PURBALINGGA, EDUKATOR – Untuk membekali para mahasiswa agar siap memasuki dunia kerja, Jumat (20/1/2023) digelar seminar Internship of Vocational Competence by Market Base Program (IVCMBP). Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat gedung F FT Unsoed itu diikuti para mahasiswa Unsoed, sebagian besar mahasiswa FT dari semua jurusan.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FT Unsoed Dr Nurul Hidayat, S.Pt, M.Kom saat memberikan sambutan berpesan kepada para mahasiswa, agar serius dan menyimak kegiatan ini.
“Galilah ilmu sebanyak-banyaknya dari nara sumber. Dan mahasiswa maupun alumni FT Unsoed harus semangat untuk bekerja di luar negeri. Sebagai contoh, di Jepang, kerja mulai jam 09.00 pulang paling gasik malem pukul 09.00. Gaji rata-rata minimal Rp 20.000.000 per bulan. Jangan sampai lulusan FT Unsoed ketika lulus lalu bekerja mendapatkan gaji UMR, nolnya hilang satu, 2 juta per bulan,” ujar Dr Nurul Hidayat berkelakar.
Sementara itu nara sumber Dr. rer.nat. AB Susanto, M.Sc. yang juga Direktur Executive Viva Collage mengemukakan, untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Unsoed bekerjasama dengan Wuxi Institute of Technology China (WXIT) menawarkan program magang, dan setelah lulus langgsung bekerja di sebuah perusahaan di Kendari,Sulawesi Tenggara.
Dijelaskan, pada tahun 2022 tersedia 50 kuota mahasiswa untuk semester 4/2, magang mendapatkan uang saku 2.500 rmb/renminbi (mata uang negara Tiongkok-red)/ bulan. Jika dirupiahkan sekitar Rp 5,2 juta/bulan. Sebelumnya, mahasiswa mendapatkan pendidikan dan latihan (Diklat) secara online, yang diselenggarakan oleh Viva Collage dan WXIT China.
“MBKM Ini adalah solusi bagi mahasiswa yang lulus dari kampus tapi bekerja tidak sesuai pada bidangnya. Apakah mahasiswa kuliah, lulus lalu bekerja sesuai pada bidangnya? Kalo iya berapa %. Rata-rata mahasiswa bekerja sesuai bidangnya hanya 30-50%. Terus yang 50% mau diapain?” ungkap AB Susanto.
Ab Susanto juga mengajak kepada mahasiswa untuk meningkatkan kompetensinya, dengan menguasai bahasa asing, seperti China, Korea dan Jepang.
“Mimpilah bekerja di luar negeri. Persaingan saat ini sangat ketat. Untuk itu, dengan menguasai bahasa asing, sangat mendukung untuk memasuki peluang kerja di luar negeri,” pesan AB Susanto.
Bekal kerja di luar negeri, lanjut AB Susanto, rumusnya adalah empat C dan satu M plus T (4c+1MT). Yakni Creative, comunicatif, colaboratif, critis, multi tasking.
“Kalau kalian menguasai rumus itu, sangat mungkin gaji bekerja di luar negeri per bulan minimal $17.500 atau Rp 21.875.000,- atau setahun sekitar Rp 262.500.000,-,” ujar AB Susanto mengkalkulasi. (Mila Febriani/Erlina Dwi Anggraini/Hud Salam/PPL UIN Saizu Purwokerto)