keahlian; 2) Teori Tipe Kepribadian Holland: Kode kepribadian Holland dapat membantu siswa SMK mengidentifikasi minat dan tipe kepribadian mereka yang sesuai dengan berbagai jenis pekerjaan di bidang teknis; dan 3) Konsep Kebutuhan Pekerjaan Hoppock: Siswa SMK perlu memahami bahwa pekerjaan tidak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan sosial, psikologis, dan self-actualization.

Manfaat Bimbingan Karir adalah membantu seseorang untuk memecahkan masalah karir, membantu seseorang dalam menentukan jenis karir yang ditekuninya dan membantu mengidentifiksi hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan karir melalui perencanaan Pelaksanaan Bimbingan Karir di SMK Negeri 1 Kaligondang dilaksanakan oleh guru Bimbingan Konseling (BK), di bantu oleh Tim dari Bursa Kerja Khusus (BKK) dan guru produktif disetiap program keahlian. Program yang dibuat oleh Tim BK dalam rangka untuk memperkenalkan, membimbing dan memberikan konsultasi karier diantaranya berupa :

a. Pendampingan Individu, yaitu kegiatan untuk memberikan bimbingan karier secara individu pada siswa oleh guru BK. Ini bertujuan untuk memberikan bimbingan yang lebih intensif.

b. Kelas Kecil, yaitu kegiatan untuk memberikan bimbingan karier secara berkelompok tetapi dengan jumlah terbatas.

c. Kelas Besar, yaitu kegiatan pengenalan akan bimbingan karier yang dilaksanakan pada kelas besar yang terdiri dari 3 tiga sampai empat kelas dalam satu sesi. Kegiatan kelas besar ini dilaksanakan setiap hari jumat bergantian dengan materi konseling yang di beri nama “JUMAT BERMAKNA”. Bimbingan konseling dan karier di kelas besar dengan fokus pada bimbingan karier, kerukunan, anti kekerasan, anti bullying, dan memupuk kebersamaan memiliki banyak manfaat dari sisi psikologis. bimbingan konseling di kelas besar dengan wawasan karier, kerukunan, anti kekerasan, anti bullying, dan memupuk kebersamaan memberikan banyak manfaat psikologis bagi siswa.
Sehingga siswa memiliki kesiapan untuk melanjutkan, berwirausaha atau bekerja.(*)

Referensi :
-Donald, J. (1992). Sentimental education: School, popular culture and the regulation of liberty. Verso.
-Juwitaningrum, I. (2013). Program bimbingan karir untuk meningkatkan kematangan karir siswa SMK. PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2(2), 132-147.
-Kemendikbudristek. (2022). Standar Kompetensi Lulusan. Kementrian Pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.
-SMKN 1 Kaligondang. (2024) Kurikulum Satuan Pendidikan, Akademik SMKN1 Kaligondang
-Supriatna, M., & Budiman, N. (2009). Bimbingan karir di SMK. Dalam e-book, 1-72.

No More Posts Available.

No more pages to load.