70 Persen Camaba Unsoed Jalur SNBP Mendapatkan UKT Rendah

by -353 Views
Dua juru bicara Unsoed, Dr Mite Setiansah, M.Si (paling kiri) dan Dr Edi Santoso, S.Sos, M.Si (nomor dua dari kiri) saat memberIkan keterangan pers kepada wartawan tentang informasi terbaru registrasi calon mahasiswa baru jalur SNBP 2024, di Gedung Rektorat, Jumat 17 Mei 2024. (Foto: DokumentasiHumas Unsoed/EDUKATOR)

PURWOKERTO, EDUKATOR–Membantah tudingan mahasiswa tentang kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT), juru bicara Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) membeberkan fakta terbaru. Yakni sehari menjelang penutupan registrasi online jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Tahun 2024 di Unsoed, sebanyak 2375 calon mahasiwa baru(Camaba) telah berproses registrasi. Pada tahun 2024 ini, Unsoed menerima 2.464 mahasiswa baru jalur SNBP, tersebar di 46 program studi S1, dan 10 Program Diploma (D3 / Vokasi).

“Hingga saat ini, mereka yang registrasi sudah 96,3 persen, sedangkan yang sudah melakukan pembayaran sebanyak 2.226 orang atau 90,34 persen. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu,” kata Juru bicara Unsoed, Dr. Mite Setiansah, M.Si yang didampingi Dr Edi Santosa, S.Sos, M.Si kepada wartawan di Gedung Rektorat Unsoed, Jumat (17/5/2024).

70 Persen Mendapatkan UKT Rendah
Dua juru bicara Unsoed tersebut memaparkan, dari angka tersebut, hampir 70 persen mendapatkan UKT (uang kuliah tunggal) rendah, yakni level 1, 2, dan 3. Hal ini terjadi karena mekanisme penentuan UKT berdasarkan pendapatan perkapita yang mencerminkan kemampuan calon mahasiswa.

“Level 1 itu Rp 500 ribu, level 2 Rp 1 juta, dan level 3 Rp 2,5 juta atau lebih per semester. Mereka yang mendapatkan level 1, 2, dan KIPK mencapai 31 persen. Level 3 mencapai 62,2 persen. Sedangkan yang mendapatkan level tertinggi atau level 8 hanya tiga orang atau 0,18 persen. Jadi, tak benar kalau dinarasikan bahwa peraturan yang baru akan menghalangi orang tak mampu untuk kuliah di Unsoed,” beber Mite Setiansah.

Menariknya lagi, lanjut Mite, dari 89 yang belum registrasi, setelah ditelusuri, juga bukan karena alasan biaya. “Ada 14 calon mahasiswa yang belum registrasi itu adalah pemegang KIPK. Mereka bisa kuliah gratis. Ada juga yang tidak registrasi karena tidak direstui ayahnya, karena ternyata sebelumnya memilih prodi tanpa membicarakannya dengan ortu,” jelas Mite.

“Jadi memang ada angka-angka menarik. Di fakultas kedokteran yang UKT nya paling mahal, semua mahasiswa sudah melakukan registrasi online. Di Fakultas peternakan yang dinarasikan oleh BEM mengalami kenaikan UKT berlipat-lipat, faktanya 69,2 persen atau 45 calon mahasiwa ada di level 3, yang mendapatkan UKT Rp 2,5 juta. Level 5 hanya 1,5 persen, dan tak ada yang mendapatkan level 6, 7 atau 8,” ujarnya.

Menjelang detik-detik penutupan registrasi, Mite menghimbau bagi calon mahasiwa untuk segera berproses. “Jika ada kendala, segera hubungi kami, bisa lewat ULT atau ke masing-masing fakultas. Sayang kalau tak diambil, karena bagi yang sudah diterima di SNBP tak bisa lagi mengikuti UTBK atau jalur mandiri,” ujar Mite Setiansah. (Prasetiyo)

No More Posts Available.

No more pages to load.