Oleh: Azam Choiriah, S.Pd.I
Guru RA Ar Rahman
Provinsi Papua
BAHASA Arab adalah bahasa mulia yang menjadi kunci utama dalam memahami Al-Qur’an dan ajaran Islam. Oleh karena itu, penting untuk mengenalkan Bahasa Arab sejak usia dini, termasuk kepada anak-anak di RA Ar Rahman, Papua. Salah satu langkah awal dalam pembelajaran Bahasa Arab adalah pengenalan huruf-huruf Arab dan kosakata dasar. Pengenalan ini perlu dilakukan dengan cara yang menarik, sederhana, dan penuh kasih sayang agar anak-anak merasa senang dan termotivasi dalam belajar.
Mengajarkan huruf-huruf Arab dan kosakata dasar kepada anak-anak RA bukanlah hal yang mudah. Salah satu tantangan utama adalah usia anak-anak yang masih sangat dini, sehingga rentang perhatian mereka cenderung pendek. Mereka mudah bosan jika pembelajaran dilakukan dengan metode yang monoton. Selain itu, di RA Ar Rahman, Papua, penggunaan Bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari masih sangat terbatas, sehingga anak-anak kurang terbiasa mendengarkan dan menggunakan kata-kata Arab di luar lingkungan kelas.
Permasalahan lainnya adalah keterbatasan media pembelajaran interaktif yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Banyak guru menghadapi kendala dalam mencari bahan ajar visual dan aktivitas yang dapat membuat anak-anak aktif belajar sambil bermain. Karena itu, diperlukan strategi yang efektif dan sesuai dengan dunia anak-anak.
Dalam konteks pengenalan huruf Arab dan kosakata dasar, pendekatan yang ramah anak menjadi sangat penting. Menurut Dr. Maria Montessori, seorang pakar pendidikan anak usia dini, belajar harus dilakukan melalui aktivitas konkret yang melibatkan indera anak. Anak-anak usia dini belajar dengan cara menyentuh, melihat, mendengar, dan bergerak. Oleh karena itu, memperkenalkan huruf dan kosakata Bahasa Arab sebaiknya menggunakan alat peraga, gambar, lagu, dan permainan.
Pendapat lain datang dari Prof. Dr. Abdullah Al-Tamimi, pakar pendidikan Bahasa Arab, yang menegaskan bahwa anak-anak akan lebih cepat menguasai Bahasa Arab jika pembelajaran dikaitkan dengan pengalaman emosional yang positif. Pembelajaran Bahasa Arab sebaiknya dikemas dalam suasana yang menyenangkan, penuh canda tawa, dan melibatkan interaksi sosial antar teman.
Menggunakan kartu bergambar (flashcard) yang berisi huruf hijaiyah besar dan berwarna dapat menarik perhatian anak. Setiap huruf dapat diperkenalkan bersama dengan contoh kosakata sederhana, misalnya huruf “ب” dengan kata “بَابٌ” (pintu). Kegiatan bernyanyi lagu-lagu huruf hijaiyah juga bisa membantu anak mengenal urutan huruf dengan mudah.
Metode bermain peran juga bisa diterapkan, misalnya dengan berpura-pura menjadi hewan, benda, atau profesi sambil menyebutkan kosakata Arab yang berhubungan. Hal ini tidak hanya mengenalkan kosakata, tetapi juga melatih keterampilan berbicara.
Kegiatan mewarnai huruf Arab adalah cara lain yang efektif. Anak-anak dapat mewarnai huruf-huruf Arab sesuai kreativitas mereka, sambil mendengarkan guru menyebutkan nama huruf tersebut. Ini membantu mempererat hubungan antara visualisasi huruf dan bunyinya.
Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, beberapa solusi ideal yang dapat diterapkan antara lain:
1.Menggunakan media visual dan audio: Guru bisa menggunakan poster, kartu bergambar, video animasi pendek, dan lagu anak-anak berbahasa Arab.
2.Membuat kegiatan berbasis permainan: Contohnya, permainan mencari pasangan antara huruf dan gambar benda, atau bermain papan huruf (huruf hijaiyah board game).
3.Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan: Guru harus menjadi teladan semangat dan keceriaan, menggunakan suara yang ekspresif, dan memberikan banyak pujian kepada anak-anak.
4.Integrasi Bahasa Arab dalam aktivitas harian: Misalnya, sebelum makan, anak diajari kata “طَعَامٌ” (makanan), sebelum masuk kelas diajari kata “فَصْلٌ” (kelas).
Dengan berbagai variasi metode ini, anak-anak tidak akan merasa terbebani, melainkan menikmati proses belajar Bahasa Arab sebagai bagian dari permainan mereka.
Dapat disimpulkan bahwa mengenalkan huruf-huruf Arab dan kosakata dasar kepada anak-anak RA Ar Rahman Papua memerlukan kesabaran, kreativitas, dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan dunia anak-anak. Dengan suasana belajar yang aktif, interaktif, dan ceria, anak-anak tidak hanya cepat menghafal huruf dan kosakata, tetapi juga mencintai Bahasa Arab dengan penuh kegembiraan. (*)