Difasilitasi Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed, 100 Siswa SMAN 1 Purbalingga Ikuti Sekolah Kebangsaan Tular Nalar

by -173 Views
Kepala SMAN 1 Purbalingga Joko Mulyanto, M.Pd (berpeci) ikut hadir membuka kegiatan pelatihan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar.

PURBALINGGA, EDUKATOR--Sebanyak 100 siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Purbalinga, Rabu (21/8/2024) mengikuti kegiatan penyuluhan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar di sanggar kegiatan sekolah setempat.

Kegiatan yang mengusung tema “Gen Z Bisa Memilih” ini, sebuah program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo ) bersama Love Frankie dan didukung oleh Google.org, dan difasilitasi oleh Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed Purwokerto.

Para siswa itu didampingi 10 fasilitator yang juga dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed yang telah memiliki sertifikasi Training of Trainer (ToT) atau Pelatihan untuk Pelatih dari Mafindo. Mafindo adalah organisasi kemasyarakatan nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi miss-informasi dan hoaks. Berdiri tahun 2016, Mafindo yang berkantor di Jakarta Selatan ini, memiliki lebih 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan.Penanggungjawab kegiatan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Dr Mite Setiansah di hadapan peserta pelatihan

Kegiatan itu dibuka Kepala SMA Negeri 1 Purbalingga, Joko Mulyanto, M.Pd. “Kami mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Sebab kegiatan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar ini dapat memberikan bekal bagi siswa siswi sebagai pemilih pemula pada perhelatan Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang,” ujar Joko Mulyanto.

Joko Mulyanto berharap, siswa siswi calon pemilih pemula ini dapat menggunakan hak pilihnya sebaik-baiknya, tidak termakan berita palsu, berita bohong yang menyesatkan menjelang Pilkada.

Dalam pelatihan sekolah kebangsaan ini disampaikan dengan metode monolog, dialog , permainan dan Komunikasi Antar Pribadi (KAP). Metode-metode ini dipilih agar efektif dalam penyampaian pesan atau materi sehingga mudah dipahami.Salah seorang fasilitator, Dr Edi Santosa sedang memberikan pelatihan kepada para siswa SMAN 1 Purbalingga

Ada empat segmen yang dibahas dalam pelatihan sekolah kebangsaan ini. Mulai Pilkada serentak, demokrasi, pengindraan hoaks dan waspada sanksi.Para siswa asyik mengikuti pelatihan

Peserta yang terlibat dalam pelatihan sekolah kebangsaan diajak berpikir kritis pada saat menerima informasi serta mengenali potensi pengacauan informasi pemilu 2024. Di antaranya kacau isi, kacau diri dan kacau emosi.

Pasca pelatihan sekolah kebangsaan, calon pemilih pemula yang didominasi Generasi Z ini diharapkan tidak hanya tahu, tetapi juga tanggap dan tangguh ditengah banjir informasi yang didalamnya terselip informasi hoaks.Salah seorang fasilitator, Dr Ganjar Runtiko sedang memberikan pelatihan

“Sekolah Kebangsaan ini asyik, menyenangkan, seru dan saya jadi paham tentang pemilu dan cara-cara mengenali berita hoaks,” ujar Nafesya, salah satu siswa.

Siswa lainnya, Faiq mengatakan, dengan adanya pelatihan ini dirinya dan teman-temannya menjadi tahu lebih dalam tentang hoaks dan berpikir kritis. “Kegiatan ini asyik dan menyenangkan, saya suka,” ujar Faiq.Salah seorang fasilitator Dian Bestari Santi Rahayu, S.IP., M.I.Kom sedang memberikan pelatihan

Ditularkan

Sementara itu penanggungjawab kegiatan Sekolah Kebangsaan Tular Nalar ini, Dr Mite Setiansah berharap, 100 siswa yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi virus untuk menularkan ke rekan-rekannya. “Saya harap setelah pelatihan ini, kalian dapat menularkannya ke teman-teman kalian,” pesan Mite Setiansah.

Mite Setiansah mengemukakan, Tular Nalar adalah sebuah program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh Mafindo bersama Love Frankie dan didukung oleh Google.org.

Tular Nalar hadir sebagai portal pembelajaran online, dengan tujuan untuk membantu publik dalam mengidentifikasi hoaks melalui literasi media dan pemikiran kritis. Dan Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed telah bekerjasama dengan tular nalar dalam 3 tahun terakhir. (Prasetiyo)

No More Posts Available.

No more pages to load.