SMP Negeri 1 Kalimanah Terima Penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional 2024

by -198 Views
Plt Kepala SMPN 1 Kalimanah, Subarno, S.Pd

JAKARTA, EDUKATOR–Prestasi gemilang diraih SMP Negeri 1 Kalimanah, Purbalingga sebagai sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2024

Penghargaan itu diterima Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMPN 1 Kalimanah, Subarno S.Pd, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di Auditorium Dr. Ir. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2024).

Dalam acara Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional Tahun 2024, yang bertema “Peduli Lingkungan, Berbudaya Hijau” itu, KLHK menyerahkan penghargaan kepada 720 sekolah. Perinciannya, 208 sekolah mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri dari 22 provinsi , dan 512 sekolah yang mendapat Adiwiyata Nasional dari 31 provinsi.

Dibanding tahun 2023, jumlah penerima penghargaan tahun 2024 ini meningkat sebesar 30,43 persen. yakni dari 552 sekolah pada tahun 2023 menjadi 720 sekolah pada tahun ini.

Penghargaan Adiwiyata ini diberikan kepada sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA maupun Madrasah yang memenuhi kriteria dalam Gerakan Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 53 tahun 2019 tentang Penghargaan Adiwiyata.

Dari Purbalingga, untuk jenjang SMP, selain SMPN 1 Kalimanah, ada dua sekolah lainnya yang menerima penghargaan Adiwiyata Nasional, yakni SMPN 1 Kaligondang dan SMPN 1 Bojongsari.Dari kiri ke kanan, Plt Kepala SMPN 1 Bojongsari Endang Kismaryani, S.Pd, Plt Kepala SMPN 1 Kalimanah Subarno S.Pd dan Kepala SMPN 1 Kaligondang, Sri Sulastri, S.Pd.

Subarno mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga sekolah, dan jajaran komite serta berbagai pihak yang telah bekerja keras dan bergotong royong mewujudkan gerakan PBLHS (Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah) di SMPN 1 Kalimanah. Gerakan ini merupakan aksi kolektif yang dilakukan sekolah untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan.

“Raihan prestasi ini semakin memotivasi kami, dan kami akan terus bertekad membudayakan gerakan PBLHS,” ujar Subarno yang juga Kepala SMPN 3 Purbalingga kepada EDUKATOR.

Ramah LingkunganWakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong. (Foto: Detik.com)
Sementara itu, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong dalam penyerahan penghargaan itu mengatakan, peningkatan jumlah sekolah yang menerima penghargaan adiwiyata mandiri maupun aiwiyata nasional ini menunjukkan semakin banyak sekolah yang menerapkan praktik dan perilaku ramah lingkungan di sekolah.

Alue mengatakan, praktik baik dan perilaku ramah lingkungan yang dilaksanakan tersebut diharapkan akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya.

Menurut Alue, pada tahun 2024 dan seterusnya akan dilakukan pengembangan di mana akan lebih banyak lagi sekolah tingkat SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai SMA atau Madrasah Aliyah (MA) dan sederajat yang menerapkan dan membuat inovasi di dalam mendukung Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS).

“Di tengah-tengah tantangan pengelolaan lingkungan hidup yang semakin kompleks, pendidikan lingkungan hidup di sekolah memiliki peran yang sangat strategis dan krusial,” katanya.

Pendidikan lingkungan hidup, lanjutnya, tidak hanya sebatas memberikan pengetahuan tentang isu-isu lingkungan tetapi juga menumbuhkan kesadaran sikap peduli, keterampilan, serta perilaku yang merupakan tindakan nyata di dalam menjaga lingkungan.

“Jadi pendidikan lingkungan hidup tidak hanya mengandalkan aspek kognitif tapi juga aspek afektif dan psikomotorik,” ujar Alue. (Prasetiyo)