Narasumber Tukijo, S.Pd, M.Pd sedang mendampimgi peserta “Diseminasi Revitalisasi Bahasa Daerah & Workshop Deep Learning dan Hipnoteaching“, di Aula SMP Negeri 5 Boyolali
BOYOLALI, EDUKATOR--Sebanyak 80 guru Bahasa Jawa SMP, baik negeri maupun swasta se Kabupaten Boyolali, selama dua hari, Rabu-Kamis (25-26/6/2025) mengikuti “Diseminasi Revitalisasi Bahasa Daerah & Workshop Deep Learning dan Hipnoteaching“, di Aula SMP Negeri 5 Boyolali
Kegiatan tersebut dibuka oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Budi Prasetyaningsih, S.Pd, M.Pd.
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Bidang SMP Disdikbud Boyolali Mulyono S.Pd, MM yang juga penanggungjawab kegiatan ini. Sedangkan narasumber pengawas Disdikbud Boyolali Dyah Widyastuti, S.Pd, Ketua MGMPBahasa Jawa SMP Kabupaten Boyolali Sudaryoko, S.Pd, dan Ketua MGMP Bahasa Jawa Kota Semarang Tukijo ,S.Pd. M.Pd.
Dalam sambutannya Kadisdikbud Boyolali Budi Prasetyaningsih mengapresiasi kegiatan ini. “Saya mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan yang baik ini, agar para guru Bahasa Jawa memiliki kompetensi pembelajaran deep learning dan hipnoteaching,” ujarnya.
Diharapkan juga, setelah mengikuti kegiatan ini para guru segera menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pembelajaran di sekolah masing-masing.
Guru Bahasa Jawa, lanjutnya, menjadi garda terdepan dalam gerakan pelestarian bahasa daerah. “Melalui pelatihan ini, yang didukung dengan kemampuan kecerdasan buatan, diharapkan guru Bahasa jawa bisa mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Harapan kedepannya, Bahasa Jawa tidak hanya diajarkan, tapi dicintai dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Selanjutnya dikemukakan, Bahasa Jawa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga cerminan nilai, filosofi, dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun.
“Jika tidak dilestarikan, maka generasi mendatang akan kehilangan bagian penting dari jati diri kebangsaan.Bahasa Jawa adalah cermin peradaban luhur masyarakat Jawa. Inilah pentingnya revitalisasi Bahasa Jawa,” ujarnya.
Praktik Menyusun Modul Ajar Berbasis AI
Pada kegiatan tersebut, para guru Bahsa Jawa diajak belajar pemahaman pembelajaran deep learning dan praktik penyusunan modul ajar berbasis AI (Artificial Intelligence )atau kecerdasan buatan.
Para peserta juga mendapatkan materi hypnoteaching dan sosialisasi FTBI 2025.
Dilanjutkan materi revitalisasi Bahasa Daerah menjadi materi penutup pada kegiatan tersebut. (Prasetiyo)