PURBALINGGA, EDUKATOR – Puluhan ribu warga Nahdlatul Ulama (NU) Purbalingga berbaris rapi memeriahkan puncak Hari lahir (Harlah) NU yang ke-100 tahun. Puncak Harlah diwarnai dengan pawai yang dimulai dari GOR Goentoer Darjono dan finish di Alun-alun kota Purbalingga.
Untuk menambah kemeriahan Harlah NU, turut dihadirkan 1000 penampil rebana, gunungan hasil bumi dan kesenian lain yang diarak oleh warga gabungan GP Ansor, Fathayat, Muslimat, Banser dan Ortom lainnya.
Dalam acara tersebut juga menghadirkan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE., B.Econ., MM., dengan membuka kembali program koin NU yang sempat kurang bergeliat karena Pandemi Covid-19.
Ahmad Muhdzir selaku Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Purbalingga menyampaikan, bahwa genap satu abad NU akan terus mengawal dan menjaga keutuhan NKRI harga mati.
“Wujud rasa syukur kita sebagai warga NU salah satunya dengan terus berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI.” Ucap Muhdzir.
Muhdzir menambahkan, peringatan satu abad NU khususnya di Purbalingga merupakan hari yang bersejarah yang mungkin saja generasi saat ini tidak akan merayakan peringatan Harlah NU abad kedua. Kegiatan kali ini harus dimaknai dan disyukuri sebagai anugerah dari Allah SWT dan harus terus memberikan manfaat serta kontribusi untuk bangsa dan negara.
Di depan 5000 siswa Paud/RA yang melantunkan Shalawat Nariyah, Muhdzir juga mengapresiasi sebesar-besarnya kepada generasi muda yang terus menggeliat menjaga tradisi NU dan juga bersemangat menjaga keutuhan NKRI.
“Pembacaan Sholawat Nariyah ini juga untuk menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Purbalingga juga menyampaikan pihaknya mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang tinggi kepada jajaran Nahdlatul Ulama (NU). Terutama atas peran, jasa dan pengabdiannya kepadsa banga dan negara.
(Mila Febriani dan Hud Salam/ EDUKATOR)