SURAKARTA, EDUKATOR--Ada kepuasaan dan kebanggaan tersendiri pada diri Kinanti Inara Aysha (12), siswi Kelas VII SMP Negeri 3 Surakarta ini. Dalam event bergengsi International Mathematical Science Creativity Competition (IMSCC) 2024 yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan, 16-22 Oktober 2024 lalu, Kinan–demikian ia biasa dipanggil–bersama teman sekolahnya, Anna Mithsy Masayu Pakiding, berhasil meraih dua medali. Medali pertama berupa Special International Award, dan medali kedua berupa Encouragement Award.
Kinan mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah dan para gurunya yang telah mendidik dan mengajar hingga meraih prestasi ini. Juga terima kasih kepada kedua orangtuanya, pasangan Bagus Krestiono-Sekar Hapsari Widhareta yang telah memotivasi dan memberikan dukungan penuh. Tak lupa juga terima kasih kepada teman-temannya dan semua yang ikut mendukung kesuksesan Kinan.
“Terima kasih kepada semuanya, ” ujar Kinan.Kinan menunjukkan dua medali yang diraihnya. (Foto: Dok pribadi)
Dalam ajang bergengsi di Korea Selatan itu, Kinan tergabung dalam delegasi SMPN 3 Surakarta, yang berjumlah 27 orang (13 delegasi), dan berhasil meraih 3 medali emas, 2 medali perak, dan 6 medali perunggu, serta mendapatkan Special Award. Dalam kompetisi ini, delegasi SMPN 3 Surakarta mengikuti kompetisi tiga kategori, yaitu Invention and Maker, Mechatronic II, dan Steam: AI to the 4D Space.Delegasi SMPN 3 Surakarta berhasil meraih prestasi yang membanggakan. (Foto: Dok pribadi)Foto bersama di depan SMPN 3 Surakarta. (Foto: Dok pribadi)
Seperti dilansir dari https://tatkala.co/2024/10/25/kinan-peraih-2-medali-internasional-matematika-dan-sains-di-korea-selatan/, diceritakan bahwa Kinan yang lahir di Kota Purwokerto, Jawa Tengah pada 1 April 2012 ini, berangkat ke Korea Selatan untuk mengikuti IMSCC Tahun 2024. IMSCC merupakan kompetisi berbasis 4D Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics (STEAM), yang menggabungkan kemampuan dan pemikiran kritis di bidang matematika dan sains dengan teknologi robotik.
Kinan mengikuti kompetisi itu, setelah dinyatakan lolos seleksi oleh pihak sekolah. Dan sebelum berangkat ke Korsel itu, Kinan telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Berbekal ilmu matematika dan bahasa Inggris yang ia kuasai, Kinan yakin dapat bersaing dalam kompetisi matematika dan kreativitas sains itu. Apalagi selama ini Kinan juga mengikuti kursus matematika dan bahasa Inggris di luar jam pelajaran sekolah.
Kinan pun mencari teman untuk menjadi partner dalam kompetisi internasional itu. Beruntung ia mendapat teman sekolahnya, Anna Mithsy Masayu Pakiding. Anaknya lincah dan cerdas. Kinan dan Mithsy memutuskan untuk mengambil kompetisi dalam kategori Invention and Maker.
Langkah-langkah persiapan mereka lakukan. Hampir setiap hari Kinan dan Mithsy melakukan latihan dan presentasi karya robotik mereka. Tiada kata lelah, tak ada kata menyerah. Mereka semangat berlatih di bawah bimbingan para guru di sekolah favorit ini. Delegasi SMPN 3 Surakarta dilepas PJ Walikota Surakarta Dhoni Widianto. (Foto: Dok pribadi)
Dilepas PJ Walikota
Tiba saatnya, sebelum ke Korsel, Kinan dan teman-temannya sebagai delegasi dari SMP Negeri 3 Kota Surakarta, berpamitan kepada Dhoni Widianto selaku PJ Walikota Surakarta.
Delegasi dipimpin langsung oleh Kepala SMP Negeri 3 Kota Surakarta, Kucisti Ike Retnaningtyas Suryo Putro. Para peserta kompetisi juga didampingi oleh para guru mereka, yaitu Hana Hapsari sebagai guru Bahasa Inggris, Iskandar Fanani guru Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta Veronica Amalia Niken Resanti sebagai guru Matematika.
PJ Walikota saat melepas, berpesan agar delegasi SMPN 3 Surakarta tampil penuh semangat dan maksimal, sehingga kembali ke tanah air dengan membawa hasil terbaik yang dapat membanggakan bagi sekolah dan Kota Surakarta.
Dua Medali
Tiba saatnya kompetisi dimulai pada hari Sabtu (19/10/2024), berbagai perasaan berkecamuk dalam diri Kinan. Tak terkecuali dengan partnernya Mithsy. Betapa tidak. Ini adalah kali yang pertama bagi Kinan mengikuti kompetisi di luar negeri. Apalagi pesertanya bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga dari negara-negara lain seperti Hongkong, Swedia, Oman, Mongolia, dan Filipina.
Kinan mencoba untuk tampil tenang bersama Mithsy. Karya robotik hasil kerja mereka berdua segera dipresentasikan. Kinan sempat cemas ketika ada masalah error di robotiknya. Namun ia tetap tenang dan fokus untuk melanjutkan presentasi dan menjelaskannya di hadapan dewan juri.
Usaha tidak pernah mengkhianati hasil, begitu kata pepatah. Kinan dan Methsy berhasil meraih dua medali dalam kompetisi internasional itu. Medali pertama berupa Special International Award. Sedangkan medali kedua berupa Encouragement Award.
Tentu saja Kinan sangat bangga dan gembira. Jauh-jauh ia terbang ke Korea Selatan dengan membawa pulang dua medali Kompetisi Internasional Matematika dan Kreativitas Sains. Tak sia-sia ia belajar dan latihan presentasi hingga larut malam.
Bukan hanya Kinan, delegasi SMP Negeri 3 Kota Surakarta yang lain juga mendapat medali dalam kompetisi itu. Teman satu delegasi Kinan ada pula yang meraih medali Gold Award, Silver Award, dan Bronze Award. Sungguh prestasi yang patut disyukuri oleh keluarga besar SMP Negeri 3 Kota Surakarta.Delegasi SMPN 3 Surakarta siap berlaga di Korea Selatan
Berwisata
Bukan hanya mengikuti kompetisi Internasional. Kinan dan seluruh delegasi SMP Negeri 3 Kota Surakarta juga tidak melewatkan kesempatan yang baik untuk berwisata di Korea Selatan. Beberapa objek wisata andalan di Korea Selatan dikunjungi.
Salah satu objek wisata yang diunjungi adalah Gyeongbokgung Palace, sebuah istana yang terletak di sebelah utara kota Seoul. Arsitekturnya begitu indah dan menawan. Tidak ketinggalan Kinan pun menyewa Hanbok, pakaian tradisional Korea Selatan untuk berfoto. Harga sewa Hanbok sebesar 33 ribu Won, mata uang Korea Selatan. Sedangkan harga payungnya 3 ribu Won.Kinan mengenakan pakaian tradisional Korea Selatan, Hanbok. (Foto: Dok pribadi)
Selain itu, Kinan juga mendatangi Namsan Tower, yaitu sebuah menara observasi dan komunikasi yang terletak di Gunung Namsan, Seoul. Menariknya objek wisata ini adalah ketika wisatawan meletakkan “Gembok Cinta” di bawah menara. Terdapat ribuan Gembok Cinta yang diletakkan menara itu. Wisatawan membeli gembok seharga 16 ribu Won.Kinan di Namsan Tower, KOrea Selatan. (Foto: Dok pribadi)
Tidak cukup hanya mengunjungi objek wisata, Kinan juga mencicipi kuliner khas Korea Selatan. Makanan pertama yang ia buru adalah Toppoki, seharga 3 ribu Won. Lantas Ramyeon dengan harga 4 ribu Won, dan Corndog 3 ribu Won. Sedangkan untuk minuman, Kinan mencoba Peach Tea seharga 1,5 ribu Won.
Terbayar sudah impian Kinan untuk dapat pergi ke Korea Selatan. Ia telah menginjakkan kaki di negara yang selama ini hanya ia saksikan lewat Drama Korea dan berita televisi. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Selain mengikuti kompetisi, Kinan juga berwisata.Kinan saat di Korea Selatan. (Foto: Dok pribadi)
Kinan telah membuktikan, bahwa ia berhasil membawa pulang dua medali. Tentu saja ini akan sangat membanggakan bagi dirinya, kedua orang tuanya, sekolahnya, Kota Surakarta, dan pastinya membanggakan bagi bangsa dan negara Indonesia. (Chusmeru/Prs)