Gebyar PNF Banyumas, Wujud Nyata Atasi Penanganan Anak Tidak Sekolah

Bagikan :

*454 Warga Belajar Terima Bantuan Perlengkapan Sekolah

Pembukaan Gebyar PNF diwarnai dengan penampilan tarian dari warga belajar

PURWOKERTO, EDUKATOR–Untuk mengapresiasi lembaga Pendidikan Nonformal dalam membantu pemerintah menangani Anak Tidak Sekolah (ATS), Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas menggelar Gebyar Pendidikan Nonformal (PNF), selama dua hari, Selasa-Rabu (14-15/10/2025) di kompleks Dindik Banyumas. Kegiatan dibuka Sekda Banyumas, Dr. Agus Nurhadie, S.Sos., M.Si, ditandai penyerahan bantuan perlengkapan sekolah kepada 454 warga belajar kesetaraan jenjang Paket A, Paket B, dan Paket C.

PNF di Kabupaten Banyumas menunjukkan eksistensinya dengan keberadaan 42 Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang aktif memberikan layanan kepada masyarakat.

Mengusung tema “Melalui Gebyar Pendidikan Nonformal Kita Sukseskan Gerakan Nasional Penanganan Anak Tidak Sekolah” itu, Gebyar PNF diisi berbagai kegiatan. Diantaranya turnamen bola voli, lomba PBB, lomba tari kreasi, lomba video profil lembaga, dan Expo Hasil Karya serta Potensi Pendidikan Nonformal yang menampilkan hasil inovasi dan keterampilan warga belajar.Ekspo hasil karya warga belajar yang dipamerkan pada Gebyar PNF Banyumas tahun 2025 

Mewakili Bupati Banyumas, Sekda Agus Nurhadie mengemukakan, Gebyar Pendidikan Nonformal menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam meningkatkan mutu pendidikan nonformal serta mendukung gerakan nasional penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS).

Pendidikan nonformal, lanjutnya, berperan penting dalam memberi kesempatan belajar bagi siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.

“Melalui kegiatan ini, kita dapat melihat betapa dinamis dan inspiratifnya dunia pendidikan nonformal yang membuka akses belajar, meningkatkan keterampilan, dan mari kita dukung penanganan anak tidak sekolah di Kabupaten Banyumas,” ujarnya.

Sarana Sosialisasi

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs. Joko Wiyono, M.Si., menegaskan bahwa Gebyar PNF bukan sekadar ajang seremonial, melainkan sarana sosialisasi dan motivasi bagi masyarakat untuk terus belajar di jalur nonformal.

“Ini bukti bahwa pendidikan nonformal di Banyumas eksis dan terus maju. Sekaligus menjadi bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjamin kesetaraan akses dan layanan pendidikan bagi semua lapisan masyarakat,” jelasnya.

Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, Gebyar Pendidikan Nonformal Banyumas 2025 menjadi simbol bahwa pendidikan tidak hanya tumbuh di ruang kelas formal, tetapi juga berkembang di tengah masyarakat sebagai sarana mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sementara itu hadir dalam pembukaan Gebyar PNF tersebut, Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Dr. Nugraheni Triastuti, S.E., M.Si., sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pengawas, penilik, serta perwakilan organisasi mitra. (Prasetiyo)

BERITA TERKINI

lin5
10 Finalis Tampil pada Lomba Inovasi Nasional Teknologi Pertanian 2025
insght3
Waspada ! Scam Digital Semakin Canggih
trans2
Trans Banyumas Buka Rute Baru, Mulai 1 Januari 2026
sepatu6
Sepatu Baru, Harapan Baru Anak-anak Penyintas HIV/AIDS di Purbalingga
buku1
Membaca Ulang Gagasan Sosial-Demokrasi, Warisan Imam Yudotomo