Potensi Produk UMKM dan Destinasi Wisata di Sekitar Kaligua Perlu Perhatian Serius

by -214 Views
Sarasehan pengembangan pariwisata Kaligua, di Agrowisata Kebun Teh Kaligua, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Minggu (13/10/2024). Hadir dalam sarasehan itu, diantaranya Kol Inf Dwi Maryanto SE dari Pamen Denmabesad TNI AD (kanan)

BREBES, EDUKATOR–Agrowisata Kebun Teh Kaligua, di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, seharusnya bisa memberdayakan masyarakat sekitar. Utamanya   para pengelola Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan hasil produknya, dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Deswitasari dengan destinasi wisatanya. 

Namun kenyataannya, para pengelola UMKM di Desa Pandansari saat ini  masih belum merasakan adanya keberadaan agrowisata itu.  Oleh  karena itu, perlu adanya perhatian serius dan kerjasama yang saling menguntungkan antara Pemerintah Desa Pandansari, Pemkab Brebes, para pengelola UMKM, Pokdarwis dan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jawa Tengah selaku pengelola  Agrowisata Kebun Teh Kaligua.Eksotisme pemandangan alam di kawasan Agrowisata Kebun Teh Kaligua. Hawanya yang sejuk dan segar di kaki Gunung Slamet, cocok sebagai destinasi wisata yang layak dikunjungi.

Kenyataan itu terungkap dalam sarasehan yang diselenggarakan oleh  Tim Blusuker yang bekerjasama dengan Lembaga Research, Empowerment and Development Studies (READS) serta akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)  di  Agrowisata Kebun Teh Kaligua, di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Minggu (13/10/2024).Suasana sarasehan di Agrowisata Kaligua, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.

Hadir dalam sarasehan itu, akademisi Unsoed yang juga Ketua Tim Blusuker Prof Dr Adhi Iman Sulaiman, SIP, M.Si , tamu undangan Kol Inf Dwi Maryanto SE dari Pamen Denmabesad TNI AD, tokoh masyarakat Desa Pandansari, Pokdarwis Desa Pandansari, Karang Taruna Desa Pandansari dan Tim READS.

Kepala Seksi Kesejahteraan Pemerintah Desa Pandansari, Amiroh Juliawati (54) mengungkapkan, sudah hampir setahun ini jalan menuju ke Agrowisata Kebun Teh Kaligua, sepanjang 12 km dari jalan raya Paguyangan, sudah mulus. Keadaan ini menjadikan wisatawan semakin banyak berkunjung dan menginap di Kaligua. Namun diakui Amiroh,  masyakarat Desa Pandansari, khususnya para pengelola UMKM dan Pokdarwis, belum merasakan manfaat dari agrowisata ini.

“Para pengelola UMKM di desa kami, seakan belum siuman. Mereka masih tidur, karena aneka produknya kesulitan pemasaran,” ujar Amiroh Juliawati.

Sebenarnya, lanjut Amiroh, banyak produk UMKM dari Pandansari yang bisa dijadikan oleh-oleh khas Kaligua, selain teh tentunya. “Namun selama ini, para pengelola UMKM itu belum merasakan dari keberadaan para wisatawan itu,” ujarnya.

Untuk itu, Amiroh menyarankan, agar pengelola Agrowisata Kebun Teh Kaligua, bisa menjalin kerjasama dengan para pengelola UMKM, berupa produk-produk makanan dan minuman khas Pandansari. Misalnya, wisatawan yang menginap, diberi paket oleh-oleh berupa aneka produk UMKM dari Pandansari. Jelasnya, aneka produk UMKM dibeli oleh pengelola agrowisata kebun teh Kaligua.

Aneka Produk UMKMAneka produk UMKM dari Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes

Saat ini, ada sejumlah produk UMKM khas dari Pandansari, yang layak jual dan dikonsumsi. Diantaranya, Stik Kentang, Stik Wortel, Kripik Jamur Kancing, Krispy Labu Siam, Kripik Pisang, Sambel Garing, Manisan Kulit Lemon, Juz Lemon Sereh, Sari Murni Lemon, dan Dried Lemon Slices.

Para pengelola UMKM itu, selama ini  sudah mendapat pelatihan dari Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kabupaten Brebes. Sehingga produknya layak jual, karena memenuhi standard kesehatan dan kemasannya menarik.

“Kami optimis, jika para pengelola UMKM Pandansari dilibatkan dalam pengembangan Agrowisata Kebun Teh Kaligua, rakyat sekitar sini akan semakin sejahtera,” ujar Amiroh.

Pernyataan Amiroh itu dibenarkan juga oleh Feri Prasetyo (34), Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Deswitasari Desa Pandansari.

 “Saat ini, pemuda Pandansari hanya dilibatkan dari perparkiran pengunjung. Belum mengarah kerjasama dalam pengelolaan UMKM. Kami optimis, destinasi wisata ini akan berkembang baik, seiring masyarakat sini juga merasa memiliki, karena dilibatkan dalam berbagai usaha, termasuk UMKM,”  ujar Feri.Kol Inf Dwi Maryanto SE dari Pamen Denmabesad TNI AD ikut memberikan masukan untuk pengembangan pariwisata Kaligua

Menanggapi pernyataan itu, Kol Inf Dwi Maryanto SE akan berusaha menjembatani, agar para pengelola UMKM di Desa Pandansari bisa merasakan manfaat dari kunjungan wisatawan ke agrowisata Kaligua.

“Kami juga berpesan, agar kualitas produk UMKM tetap dijaga dan dapat dipasarkan secara online atau di warung-warung dekat gerbang Agrowisata Kaligua,” ujarnya.

Pariwisata Berbasis MasyarakatKol Inf Dwi Maryanto SE bersama Prof Dr Adhi Iman Sulaiman SIP, M.Si

Sementara itu, Ketua Tim Blusuker  Prof Adhi Iman Sulaiman mengemukakan, dalam strategi pengembangan wisata Kaligua, PTPN IX (Persero) Jateng selaku pengelola Agrowisata Kebun Teh Kaligua dapat mengimplementasikan Teori Community Based Tourism (CBT) atau pariwisata berbasis masyarakat. Yakni  adanya keterlibatan masyarakat, rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dalam pelestarian lingkungan alam, serta keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan destinasi wisata.Tim Blusuker foto bersama dengan latar belakang kebun teh Kaligua

“Dalam hal ini,  wujudnya bisa berupa kesenian khas sebagai aspek sosial budaya ikut dilestarikan dalam pengembangan wisata ini.  Dan dari aspek ekonomi, perlunya dibuat pusat oleh-oleh , berupa makanan, minuman dan souvenir yang merupakan produk UMKM. Lokasinya bisa di lahan parkir depan loket masuk yang cukup luas,” saran Prof Adhi Iman, dosen Magister Ilmu Komunikasi Unsoed ini.  

Jika pusat oleh-oleh itu diwujudkan, dan wisatawan semakin bertambah, Prof Adhi Iman optimis, masyarakat Pandansari yang merasa memiliki Agrowisata Kebun Teh Kaligua,  akan meningkat kesejahteraannya.  Hal ini seiring peningkatan kuantitas dan kualitas aneka produk UMKM yang ada,  

Pakar pemberdayaan masyarakat ini juga menyarankan, PTPN IX (Persero) Jawa-Tengah yang mengelola agrowisata kebun Teh Kaligua bisa menjalin kerjasama yang lebih harmonis lagi dengan  Pokdarwis untuk pengembangan destinasi wisata yang dikelola Pemdes Pandansari,  diantaranya Telaga Ranjeng.

“Perlu dibuat paket wisata tambahan. Jelasnya, selain berkunjung ke Kaligua, wistawan  juga diajak  menikmati paket tambahan ke Telaga Ranjeng. Jadi semuanya bisa hidup,” saran Prof Adhi Iman Sulaiman. (Prasetiyo)

No More Posts Available.

No more pages to load.