225 Peserta Ikuti Temu Kolegial APS-TPI

by -1756 Views

BADUNG, EDUKATOR--Asosiasi Program Studi Teknologi Pendidikan Indonesia (APS-TPI) mengadakan Temu Kolegial dengan agenda utama rapat laporan hasil kerja perumusan Profil, CPL, Body of Knowledge, serta Mata Kuliah Inti untuk program studi jenjang S1, S2, dan S3. Kegiatan ini berlangsung di Truntum Kuta, formerly Grand Inna Kuta, Jl. Pantai Kuta No.1, Pande Mas, Kuta, Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa, (6-8/ Agustus 2024).

Acara Temu Kolegial yang telah berlangsung dari tanggal 6 hingga 8 Agustus 2024 ini dihadiri lebih dari 225 peserta dari berbagai Perguruan Tinsgi Negeri dan Swasta di Indonesia, tidak hanya diisi dengan rapat kerja APS-TPI, tetapi juga mencakup berbagai kegiatan lain seperti Konferensi Internasional, Pameran Teknologi Pendidikan, City Tour, dan Visiting Lecturer. Temu Kolegial ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menyusun standar-standar penting dalam kurikulum Teknologi Pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, serta memberikan kesempatan bagi para akademisi untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Dr. Rangga Firdaus, S.Kom.,M.Koom Selaku Ketua Program Studi Magister Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung turut hadir bersama dosen homebase Magister Teknologi Pendidikan sekaligus Ketua Jurusan Ilmu Pendidkan FKIP Unila. Rapat kerja APS-TPI yang diadakan pada kesempatan ini melibatkan tim-tim yang telah diberikan tugas untuk merumuskan berbagai aspek penting dalam kurikulum, mulai dari Profil lulusan, Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), Body of Knowledge, hingga mata kuliah inti untuk Jenjang Program sarjana, magister, dan doktor. Hasil dari perumusan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan program studi teknologi Pendidikan dan juga program studi Pengembangan Kurikulum di Indonesia dan memastikan bahwa lulusan program studi Teknologi Pendidikan siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Dalam pengantar rapat, Ketua APS-TPI, Prof. Dr. Rudi Susilana, M.Si., menyatakan bahwa pertemuan ini sangat penting untuk kemajuan program studi Teknologi Pendidikan dan program studi pengembangan kurikulum di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan standar pendidikan dengan penyelenggaraan program studi yang selalu menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Melalui rapat ini, kami berharap dapat merumuskan kurikulum yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri serta perkembangan teknologi terkini,” ujar Prof. Rudi.

Lebih lanjut, Prof. Rudi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai universitas dan institusi pendidikan. “Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat jaringan akademik, tetapi juga membuka peluang untuk pertukaran ide dan inovasi yang bisa diimplementasikan dalam kurikulum kita,” tambahnya.

Beberapa hasil dalam kegiatan Temu Kolegial tahun ini antara lain:
Pemaparan hasil kerja perumusan Profil, CPL, Body of Knowledge, serta Mata Kuliah Inti untuk program studi jenjang S1, S2, dan S3 dari masing masing koordinator.

Hadir juga dalam rapat ini, Koordinator Perumus Jenjang Doktor, Prof. Dr. Mustaji, M.Pd., guru besar teknologi pendidikan dari Universitas Negeri Surabaya. Beliau menjelaskan bahwa profil lulusan program doktor teknologi pendidikan disesuaikan dengan kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) pada level 9 dana memiliki tiga profil utama yaitu:
Pertama, sebagai Ilmuwan Teknologi Pendidikan yang bertugas mengembangkan prinsip atau teori dalam bidang Teknologi Pendidikan. Kedua, sebagai Akademisi/Instruktur, yaitu dosen dan atau instruktur yang tugas utamanya melaksanakan tri dharma perguruan tinggi pada program S1/S2/S3 serta menganalisis kebutuhan, mendesain, mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pelatihan pada Lembaga Pendidikan, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), serta korporasi. Ketiga, sebagai Akademisi/Instruktur yang menjadi tenaga ahli dalam pengembangan dan penentuan kebijakan pembangunan pendidikan, pembelajaran, dan pelatihan.

Selain itu, Koordinator Perumus Jenjang Magister, Prof. Dr. Hamsi Mansur, S.Pd., M.M.Pd, guru besar Ilmu Penelitian dan Evaluasi Pendidikan dari Universitas Lambung Mangkurat, juga hadir dalam rapat tersebut. Beliau menyebutkan bahwa profil lulusan program magister teknologi pendidikan memiliki empat peran utama. Pertama, sebagai Pengembang Teknologi Pendidikan yang mampu mengembangkan sistem pembelajaran dan kinerja sebagai spesialis media, koordinator teknologi, administrator sistem, programmer, evaluator, dan pengembang pembelajaran/pendidikan dan program.

Kedua, sebagai Akademisi (Pendidik) yang tugas utamanya melaksanakan tri dharma perguruan tinggi di jenjang pendidikan tinggi. Ketiga, sebagai Konsultan Pendidikan yang menjadi tenaga ahli dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Keempat, sebagai Pemimpin Instruksional (Instructional Leadership) yang memimpin dan bekerja sama dengan mitra untuk memberikan dukungan dan bimbingan dalam menetapkan praktek baik dalam pembelajaran/pendidikan dan pengembangan sumber daya.

Lebih lanjut, Prof. Hamsi Mansur menambahkan, “Profil lulusan magister ini dirancang untuk memastikan bahwa lulusan memiliki kompetensi yang komprehensif dan dapat berperan dalam berbagai konteks, baik di dunia pendidikan maupun di industri. Dengan demikian, mereka tidak hanya siap untuk berkarir di dunia akademis, tetapi juga mampu menjadi konsultan yang memberikan solusi pendidikan yang inovatif dan menjadi pemimpin instruksional yang handal.”

Pemaparan dilanjutkan oleh Dr. Mario Emilzoli, M.Pd., sebagai anggota perumus jenjang sarjana yang ditunjuk langsung oleh Koordinator Perumus Program Sarjana, Prof. Dr. Rudi Susilana, M.Si.. Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia menyebutkan bahwa profil lulusan program sarjana teknologi pendidikan memiliki empat peran utama. Pertama, sebagai fasilitator pembelajaran dan peningkatan kinerja sebagai desainer, manajer proyek, spesialis media, koordinator teknologi, administrator sistem, programmer, dan evaluator dalam bidang pembelajaran/pendidikan. Kedua, sebagai tenaga pendidik yang menguasai pembelajaran dan materi ajar terkait informatika, multimedia, animasi, dan broadcasting berbasis teknologi pendidikan di berbagai jalur, jenis, dan jenjang pendidikan (guru, widyaiswara, instruktur, fasilitator). Ketiga, sebagai asisten peneliti (analis) bidang teknologi pendidikan yang mampu menerapkan kaidah ilmiah untuk menghasilkan produk pembelajaran dan peningkatan kinerja sumber daya manusia. Keempat, sebagai edutechnopreneur yang mampu berpikir kreatif mengembangkan bisnis dan menghasilkan serta memasarkan produk-produk inovatif bidang teknologi pendidikan yang edukatif dan disruptif.

Hasil lainya berupa pemberian penghargaan karya terbaik dalam kategori Buku Digital, Jurnal Ilmiah dan Profil Program Studi kepada peserta pameran produk digital Teknologi Pendidikan. Dosen Universitas Lampung, Dr. Rangga Firdaus, S.Kom., M.Kom yang merangkap Ketua Program Studi Magister Teknologi Pendidikan mendapatan semua ke-3 Karya terbaik yang di lombakan. Dalam wawancara Rangga mengatakan Alhamdulillah mendapatkan semua penghargaan tersebut sebagai karya Terbaik dari semua kategori yang ada, merupakah sebuah kehormatan dan kebanggaan untuk kami di Prodi MTP FKIP Unila menjadi Prodi yang Unggul kedepan.

Pelaksanaan dari Konferensi Internasional berjalan lancar dan banyak artikel dari para peserta yang masuk ke jurnal sinta 2 yang dari 12 Jurnal sinta yang kelola oleh Universitas Pendidikan Ganesha. Serta terpilihnya Prof. Dr. Mustaji, M.Pd. sebagai Ketua Formatur IPTPI (Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia) serta Terpilih Dr. Andi Kristianto, sebagai Ketua APS-TPI yang Baru Periode 2025 – 2027 Melanjutkan kepemimpinan Ketua APSTPI yang lama Prof. Dr. Rudi Susilana, M.Si.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, Dr. Rangga berharap kedepan banyak dosen Unila yang bisa hadir sehingga dapat memperoleh wawasan baru dan inspirasi untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih efektif. “City Tour dan Visiting Lecturer juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk melihat langsung bagaimana teknologi diterapkan dalam berbagai konteks, baik di dunia pendidikan maupun industri,” tuturnya.(*/Iko)

No More Posts Available.

No more pages to load.