PURBALINGGA, EDUKATOR–Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor (Satlantas Polres) Purbalingga AKP Kumala Enggar Anjarani, STK SIK M.Si mengajak kepada siswa, guru dan karyawan SMP Negeri 3 Purbalingga untuk tertib berlalu-lintas, agar keselamatan di jalan lebih diutamakan. Keselamatan berlalulintas adalah suatu kebutuhan krusial dan merupakan tanggungjawab bersama antara polisi dan para pengguna jalan.
“Keselamatan berlalulintas bukan hanya urusan polisi saja, namun merupakan kebutuhan kita bersama,” ujar Kasatlantas AKP Kumala saat bertindak sebagai pembina upacara di SMP Negeri 3 Purbalingga, Senin (13/1/2025).
Ikut mendampingi Kasatlantas dalam kesempatan itu, Kepala Unit Keamanan dan Keselamatan (Kanit Kamsel) Satlantas Polres Purbalingga Iptu Agung Nugroho beserta tim. Sedangkan peserta upacara sebanyak 764 siswa Kelas 7, 8 dan 9 SMPN 3 Purbalingga beserta Kepala Sekolah Subarno, S.Pd dan jajaran dewan guru serta karyawan.Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor (Satlantas Polres) Purbalingga AKP Kumala Enggar Anjarani, STK SIK M.Si saat menjadi pembina upacara di SMPN 3 Purbalingga, Senin (13/1/2025).
Usai upacara, ada dialog dengan para siswa. Dan Kasatlantas AKP Kumala memberikan tiga helm berstrandar SNI (Standar Nasional Indonesia) kepada tiga siswa yang berhasil menjawab quis. Kasatlantas mengenakan helm itu kepada tiga tersebut secara benar, hingga terdengar suara “klik” atau terkunci.Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor (Satlantas Polres) Purbalingga AKP Kumala Enggar Anjarani, STK SIK M.Si mengenakan helm kepada salah satu siswa SMPN 3 Purbalingga.
AKP Kumala yang baru seminggu menjabat sebagai Kasatlantas Polres Purbalingga menyampaikan,keselamatan berlalu-lintas telah menjadi kebutuhan global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO/World Health Organization mencatat, setiap tahunnya kecelakaan lalu-lintas telah menyebabkan rata-rata 1,24 juta jiwa meninggal, serta 50 juta mengalami luka-luka dan cacat seumur hidup. Sehingga hal ini menimbulkan penurunan tingkat produktivitas kerja korban, yang akhirnya mengakibatkan angka pengangguran yang tinggi dan kemiskinan.
Di Purbalingga, lanjutnya, dapat kita lihat dan rasakan setiap harinya semakin bertambah padatnya arus lalu-lintas , khususnya pada jam masuk dan pulang sekolah.
“Dari semakin padatnya arus lalu-lintas , ego dan kelalaian masing-masing pengguna jalan, juga akan semakin menambah kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu-lintas. Disamping pelanggaran lalu-lintas yang merupakan penyebab utama pada setiap kecelakaan lalu-lintas,” ujarnya.
Di Purbalingga, data menunjukkan bahwa selama tahun 2024 kasus kecelakaan lalu-lintas secara kuantitatif mengalami penurunan sebanyak 18,7 persen. Yaitu sebanyak 555 kasus dari 683 kasus selama tahun 2023. Adapun korban meninggal dunia selama tahun 2024 mengalami penurunan sebanyak 2,9 persen . Yaitu sebanyak 67 korban meninggal dunia pada tahun 2023, menjadi 65 orang pada tahun 2024.
Dari data yang ada, sambung Kasatlantas, pelaku maupun korban yang terlibat kecelakaan, bahwa para pelajar masih mendukuki peringkat tertinggi kedua sebanyak 101 atau 18,2 persen dari total jumlah kecelakaan lalu-lintas tahun 2024, dengan status pengendara sepeda motor.
“Mencermati data tersebut, dapat kita maknai bahwa budaya disiplin masyarakat Purbalingga pada umumnya, dan khususnya para remaja/usia produktif, masih sangat kurang, meskipun sebagian diantaranya sudah tertib dan disiplin,” ujarnya.
Kasatlantas juga menegaskan, pelanggaran lalu-lintas dapat dilihat , saat pagi dan sore hari, ketika para pelajar dan masyarakat berangkat dan pulang sekolah/tempat kerja. Mereka saling berlomba untuk lebih cepat sampai tempat tujuan, tidak ada yang mau mengalah, bahkan lampu merah seakan bukan tanda untuk berhenti.
“Pelanggaran lalu-lintas yang sering diabaikan oleh para pelajar, utamanya adalah penggunaan helm. Saya mengamati, dari sekian banyak siswa yang masuk ke dalam halaman beberapa sekolah, masih banyak yang tidak menggunakan helm,” katanya.
Helm sering dianggap tidak penting, dengan alasan karena jarak rumahnya dekat sekolah. “Ini merupakan anggapan keliru yang harus dihilamgkan. Kita harus berpikir, menggunakan helm atau mematuhi aturan lalu-lintas, bukan karena takut pada polisi atau ada tilang, namun untuk keselamatan kita sendiri, karena helm merupakan pelindung utama saat terjadi benturan,” tegasnya.
Tips Berkendara
Dalam kesempatan itu, Kasatlantas memberikan lima tips berkendara di jalan raya. Pertama, pastikan kendaraan dalam keadaan baik. “Sebagai pelajar, kalian yang membonceng, harus mengingatkan kepada orang tua, apakah sepedanya bocor atau tidak. Jangan paksakan naik kendaraan yang keadannya tidak baik,” ujarnya.
Kedua, gunakan alat-alat keselamatan seperti helmdan bawa surat-surat kendaraan seperti SIM dan STNK. Ketiga, patuhi aturan lalu-lintas. Keempat, berdoa sebelum berkendaraan. Dan kelima, utamakan keselamatan sebagai kebutuhan, bukan kecepatan. (Prasetiyo)