Dosen Universitas Amikom Purwokerto Berikan Pelatihan Internet Sehat untuk Orang Tua

by -764 Views
Foto bersama usai pelatihan Internet sehat di TK Bustanul Athfal 'Aisyiyah Rabak, Kecamatan Kalimanah, Purbalinga, Sabtu (3/8/2024).

PURBALINGGA, EDUKATOR–Universitas AMIKOM Purwokerto terus berkomitmen untuk menyosialisasikan penggunaan internet sehat bagi masyarakat, termasuk orang tua. Untuk itulah, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang diketuai dosen dari Program studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Debby Ummul Hidayah, S.Kom., M.M.SI, Sabtu (3/8/2024) melaksanakan “Pelatihan Internet Sehat Bagi Orang Tua” di TK Bustanul Athfal ‘Aisyiyah Rabak, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga.

Kegiatan itu diikuti 12 orang tua siswa TK Bustanul Athfal ‘Aisyiyah Rabak. Dalam hal ini, Debby Ummul Hidyah dibantu dua anggota tim dari mahasiswa yaitu Fajri Aulia Rachmanda dan Astriditiya Laila Nur Fadilah.

“Pelatihan yang dilaksanakan secara teori maupun praktik ini merupakan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, bahwa dosen dituntut menerapkan ilmunya dengan terjun ke masyarakat secara langsung”, kata Debby Ummul Hidayah di sela-sela pelatihan kepada EDUKATOR. “Pelatihan Internet Sehat Bagi Orang Tua” di TK Bustanul Athfal ‘Aisyiyah Rabak, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga.

Debby Ummul Hidayah mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi bahwa penggunaan internet saat ini memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya, internet untuk mencari informasi, menemukan ide, berkomunikasi, bertransaksi, dan masih banyak lagi segudang manfaat lainnya. Sedangkan dampak negatif, misalnya penipuan berkedok pinjaman online, cyberbullying, konten pornografi, judi online, peretasan, dan lain sebagainya.

“Atas kenyataan itu, orang tua sangat berperan dalam melakukan pengawasan penggunaan internet terhadap anak,” ujar Debby Ummul Hidayah.

Debby Ummul Hidayah selanjutnya mengemukakan, seperti yang dilansir dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2024 mencapai angka 221.563.479 jiwa. Sedangkan total populasi penduduk di Indonesia mencapai 278.696.200 jiwa pada tahun 2023. Dapat dikatakan bahwa tingkat penetrasi internet di Indonesia menyentuh angka 79,5%. Prosentase tersebut bisa jadi akan terus bertambah seiring dengan berjalannya Waktu.

Oleh sebab itu, pemberian edukasi tentang internet sehat perlu untuk digalakkan, salah satunya melalui kegiatan pengabdian kepaa masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh Dosen Universitas Amikom Purwokerto.Orang tua TK Busthanul Athfal “Aisyiyah Rabak semangat mengikuti pelatihan penggunaan inyernet sehat.

Smartphone
Sementara itu, Astriditiya Laila Nur Fadilah saat memaparkan materi tentang internet sehat, menjelaskan berbagai hal secara teori tentang definisi internet, jumlah pengguna internet di Indonesia, tingkat penetrasi internet di Indonesia berdasarkan kelompok generasi, dan 10 sosial media yang paling banyak dipakai oleh pengguna internet di Indonesia.

Dijelaskan juga alasan mengapa kita perlu menggunakan internet, durasi menggunakan internet, dampak positif dan negatif internet, contoh kasus kejahatan melalui internet, internet sehat, dan bentuk pengawasan orang tua terhadap anak.

Kemudian dilanjutkan dengan praktik secara langsung dalam menggunakan internet secara sehat. Piranti yang digunakan untuk mendukung pelatihan internet sehat ini adalah menggunakan perangkat HP smartphone yang secara umum dimiliki oleh semua orang tua.

Astriditiya yang juga mahasiswa semester VI Universitas AMIKOM Purwokerto pun memberikan contoh-contoh dalam memberikan komentar positif di internet, membuat sandi dengan perpaduan huruf besar, huruf kecil, angka, simbol, tidak menyebarkan rumor negatif, dan tidak asal dalam menerima permintaan pertemanan.

Perlu ditekankan juga, lanjut Astriditiya , pikirkan dulu sebelum mengirimkan sesuatu, dan pikirkan dulu sebelum membagikan sesuatu. “Kami juga memberikan tips dalam berinternet yang sehat, seperti membatasi penggunaan internet, membatasi penggunaan sosial media, menghindari internet bullying, menghindari informasi menyesatkan, dan fokus ke produktivitas”, ujarnya. (Prasetiyo)