PURWOKERTO, EDUKATOR–Silfi Emilia, mahasiswi Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Video Edukasi Kanker yang diselenggarakan oleh Universitas Widya Husada Semarang tahun 2025. Lomba ini diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap edukasi kesehatan masyarakat.
Dalam lomba tersebut, Silfi menampilkan video edukatif bertema kanker yang mudah dipahami masyarakat.
“Video ini saya buat karena saya percaya bahwa edukasi kesehatan bisa menjangkau lebih banyak orang bila disampaikan melalui platform digital yang efektif. Dan penyakit kanker adalah penyakit yang angka kejadiannya terus meningkat, sehingga pencegahan melalui edukasi menjadi langkah awal yang sangat penting,” jelas Silfi, gadis kelahiran Cilacap, 3 Oktober 2002 ketika dihubungi di Purwokerto, Senin (12/5/2025).
Selain piawai membuat video edukasi, Silfi juga piawai dalam menulis ilmiah. Hal ini dinbuktikannya dengan tiga artikel jurnal yang telah dipublikasikan. Yakni yang bersumber dari skripsi, laporan pengabdian kepada masyarakat, dan studi kasus.
“Semua artikel tersebut berkontribusi pada pengembangan ilmu keperawatan, khususnya dalam bidang keperawatan medikal bedah yang menjadi minat utama saya,” ujarnya.
Selama masa studinya di Unsoed, Silfi juga dikenal sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi. Ia tercatat sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Keperawatan (HMJK) serta Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) FIKES.
Melalui organisasi itu, Silfi mengasah kemampuan kepemimpinan dan komunikasi yang kelak bermanfaat saat memasuki dunia kerja.
Silfi mengakui, perjalanan akademiknya hingga saat ini, tidaklah mudah. Ia menempuh pendidikan tinggi dengan dukungan dari program KIP Kuliah, yang sangat membantu meringankan beban ekonomi keluarganya.
Meski sempat mengalami tantangan belajar selama masa pandemi, termasuk keterbatasan perangkat belajar dan akses materi praktik, ia terus menunjukkan ketekunan dan semangat belajar tinggi.
Saat ini silfi sudah dinyatakan sebagai lulusan ners terbaik.
Ia mengaku pengalaman paling berkesan selama kuliah adalah saat berhasil melakukan tindakan medis seperti pemasangan infus secara mandiri, serta belajar langsung dari berbagai kasus nyata di rumah sakit dan puskesmas, termasuk di RSJD Surakarta.
Ke depan, Silfi berencana mengabdi sebagai perawat di rumah sakit negeri dan bertekad untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister Keperawatan setelah dirinya mapan secara ekonomi. Ia berharap bisa terus mengembangkan ilmu serta berkontribusi lebih luas dalam meningkatkan layanan kesehatan masyarakat. (*/Prasetiyo)