Unsoed Kehilangan Dosen Terbaiknya, Selamat Jalan Prof Dito

by -626 Views
Peof Soedito AS

PURWOKERTO, EDUKATOR--Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto kehilangan salah satu dosen terbaiknya. Prof.Dr.H. Soedito Adji Soedarmo Dip.Agr.M.Kom, Rabu (7/8/2024) jam 05.30 WIB, meninggal dunia, dalam usia 88 tahun.

Setelah diberangkatkan dari rumah duka, Almarhum dosen purna tugas Fakultas Peternakan ini, pada pukul 12.30 disemayamkan di Auditorium Graha Widyatama Rubiyanto Misman, Unsoed. Selanjutnya Prof.Dito dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Grendeng, Purwokerto Utara pada pukul 13.30 WIB.

Banyak kolega yang merasa kehilangan atas kepergian Pak Dito.Prof Dito (berdasi) saat masih hidup

“Beliau dosen favorit saya, saat saya kuliah di Fakultas Peternakan Unsoed angkatan 1989. Beliau juga yang mensuport saya masuk ke S2 Ilmu Komputer UGM,” ujar Dr Ir Nurul Hidayat, S.Pt.M Kom, Wakil Dekan III Fakultas Teknik Unsoed kepada EDUKATOR di sela-sela pemakaman Pak Dito di TPU Grendeng, Purwokerto Utara.

Bagi doktor Enha–demikian sapaan akrab Nurul Hidayat, Pak Dito adalah sosok pendidik yang berdedikasi, inspiratif, dan sangat berpengaruh bagi banyak mahasiswa. “Saya sangat mengagumi keilmuan dan kehidupan beliau,” ujar Enha.

Prof. Soedito tidak hanya dikenal karena keahliannya dalam bidang peternakan, tetapi juga kemampuannya dalam membimbing dan menginspirasi mahasiswanya untuk terus belajar dan berkembang. Beliau memiliki visi yang luas dan selalu mendorong kami untuk berpikir kritis serta berinovasi. Nasihat dan bimbingan beliau telah menginspirasi banyak dari kami untuk mengejar pendidikan lebih tinggi dan meraih mimpi-mimpi kami.

Bagi doktor Enha, Prof Soedito adalah figur yang memberikan dorongan dan rekomendasi untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 di bidang Komputer. Dukungan dan kepercayaan beliau sangat berarti, dan Enha merasa sangat beruntung pernah menjadi salah satu mahasiswanya.

“Kepergian Prof. Soedito meninggalkan kekosongan yang besar di hati kami semua, namun warisan ilmu dan inspirasinya akan terus hidup dan menjadi cahaya bagi generasi mendatang. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan,” harap Doktor Enha.

Khususnya di lingkungan Fakultas Peternakan Unsoed, lanjut Enha, Prof. Soedito adalah sosok yang sangat dihormati dan dicintai. Selama masa pengabdiannya, beliau dikenal sebagai seorang dosen yang berdedikasi tinggi, memiliki keahlian yang mendalam di bidang peternakan, serta komitmen yang luar biasa terhadap pendidikan dan pengembangan mahasiswanya.

Ada lima hal yang dijiwai oleh Prof Dito. Pertama, dedikasi dalam mengajar. Prof. Soedito selalu mengutamakan kualitas pengajaran. Beliau dikenal sebagai pengajar yang teliti dan sabar, mampu menjelaskan materi yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami oleh mahasiswanya. Kelas-kelas yang beliau ajar selalu penuh dengan antusiasme karena cara mengajarnya yang interaktif dan inspiratif. Beliau mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan melakukan penelitian yang inovatif.

Kedua, peneliti tangguh. Sebagai seorang akademisi, Prof. Soedito dikenal sebagai peneliti tangguh dan aktif dalam berbagai penelitian di bidang peternakan. Beliau banyak berkontribusi melalui publikasi ilmiah yang menjadi rujukan penting dalam bidang tersebut. Penelitiannya tidak hanya bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan solusi praktis bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh peternak lokal.

Ketiga, pembimbing dan mentor yang kebapakan. Peran Prof. Soedito sebagai pembimbing dan mentor sangat berpengaruh bagi banyak mahasiswa. Beliau tidak hanya membimbing dalam hal akademis, tetapi juga memberikan dorongan dan motivasi untuk pengembangan pribadi.

“Banyak alumni, termasuk saya yang merasakan dampak positif dari bimbingan beliau yang sangat kebapakan. Beliau selalu siap mendengarkan, memberikan nasihat, dan membantu mahasiswa dalam merencanakan masa depan akademis dan profesional mereka,” ujar Doktor Enha.

Keempat, sosok yang inspiratif. Prof. Soedito selalu mendorong mahasiswanya untuk tidak berhenti belajar dan terus mengejar pendidikan lebih tinggi. Beliau percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memperbaiki kualitas hidup dan kontribusi terhadap masyarakat. “Dorongan beliau untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, seperti yang saya alami, menunjukkan betapa beliau peduli terhadap masa depan mahasiswanya,” ujarnya.

Kelima, pribadi yang hangat dan rendah hati. Di luar kelas, Prof. Soedito dikenal sebagai pribadi yang hangat, rendah hati, dan mudah didekati. Beliau selalu terbuka untuk berdiskusi, baik tentang pelajaran maupun hal-hal lain di luar akademis. Sikap beliau yang penuh perhatian dan empati membuatnya sangat disayangi oleh mahasiswa dan kolega.

Selamat jalan Prof. Soedito. Dedikasi, ilmu, dan inspirasimu akan terus dikenang dan menjadi teladan bagi generasi mendatang. (Prasetiyo)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

No More Posts Available.

No more pages to load.