PURWOKERTO, EDUKATOR--Telkom University Kampus Purwokerto atau Tel-U Purwokerto mewisuda 343 Mahasiswa pada Wisuda Periode II Tahun Akademik 2024/2025, di GOR D.I Panjaitan, kompleks Tel-U Purwokerto, Sabtu (28/6/2025).
Dalam wisuda itu, Bunga Laelatul Muna dari Program Studi Teknik Informatika dinyatakan sebagai wisudawati terbaik peringkat pertama, karena meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95 dan poin Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan (TAK) 265.Peringkat kedua, Refi Junita Sari, juga dari Teknik Informatika, dengan IPK 3,97 dan perolehan poin TAK 347. Dan peringkat ketiga Erwin Shafira Winoto dari Teknik Logistik dengan IPK 3,89 dan perolehan poin TAK 170.
“Kepada seluruh lulusan, kami ucapkan selamat. Selamat juga kepada bapak, Ibu, orang tua, dan wali atas kelulusan putra-putri tercinta dari Telkom University Kampus Purwokerto. Semoga kelulusan ananda menjadi langkah selanjutnya menuju tangga kesuksesan,” ungkap Rektor Telkom University Purwokerto, Prof. Dr. Suyanto atau yang kerap disapa Prof. Suo ini.
Pada wisuda kali ini, terbagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama, bagi wisudawan dari lima program studi, meliputi S1 Teknik Informatika, S1 Sains Data, S1 Teknik Elektro, S1 Teknik Logistik, dan D3 Teknik Telekomunikasi. Sedangkan sesi 2 dilanjutkan dengan enam program studi, yaitu S1 Teknik Telekomunikasi, S1 Rekayasa Perangkat Lunak, S1 Sistem Informasi, S1 Desain Komunikasi Visual, S1 Teknik Industri, dan S1 Teknik Biomedis.
Selanjutnya Prof Suo mengatakan, saat ini Telkom University Purwokerto ditetapkan sebagai peringkat pertama Best Private University oleh UI GreenMetric. “Ini prestasi yang membanggakan. Seieing dengan itu, kami terus mendukung visi Telkom University untuk menjadi National Excellence Entrepreneurial University pada tahun 2028, yang berkontribusi pada pemenuhan tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.Bunga bersama ayahnya.
Bunga Laelatul Muna
Sementara itu, Bunga Laelatul Muna, mahasiswi asal Tegal yang akrab disapa Bunga, berhasil menjadi wisadawati terbaik dengan IPK nyaris sempurna. Ia juga sarat dengan segudang prestasi.
Semasa kuliah, Bunga aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMIF). Memasuki semester 2, Bunga mulai terlibat aktif dalam proyek dan penelitian bersama dosennya.
Mengingat aktivitasnya itu, ia sering memenangi berbagai kompetisi, diantara kompetisi menulis, inovasi sosial, video edukatif, hingga proyek teknologi.
“Terima kaish Tel-U Purwokerto yang teklah mengantarkan saya hingga titik ini,” ujar Bunga.
Bunga menceritakan, selepas SMA di Tegal, mantab memilih Telkom University Purwokerto (TUP). “Status kampus sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi alasan utama saya kuliah di sini,” ujarnya sambil menambahkan senang menggeluti bidang Iinformasi dan Teknologi sejak SMP, berlanjut hingga SMA.
Setamat SMA tahun 2021, Bunga mendaftar– saat itu masih bernama Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP). Ia diterima melalui jalur beasiswa.
Beasiswa tersebut diperolehnya melalui jalur akademik dan prestasi yang diraih saat duduk di SMA, berhasil meraih kejuaraan bersertifikat internasional dan juga kejuaraan nasional dari kompetisi yang diselenggarakan Google.
“Waktu mau bayar uang masuknya, eh ternyata nominalnya sudah nol rupiah. Ga nyangka saya langsung dapet beasiswa, padahal dari awal saya belum punya tujuan untuk mendapatkan beasiswa, ” ujar Bunga.
Pada tahun awal perkuliahan, ia berminat di bidang software developer. Kini ia beralih ke bidang Artificial Intelligence (AI) hingga menjadikannya sebagai topik skripsi. Ia mengembangkan server akademik yang dinamis dan realtime untuk Telkom University Purwokerto, berupa sistem broadcast otomatis melalui chatbot AI.
Jurnal Internasional
Masa penyusunan skripsi menjadi periode yang penuh tantangan bagi Bunga, ia bahkan sempat mengalami demotivasi. Hal ini karena, selain menyusun skripsi, ia juga tengah bekerja dan menyusun jurnal yang harus terakreditasi internasional. Jurnal tersebut sempat ditolak hingga tiga kali sebelum akhirnya berhasil dipublikasikan.
Dengan berbagai publikasi yang dihasilkan selama menjadi mahasiswa, Bunga berencana melanjutkan pendidikan magister di luar negeri melalui beasiswa yang mensyaratkan publikasi internasional. Publikasi internasional yang dikerjakannya saat skripsi menjadi modal penting untuk rencana tersebut. Kelak, ia bercita-cita menjadi peneliti sekaligus dosen yang dapat terus mengedukasi dan memberi manfaat bagi orang lain. (Prasetiyo)