Koorwilcam Dindikbud Kutasari, Diram, S.Pd yang selalu aktif memotivasi para guru dan siswa SDN 2 Karangjengkol untuk memaksimalkan potensi pertanian di sekolah ini,
PURBALINGGA, EDUKATOR--SD Negeri 2 Karangjengkol. Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga sebelumnya tidak dikenal luas oleh amsyarakat. Namun belakangan ini, SD yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Bayu Aji Wicaksono, S.Pd, M.Pd ini, semakin dikenal luas oleh masyarakat, karena sukses mengembangan berbagai jenis tanaman hortikultura dengan sistem tumpangsari di lahan yang berada di belakang sekolah.
Saat ini, SD ini tengah membudidayakan tanaman cabai. Sebelumnya, ada tanaman mentimun dan sawi hijau.
Berkat mengajari anak-anak menyukai dunia pertanian sejak dini, dan melatih jiwa wirausaha bidang pertanian, Bayu Aji Wicaksono yang didukung rekan-rekan guru dan penjaga, jajaran komite sekolah, orang tua siswa, tokoh masyarakat dan Koorwilcam Dindikbud Kutasari serta Dindikbud Purbalingga, berhasil meraih prestasi membanggakan. Yakni sebagai GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) Terfavorit kategori Kepala SD Inovatif dalam ajang Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Hebat 2024 yang digelar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), pada akhir November 2024 lalu di Grand Sahid Jaya, Jakarta.Kepala SDN 2 Karangjengkol Bayu Aji Wicaksono, S.Pd, M.Pd sat menerima penghargaan sebagai GTK Kategori Kepala SD Inovatif di Jakarta, bulan November 2024 lalu.
“Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras kami dan rekan-rekan guru yang didukung berbagai pihak dalam menciptakan inovasi pembelajaran melalui program P5 berbasis Pertanian yang mengangkat tema kewirausahaan. Keberhasilan ini karena inovasi yang kami tawarkan dinilai berbeda dan lebih menyentuh masyarakat,” ujar Bayu Wicaksono kepada EDUKATOR di SDN 2 Karangjengkol, Sabtu (31/5/2025).
Dalam program ini, siswa dilatih bertani sejak dini dengan fokus pada tanaman hortikultura seperti sawi hijau, mentimun, dan cabai. Bayu menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada siswa sekaligus menginspirasi mereka untuk melihat profesi petani sebagai pilihan karier yang menjanjikan.
“Kami mengangkat dari potensi yang ada di sekitar sini tetapi belum disentuh. Ini juga berbanding lurus dengan program kementerian dan pemerintah tentang kewirausahaan dan pertanian,” ujarnya.
Bayu menekankan pentingnya memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. “Anak-anak itu tipenya, ketika di dalam kelas terus menerus merasa bosan. Tetapi ketika diajak di luar ruangan mereka senang. Jadi tujuannya utama adalah menginspirasi mereka, semoga suatu saat ada yang ingin menjadi petani profesional,” tambahnya.
Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah desa yang memberikan lahan hak guna pakai seluas 100 ubin untuk praktik pertanian. Selain itu, Bayu juga mendapat bimbingan dari Korwilcam serta komunitas pertanian mekanik cabai.
Dalam aspek kewirausahaan, siswa dilatih menjual hasil panen secara langsung melalui acara gelar karya. “Pengunjung memetik sendiri, kemudian ditimbang oleh siswa, dan pembayaran dilakukan langsung kepada anak yang berperan sebagai kasir. Dengan cara ini, mereka benar-benar mengalami bagaimana berwirausaha,” jelas Bayu.
Keberhasilan Bayu dalam Jambore GTK Hebat tahun 2024 lalu semakin mengukuhkan SDN 2 Karangjengkol sebagai sekolah yang inovatif. Selain itu, sekolah ini juga mendapat penghargaan sebagai terbaik kedua dalam ajang Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Purbalingga tahun 2024.
Prestasi Bayu tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga menginspirasi banyak pihak. Ia sering diundang sebagai narasumber untuk berbagi praktik baik dalam program Sekolah Penggerak serta berbagai pelatihan di tingkat regional dan provinsi.
Kepala SD Negeri 2 Karangjengkol, Bayu Aji Wicaksono, S.Pd, M.Pd
“Akhirnya, inovasi yang kami ajukan ini bisa menjadi juara. Banyak sekolah lain yang datang ke sini untuk melihat implementasi program kami. Belum lama juga diminta untuk berbagi praktik baik di Provinsi Jawa Timur,” ujar Bayu.
Dengan berbagai penghargaan yang diraih, Bayu Aji Wicaksono membuktikan bahwa inovasi dalam pendidikan mampu memberikan dampak positif yang luas, baik bagi siswa, masyarakat, maupun dunia pendidikan secara keseluruhan.
Bayu Aji Wicaksono menambahkan, saat ini SDN 2 Karangjengkol memiliki 117 siswa, yang diampu oleh 6 guru kelas, 1 guru Mapel PJOK, 1 guru mapel PAI, 1 penjafa dan 1 kepala sekolah.
Berbagai Prestasi
Dengan keterbatasan yang ada, lanjut Bayu Aji Wicaksono, SDN 2 Karangjengkol terus menorehkan berbagai prestasi. Tercatat sebagai Sekolah Penggerak Angkatan 3 Kabupaten Purbalingga, Terbaik 2 Sekolah Adi Wiyata Kabupaten Purbalingga, 3 tahun berturut-turut mengikuti lomba MAPSI Tingkat Provinsi Jateng (2022: Adzan, 2023:Khat, 2024:Khat).
Anak-anak berlajar wirausaha dengan berjualan sayur-sayuran dalam kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
Selanjutnya 3 tahun berturut-turut mengikuti Pesta Siaga Tingkat Kwarcab Purbalingga , serta berbagai juara pada cabang MAPSI, O2SN, FTBI, dan FLS3N Tingkat Kecamatan Kutasari.
Koorwilcam Dindikbud Kecamatan Kutasari, Diram, S.Pd merasa bangga dan terus memotivasi langkah Bayu Aji Wicaksono bersama para guru dalam memajukan pendidikan di SDN 2 Karangjengkol.
“Saya mengapresiasi langkah inovasi yang dilakukan Bayu Aji Wicaksono bersama rekan-rekan guru, penjaga, komite sekolah, tokoh masyarakat dan berbagai pihak untuk menggeluti dunia pertanian, sehingga anak-anak mencintai dunia pertanian sejak dunia. Ini langkah bagus, dan patut dicontoh oleh SD-SD lainnya,” tegas Diram.(Prasetiyo)