Etiket Guru dan Peserta Didik dalam Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

by -34 Views

Oleh : Rasmini, S.Pd
Guru TA-At Thohiriyah Krandegan, Banjarnegara.

PENDIDIKAN anak usia dini merupakan fondasi penting dalam pembentukan karakter dan kecerdasan sosial anak. Proses interaksi antara guru dan peserta didik memainkan peran penting. Guru tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga sebagai teladan dalam etiket pendidikan. Etiket dalam pendidikan anak usia dini mencakup sikap, perilaku, serta komunikasi yang mencerminkan penghormatan dan kasih sayang terhadap anak, sehingga mereka tumbuh dalam lingkungan yang positif.

Etiket guru dalam pendidikan anak usia dini memiliki dampak besar terhadap perkembangan anak. Guru yang bersikap lembut, menghargai, serta menunjukkan rasa empati akan membentuk anak yang percaya diri dan nyaman dalam belajar. Menurut buku Theories of Childhood karya Carol Garhart Mooney (2013), anak usia dini menyerap nilai dan kebiasaan dari lingkungan sekitar mereka, terutama dari figur otoritas seperti guru. Oleh karena itu, sikap dan perilaku guru akan menjadi contoh nyata bagi anak dalam membangun etiket sosial mereka.

Beberapa aspek yang bisa dipedomani guru pendidikan anak usia dini baik dalam etiket berinteraksi dengan anak, antara lain :
Pertama, bahasa yang positif dan ramah, yaitu menggunakan kata-kata yang menghargai, menghindari nada suara tinggi dan mengintimidasi.
Kedua, sikap sabar dan empati, dalam hal ini sebagai guru memahami bahwa anak memiliki proses perkembangan yang berbeda-beda dan memberikan mereka ruang untuk berkembang dengan nyaman.
Ketiga, mendengarkan dengan penuh perhatian, yaitu tidak hanya memberikan instruksi, tetapi juga mendengarkan perasaan dan pendapat anak didik.
Keempat, kontak mata dan bahasa tubuh yang hangat, kita menyesuaikan tinggi badan dengan anak saat berbicara dan menunjukkan ekspresi wajah yang mendukung.

Etiket anak didik
Sebagaimana guru memiliki etiket dalam berinteraksi, anak-anak juga perlu diajarkan tentang etiket dasar dalam lingkungan sekolah. Dalam buku ‘How Children Succeed’ karya Paul Tough (2021), keberhasilan anak dalam kehidupannya kelak, tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan akademik, tetapi juga oleh karakter dan kecerdasan sosial seperti ketekunan, rasa hormat, dan kerja sama.

Beberapa etiket yang dapat diterapkan pada peserta didik, antara lain meliputi:
Pertama, menghormati guru dan teman, dalam hal ini anak diajarkan untuk menyapa guru dan teman dengan sopan, menggunakan kata-kata seperti “tolong” dan “terima kasih”.
Kedua, dengan mendengarkan saat orang lain berbicara, yaitu mengembangkan kebiasaan mendengarkan sebelum berbicara agar komunikasi berjalan dengan baik.
Ketiga, menjaga kebersihan dan kerapihan, dengan mengajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya dan merapikan mainan setelah digunakan.
Keempat, berbagi dan saling membantu, yakni menanamkan nilai kepedulian sosial melalui berbagi dan bekerja sama dalam kegiatan kelompok.

Membangun Budaya Etiket dalam Lingkungan Pendidikan
Penerapan etiket dalam pendidikan anak usia dini tidak cukup hanya diajarkan secara teori, namun juga diterapkan dalam keseharian. Dalam hal ini guru dapat menciptakan budaya etiket dengan menjadi Role Model, yaitu menunjukkan perilaku yang diharapkan dari anak, misalnya dengan selalu mengucapkan salam atau meminta izin sebelum meminjam barang.

Kemudian menggunakan Metode Bermain, dimana anak lebih mudah memahami nilai-nilai etiket melalui permainan peran atau lagu yang mengajarkan sopan santun. Selanjutnya, memberikan Penguatan Positif dengan Memberikan pujian atau penghargaan kecil ketika anak menunjukkan etiket yang baik agar mereka termotivasi untuk mengulanginya.

Tak boleh dikesampingkan adalah dengan selalu melibatkan Orang Tua, karena komunikasi dengan orang tua sangat penting agar anak mendapatkan pemahaman yang konsisten baik di sekolah maupun di rumah.

Etiket dalam pendidikan anak merupakan bagian integral dari pembentukan karakter anak. Guru sebagai pendidik memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang penuh kasih sayang, hormat, dan disiplin yang lembut.

Sebaliknya, anak-anak juga perlu dibimbing dalam mengembangkan kebiasaan berinteraksi yang baik agar mereka tumbuh menjadi individu yang santun dan beretika. Dengan penerapan etiket yang baik, Pendidikan anak usian dini baik formal maupun non formal tidak hanya menjadi lembaga pendidikan tempat belajar, tetapi juga menjadi tempat membentuk kepribadian yang positif dan nyaman bagi masa depan anak-anak kita tercinta.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.