Stabilkan Harga Jelang Ramadan, Petani Milenial Banyumas Panen Cabai

by -24 Views

BANYUMAS, EDUKATOR–Klaster UMKM Milenial Kabupaten Banyumas berhasil melakukan panen perdana cabai rawit off-season di Gapoktan Lestari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Sumbang, pada Rabu, 27 Februari 2025. Panen ini diharapkan dapat mendukung peningkatan pasokan dan stabilisasi harga cabai menjelang bulan Ramadan 1446H.

Panen perdana ini merupakan hasil sinergi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Purwokerto, Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas, dan berbagai pihak terkait. Demplot cabai seluas 2.000 m² ini ditanami 4.000 pohon cabai rawit oleh petani milenial, dengan tujuan memenuhi kebutuhan pasar yang biasanya melonjak menjelang Idul Fitri.

“Panen off-season ini dirancang agar bertepatan dengan datangnya bulan Ramadan, sehingga dapat membantu menstabilkan pasokan dan harga cabai di Banyumas,” ujar Christoveny, Kepala KPwBI Purwokerto dalam keterangan persnya yang diterima EDUKATOR, Jumat (28/2/2025).

Cabai rawit dipanen pada umur 95 Hari Setelah Tanam (HST) dan akan terus dipanen hingga 30 kali selama 4-5 bulan ke depan. Dengan perawatan optimal, setiap pohon berpotensi menghasilkan 1,5 kg cabai segar. Sistem budidaya yang diterapkan mengadopsi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diadaptasi dari model petani cabai terbaik di Jawa Tengah, memadukan teknologi budidaya organik dan anorganik yang lebih ramah lingkungan.

Harga cabai saat panen perdana mencapai ± Rp80.000,- per kilogram, jauh di bawah harga pasar. Hal ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga di Banyumas.

Selain panen perdana, kegiatan ini juga diisi dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menjaga stabilitas harga menjelang Ramadan. Masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, termasuk beras, minyak goreng, gula, dan cabai. KPwBI Purwokerto juga mengadakan edukasi dan penggunaan QRIS dalam transaksi pembelian komoditas melalui program ‘Promo QRIS Pangan Murah’.

KPwBI Purwokerto berharap panen perdana ini dapat mendorong generasi muda untuk terlibat dalam budidaya pertanian, termasuk memanfaatkan inovasi metode budidaya off-season. Dengan strategi yang lebih terstruktur di tahun 2025, petani diharapkan lebih siap menghadapi fluktuasi harga dan perubahan cuaca.

KPwBI Purwokerto berkomitmen untuk terus mendukung produktivitas pertanian dan menjaga stabilitas harga melalui sinergi antara pemerintah, sektor keuangan, dan masyarakat. (Budi Yuswinanto)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.