PURBALINGGA, EDUKATOR–Memeriahkan Bulan Menggambar Nasional (HGN) 2025, Djentot Subechi, S.Pd, perupa dan guru Seni Budaya SMA Negeri 2 Purbalingga menggelar karya tunggal di Art Space Lantai 1 Perpustakaan Daerah Purbalingga. Pada pameran bertajuk “Jalma” ini, Djentot memamerkan 54 karya gambar (drawing) dan sketsa.Suasana pameran tunggal Djento Subechi bertajuk “Jalma”
Pameran dibuka oleh Bupati Purbalingga yang diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Mukodam, S.Pt, Sabtu (3/5/2025), dan akan berakhir hingga Sabtu (24/5/2025) mendatang.
Djentot Subechi mengemukakan, selama ini, orang mengenal dirinya lewat karya abstrak. “Tapi yang ada di pameran ini adalah karya-karya drawing yang sudah saya tekuni lebih dari 30 tahun sebelum masuk zona nyaman,” kata alumni Seni Rupa UNS ini.Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Mukodam, S.Pt (baju putih) bersama kurator pameran Nugroho Pandu Sukmono (baju batik) sedang menyaksikan karya-karya Djentot Siubechi.
Menurutnya, proses kreatif saat menggambar dapat membentuk sebuah imajinasi, melalui banyak pilihan dalam teknik dan alat.
Dengan kata lain, menggambar adalah cara mengkomunikasikan perasaan dan pikiran secara visual kepada khalayak.
Kurator pameran, Nugroho Pandhu Sukmono dalam catatannya menjelaskan, Jalma dari bahasa Jawa berarti manusia.
Dalam tradisi dan kepercayaan tertentu, manusia yang menjalani kehidupan hingga kematiannya disebut melakukan peziarahan di dunia. Ziarah dalam arti spiritual, berarti sebuah perjalanan atas pembelajaran, mendapat pengetahuan dan kebijaksaan bahkan upaya menuju ke pengampunan agar menjadi manusia seutuhnya.
“Proses ziarah itu dapat terlihat dengan menyimak lebih dalam goresan Djentot Subechi dalam beberapa karya yang disodorkan untuk pameran “Jalma” ini,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Mukodam, yang hadir mewakili Bupati saat membuka pameran berharap acara serupa dapat digelar secara rutin.
“Saya mengapresiasi penyelenggaraan pameran tunggal ini. Jika pameran seperti ini rutin digelar, akan menunjukkan geliat kesenian di Purbalingga,” harapnya. (Prasetiyo)