Tim dosen Fikes Unsoed foto bersama ibu-ibu PKK dan kader kesehatan Desa Dawuhan, Kecamatan Padamara, Purbalingga
PURBALINGGA, EDUKATOR – Kesadaran warga terhadap pengelolaan sampah rumah tangga terus ditingkatkan melalui kegiatan penyuluhan yang digelar di Desa Dawuhan, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga. Sebanyak 35 peserta dari kalangan ibu-ibu PKK dan kader kesehatan mengikuti kegiatan bertajuk Pengabdian Kepada Masyarakat Smart Living bidang Kesehatan Fikes Unsoed, Minggu (12/10/2025).
Kegiatan ini diinisiasi oleh tim dosen Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang diketuai oleh Suryanto, SKM, MSc, dan turut dihadiri oleh Kepala Desa Dawuhan, Jarwoto, beserta perangkat desa lainnya.Dosen Kesehatan Msyarakat Fikes Unsoed Suryanto, SKM, MSc sedang memberikan sosialisasi penyuluhan tentang pengelolaan sampah rumah tangga.
Dalam penyuluhannya, Suryanto menjelaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga secara benar. “Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan,” ujarnya.
Ia memaparkan bahwa sampah rumah tangga terbagi menjadi dua jenis, yakni organik dan anorganik. Sampah organik seperti sisa makanan dan sayuran dapat diolah menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanaman, sedangkan sampah anorganik seperti plastik, logam, dan kaca memerlukan perlakuan khusus agar tidak mencemari lingkungan.
Dosen Kesehatan Msyarakat Fikes Unsoed Suryanto, SKM, MSc bersama ibu-ibu PKK dan kader kesehatan Desa Dawuhan
Suryanto juga menekankan pentingnya penerapan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari. “Reduce berarti mengurangi penggunaan barang sekali pakai, Reuse menggunakan kembali barang bekas yang masih layak, dan Recycle mengolah kembali barang bekas menjadi produk baru yang berguna,” terangnya.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang menghadapi persoalan dalam pengelolaan sampah karena rendahnya kesadaran, perilaku membuang sampah sembarangan, serta keterbatasan sarana pengangkutan dan tempat penampungan. Kondisi ini dapat menyebabkan lingkungan menjadi kumuh, berbau, dan berisiko menimbulkan penyakit seperti diare, kolera, serta tifus.
Melalui kegiatan penyuluhan ini, peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing dengan mulai menerapkan kebiasaan memilah dan mengelola sampah dari rumah.
Praktik Membuat Kompos
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan praktik pengolahan sampah organik menjadi kompos. Peserta tampak antusias mengikuti kegiatan.
“Kami jadi tahu cara mengelola sampah rumah tangga dengan benar. Ternyata bisa bermanfaat juga untuk tanaman di rumah,” ujar Siti Maryati, salah satu anggota PKK yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Di akhir kegiatan, Kepala Desa Dawuhan, Jarwoto, memberikan sambutan dan apresiasi atas terselenggaranya penyuluhan tersebut. “Kami sangat berterima kasih kepada tim dosen Fikes Unsoed. Edukasi seperti ini sangat penting agar warga semakin sadar dalam menjaga kebersihan lingkungan,” katanya.
Ia berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan agar Desa Dawuhan menjadi desa yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan.(Prasetiyo)