PURBALINGGA, EDUKATOR–Buka puasa bersama yang diikuti 14.460 warga dengan menu utama tempe mendhoawan sebanyak 14.460 di sepanjang Jalan Soedirman Timur Purbalingga berhasil memecahkan rekor dan dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI), Sabtu petang (22/3/2025).
Kepala MURI Semarang, Ari Andriani yang hadir di lokasi memastikan keabsahan rekor tersebut. “Kami mengapresiasi kepada pemkab dan Mas Bupati Fahmi Muhammad Hanif yang telah menginisiasi pecah rekor dengan mengangkat kuliner kearifan lokal tempe mendhowan untuk buka bersama ini,” kata Ari Andrijani.Bupati Fahmi (nomor dua dari kanan) dan Wabup Dimas Prasetyahani (nomor dua dari kiri) menerima piagam penghargaan dari MURI.
Mewakili Ketua Umum MURI Jaya Suprana, Ari Andrijani menegaskan, buka puasa bersama dengan mendhowan terbanyak resmi tercatat di Museum MURI, sekaligus dikukuhkan sebagai rekor dunia.
Kegiatan yang bertajuk Ramadan Big Ifhar 2025 itu menghadirkan belasan ribu warga yang duduk lesehan di atas gelaran karpet sepanjang ruas Jalan Jenderal Soedirman Timur, yang membentang dari alun-alun hingga bundaran Kodim 0702, dengan anjang sekitar 1 kilometer. Warga yang sudah duduk memenuhi karpet sejak pukul 16.15 disuguhi lantunan sholawat yang dikemas dengan alunan musik.Bupati Fahmi dan Wabup Dimas Prasetyahani bersila di antara warga yang ikut Big Iftar Ramadan.
Sampai tiba waktunya, sekitar pukul 17.56, seiring kumandang adzan maghrib, ribuan warga dan jajaran forkompinda dan pejabat daerah mulai berbuka puasa dengan menu tempe mendhowan, makanan khas warga Banyumas raya. Dengan mendhowan sebagai lauk utamanya, panitia juga menyiapkan nasi tumpeng tampahan lengkap dengan sayur pelengkap.
Bupati Purbalingga Fahmi M Hanif menuturkan, Ramadan Big Iftar 2025 sukses karena dukungan berbagai pihak. Yakni Kodim 0702 Purbalingga, pemerintah daerah, serta para sponsor yang berkontribusi besar dalam mensukseskan acara ini. Yakni Baznas, PHBI, Forum BUMD, hingga perusahaan swasta seperti Herba Emas, Etta Goat Milk, HNI, dan lainnya.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong, kita bisa mencatatkan sejarah. Terima kasih kepada masyarakat Purbalingga yang begitu antusias mendukung Big Iftar 2025. Semoga momen ini mempererat tali persaudaraan kita,” ujar Bupati P Fahmi M Hanif.
Bupati juga menegaskan bahwa penyelenggaraan Big Iftar 2025 mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Pendanaan acara tidak hanya bersumber dari APBD tetapi juga melalui partisipasi aktif para sponsor.”Ini bukti kita tidak menyerah pada keterbatasan. Kolaborasi menjadi kunci sukses kegiatan ini,” ujarnya.
Tiga Gereja Berpartisipasi
Acara Big Iftar 2025 ditutup dengan shalat maghrib berjamaah di sepanjang Jalan Jenderal Soedirman Timur. Sebelumnya, panitia sudah menyiapkan kran-kran air di sejumlah bangunan yang berada di sisi kanan dan kiri ruas jalan itu.
Tiga gereja yang berada di ruas jalan itu, yakni Gereja Kristen Indonesia (GKI), Gereja Kristen Jawa (GKJ) dan Gereja Katolik Paroki Santo Agustinus Purbalingga. Ketiga gereja tersebut menyediakan sarana kran air untuk berwudhu bagi warga yang hendak mengikuti jamaah shalat maghrib. (Prasetiyo)