Prodi PBI USD Gelar Konferensi Internasional LLTC ke-10

by -1852 Views
Foto bersama panitia dan peserta LLTC ke 10 USD. (Foto: Dokumentasi Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta/EDUKATOR)

YOGYAKARTA, EDUKATOR–Untuk mengembangkan pembelajaran Bahasa Inggris sesuai tuntutan zaman, Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta menyelenggarakan Konferensi Internasional tahunan “Language and Language Teaching Conference (LLTC) ” ke 10 Tahun 2023. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) dan Magister Kajian Bahasa Inggris (MKBI) USD.

Penyelenggaraan LLTC secara tatap muka ini, pertama kalinya setelah pandemi Covid 19, dan berlangsung di Ruang Seminar Driyarkara, yang terletak di lantai 2 Auditorium Driyarkara, Kampus II USD.

Selain tatap muka, juga diselenggarakan secara daring melalui platform zoom. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Kamis-Jumat (9-10/11/2023), diikuti para mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, guru, dosen maupun pemerhati dan praktisi pembelajaran Bahasa Inggris dari dalam dan luar negeri.

LLTC ke-10 ini mengangkat tema “Paradigm Shift in English Learning: Exploring Hope and Healing for Students”. Setiap tema yang diangkat oleh LLTC memiliki kaitan dengan bidang pendidikan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan isu yang terjadi di bidang pendidikan. Dalam hal ini, selain lima penyaji utama dari dalam dan luar negeri, dalam konferensi internasional ini juga dibahas 88 makalah yang disampaikan oleh 162 penyaji.

Terkait hal itu, tema yang diusung berdasarkan kondisi dan isu yang sedang terjadi, yaitu terjadinya perubahan paradigma pembelajaran Bahasa Inggris yang dapat memberikan harapan dan kesehatan mental bagi siswa.

Ketua Panitia LLTC 2023 Thomas Wahyu Prabowo Mukti berharap, melalui tema ini bisa digali dan didiskusikan tentang perubahan paradigma pembelajaran sehingga bisa membantu siswa untuk mengembangkan diri dengan lebih baik, terutama melalui pendidikan bahasa Inggris.

Thomas mengungkapkan, setelah pandemi Covid-19, sifat dan sikap siswa berubah. “Mayoritas siswa saat ini cenderung lebih ekspresif dan terbuka terhadap diskusi tentang banyak hal, seperti kesehatan mental,” katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, para pengajar pada masa ini mencoba untuk mendidik siswa dengan berfokus pada pengembangan karakter, seperti interpersonal skill siswa.

Rektor USD Albertus Bagus Laksana saat membuka seminar mengungkapkan, generasi muda saat ini telah berusaha secara maksimal untuk beradaptasi selama masa transisi dari pandemi Covid-19.

Masa transisi itu mempengaruhi sifat dan pemikiran mereka terhadap kehidupan. Oleh karena itu, mereka perlu dibantu untuk memperdalam pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan selanjutnya.

“Sebagai pendidik, kita bisa membimbing dalam pembentukan karakter dan ilmu yang berguna bagi kehidupan mereka di masa depan. Karenanya, diperlukan pendidik yang terbuka, visioner, dan bisa menyesuaikan dengan konteks sebagai siswa demi pengembangan kesejahteraan pribadi siswa,” ujar Romo Bagus.Salah satu penyaji sedang presentasi pada LLTC ke X di USD Yogyakarta. (Foto: Iko/EDUKATOR)

Nara Sumber
Dalam konferensi internasional ini, menghadirkan lima narasumber yang terbagi dalam lima sesi. Pada hari pertama, terdapat tiga sesi dengan narasumber Assoc. Prof. Loh Chin Ee (National Institute of Education Singapore) yang dimoderatori oleh Y. Veniranda, M.Hum., Ph.D., FX Ouda Teda Ena, M.Pd., Ed.D. (Universitas Sanata Dharma) yang dimoderatori oleh FX. Mukarto, Ph.D., dan Dr. Sudha Mishra (XIM University India) yang dimoderatori oleh C. Tutyandari, Ph.D.

Pada hari kedua, terdapat dua sesi yang menghadirkan Dr. Willy A. Renandya (National Institute of Education Singapore) yang dimoderatori oleh Markus Budiraharjo, M.Ed. Ed.D. dan Dr. Nicholas Bremner (University of Exeter, UK) yang dimoderatori oleh Agustinus Hardi Prasetyo, Ph.D..

Setiap narasumber menyampaikan pandangan dan pemahaman terkait perubahan paradigma pembelajaran, terutama pembelajaran Bahasa Inggris, pendidikan inklusif, pendidikan yang berpusat pada siswa, pengembangan kurikulum oleh pendidik dan materi pembelajaran bagi siswa.

Selain itu, juga disoroti tentang English for Academic Purpose (EAP), English for Specific Purposes (ESP), pendidikan multikultural, pengajaran berdiferensiasi, teknologi pendidikan, serta sastra dan pendidikan yang berkaitan dengan bahasa, pengajaran bahasa, dan kesehatan mental siswa.

88 Makalah
Selain para narasumber yang menjadi pembicara utama, dalam LLTC ini juga terdapat 88 makalah yang dipresentasikan oleh 162 penyaji. Para penyaji makalah ini berasal dari dosen USD maupun dari insitusi lainnya, yakni para akademisi dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, perwakilan sekolah negeri dan swasta di Indonesia, serta dari institusi luar negeri, seperti Singapura, India, Mongolia, Filipina, dan Bangladesh. (Iko/prs)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

No More Posts Available.

No more pages to load.