PURBALINGGA, EDUKATOR–Untuk mencegah perundungan (bullying) agar terwujud sekolah yang aman, nyaman dan ramah anak,SMP Negeri 4 Mrebet, Purbalingga, Senin (30/10/2023) menggelar apel sosialisasi anti perundungan, sekaligus deklarasi anti perundungan di lapangan upacara sekolah setempat.
Kapolsek Mrebet AKP Muslimun saat bertindak sebagai pembina apel di SMPN 4 Mrebetm, Purbalingga, Senin (30/10/2023). (Foto: Humas SMPN 4 Mrebet/EDUKATOR)
Kegiatan tersebut, diikuti seluruh warga sekolah, terdiri kepala sekolah, jajaran dewan guru dan karyawan serta seluruh siswa Kelas VII, VIII dan IX.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Mrebet AKP Muslimun memberikan materi sosialisasi tentang pentingnya mengatasi perundungan di sekolah.
Peserta apel
“Bullying atau perundungan adalah perilaku tak menyenangkan baik secara verbal, fisik ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya. Perilaku yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok itu membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan,” ujarnya.
Banyak contoh kasus perundungan di sekolah, misalnya mengolok-olok teman ketika nilainya tidak bagus, menyebut teman dengan julukan yang tidak baik, memanggil anak dengan nama orang tuanya,melempari teman dengan alat tulis, menghadang teman saat akan lewat,mempermalukan teman di depan umum, memberikan komentar tidak menyenangkan di media sosial, menyindir atau mengintimidasi, dan sebagainya.
“Sebaiknya, mari hindari hal-hal buruk itu. Sebaliknya, mari kita ciptakan empati, toleransi, dan sikap positif di lingkungan sekolah,” pesannya.
Senada dengan itu, Kepala SMPN 4 Mrebet, Sugiarti, S.Pd mengajak kepada seluruh warga sekolah untuk menghindari dan mencegah perundungan
“Sosialisasi ini akan menjadi langkah pertama dalam upaya kita bersama untuk menciptakan sekolah yang bebas dari perundungan, di mana setiap siswa akan merasa nyaman, aman dan bahagia saat berada di sekolah,” ujar Sugiarti. (Humas SMPN 4 Mrebet/Prasetiyo)
