PURBALINGGA, EDUKATOR--Menindaklanjuti himbauan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi agar warga masyarakat hemat menggunakan air, SMP Negeri 2 Pengadegan melakukan Gerakan Sada Tali. Yakni gerakan yang mewajibkan satu murid membawa satu botol air leri atau air bekas cucian beras.
Kepala SMPN 2 Pengadegan, Fitriani Tri Rahayu, S.Pd mengatakan, Gerakan Sada Tali atau Satu Murid Satu Botol Air Leri ini, dilakukan pada hari Rabu (30/8/2023).
“Air leri itu kami manfaatkan untuk menyiram tanaman di sekolah,” ujar Fitriani.
Gerakan ini, lanjutnya, sangat mendukung dan berdampak bagi kesuburan tanaman dan keberlangsungan tanaman yang ada. Apalagi musim kemarau yang berkepanjangan bisa menyebabkan krisis air. Sehingga, dengan membawa air leri bisa menyukseskan pelestarian lingkungan sekaligus menghimpun partisipasi dari seluruh warga sekolah.
Menurut Fitriani Tri Rahayu, air leri ini memiliki banyak manfaat. Diantaranya, untuk menyuburkan tanaman karena banyaknya senyawa organik yang terkandung di dalamnya, kemudian bisa meningkatkan pertumbuhan tanaman, memperkuat tananam, mempercepat fotosintesis, melindungi tanaman dari hama, membantu tumbuh kembang tanaman, dan menghilangkan bau tanah akibat kompos.
Dalam pelaksanaannya, siswa dan guru sangat antusias dalam memanfaatkan air leri untuk menyiram tanaman.
Sikap gotong-royong dan kebersamaan tercermin dari peran aktif siswa yang sudah mempersiapkan air leri dari rumah dan secara bersama-sama digunakan untuk menyiram tanaman dengan dikoordinir oleh wali kelasnya masing-masing.
Gerakan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjuan, mengingat sebagian warga memasak nasi sendiri, dan sangat disayangkan jika air bekas cucian beras dibuang begitu saja. “Padahal sangat bagus jika dimanfaatkan untuk menyiram tanaman,” ujarnya. (Humas SMPN 2 Pengadegan/ Prasetiyo)