Oleh: Atin Nurainiyah, S.Pd
Guru MTs Negeri 1 Serang
Provinsi Banten
PADA ERA digital saat ini, penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan menjadi sebuah kebutuhan. Salah satu bentuk perkembangan teknologi yang banyak dimanfaatkan adalah media sosial. Media sosial seperti Instagram, WhatsApp, TikTok, dan YouTube telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk di kalangan pelajar. Sebagai guru Bahasa Arab di MTs Negeri 1 Serang, Provinsi Banten, saya melihat potensi besar media sosial dalam mendukung pembelajaran Bahasa Arab di kelas 8.
Meskipun media sosial menawarkan banyak manfaat, penerapannya dalam pembelajaran Bahasa Arab tidaklah tanpa tantangan. Salah satu kendala utama adalah penggunaan media sosial yang sering kali tidak terarah. Banyak siswa lebih tertarik menggunakan media sosial untuk hiburan daripada untuk belajar. Selain itu, kurangnya literasi digital membuat sebagian siswa sulit memilah informasi yang bermanfaat. Tidak semua siswa juga memiliki akses perangkat atau koneksi internet yang memadai, sehingga terjadi ketimpangan dalam proses belajar.
Menghadapi tantangan tersebut, penting bagi guru untuk merancang strategi pembelajaran Bahasa Arab yang efektif melalui media sosial. Menurut pendapat Dr. H. Supriyadi, M.Pd., seorang pakar pendidikan berbasis teknologi, media sosial dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif jika guru mampu mengintegrasikannya dalam kegiatan belajar yang terstruktur, komunikatif, dan kreatif. Dengan kata lain, peran guru sangat penting untuk mengarahkan penggunaan media sosial agar mendukung tujuan pembelajaran.
Salah satu cara efektif adalah dengan membuat grup WhatsApp kelas khusus untuk latihan percakapan Bahasa Arab. Melalui grup ini, siswa bisa saling berbalas pesan menggunakan kalimat-kalimat sederhana dalam Bahasa Arab. Selain itu, guru juga dapat memberikan tantangan harian seperti membuat video singkat berisi percakapan dalam Bahasa Arab yang diunggah ke TikTok atau Instagram.
YouTube juga menjadi media yang sangat bermanfaat. Guru dapat membuat kanal khusus berisi video pembelajaran Bahasa Arab, seperti penjelasan kosa kata, tata bahasa (nahwu dan sharaf), maupun contoh percakapan. Siswa bisa mengakses video kapan saja untuk memperdalam materi.
Dalam praktiknya, siswa juga dapat diarahkan untuk mencari konten edukatif berbahasa Arab di media sosial. Misalnya, mengikuti akun-akun Arab yang membagikan cerita pendek, kata-kata motivasi, atau video pembelajaran. Dengan demikian, siswa terbiasa mendengar dan membaca Bahasa Arab dalam konteks nyata.
Untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial dalam pembelajaran Bahasa Arab, beberapa langkah strategis dapat diambil. Pertama, membuat panduan penggunaan media sosial bagi siswa, termasuk etika berkomunikasi dan memilih konten. Kedua, menyusun program pembelajaran yang memasukkan aktivitas berbasis media sosial sebagai bagian dari tugas rutin. Misalnya, setiap minggu siswa harus membuat satu video percakapan atau menulis status pendek dalam Bahasa Arab.
Ketiga, membangun kolaborasi dengan orang tua agar mereka ikut mengawasi dan mendukung penggunaan media sosial anak-anaknya untuk belajar. Keempat, memilih platform yang mudah diakses oleh semua siswa, sehingga tidak ada yang tertinggal karena keterbatasan teknis.
Terakhir, guru perlu terus meningkatkan kompetensinya dalam penggunaan teknologi pendidikan. Dengan demikian, guru dapat terus berinovasi dan menyesuaikan metode pembelajaran dengan perkembangan teknologi dan karakteristik siswa.
Penggunaan media sosial dalam pembelajaran Bahasa Arab membuka peluang besar untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa secara kreatif dan menyenangkan. Namun, pemanfaatannya harus diarahkan dengan baik agar tidak melenceng dari tujuan pembelajaran.
Dengan strategi yang tepat, dukungan orang tua, dan penguasaan teknologi oleh guru, media sosial dapat menjadi sarana yang efektif dalam memperkaya pengalaman belajar Bahasa Arab di kelas 8 MTs Negeri 1 Serang. Mari kita manfaatkan media sosial sebagai jembatan untuk membawa Bahasa Arab lebih dekat dan lebih hidup di tengah-tengah siswa. (*)