Dr. H. Ir. Nurul Hidayat, S.Pt., M.Kom
PURWOKERTO, EDUKATOR--Nama Dr. H. Ir. Nurul Hidayat, S.Pt., M.Kom., atau yang akrab disapa Doktor Enha, tercatat sebagai salah satu tokoh kunci dalam sejarah awal perkembangan internet di Indonesia. Dosen Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang kini menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FT Unsoed ini, dikenal sebagai arsitek penting yang meletakkan fondasi digital di tanah air.
Keterangan yang berhasil dihimpun EDUKATOR dari berbagai sumber menyebutkan, kontribusi besar Doktor Enha dalam pengembangan teknologi informasi di Indonesia mendapat pengakuan luas di tingkat nasional. Salah satu tokoh yang menyoroti peran penting tersebut adalah Onno Widodo Purbo, pakar IT dari ITB, yang memasukkan nama Nurul Hidayat dalam jajaran tokoh berpengaruh. Melalui publikasi Onno Center, Doktor Enha tercatat sebagai satu dari 39 pelaku sejarah internet Indonesia yang dianggap memiliki peran strategis dalam kemajuan dunia digital di Tanah Air.
Kontribusinya terwujud melalui dua pilar utama: Jaringan Informasi Islam (JII) dan Jaringan Informasi Sekolah (JIS). Kedua inisiatif ini bukan sekadar program biasa; mereka adalah tulang punggung yang menyediakan akses internet dan layanan berbasis daring di berbagai sektor vital di seluruh penjuru tanah air.
Di tengah era awal perkembangan internet di Indonesia, ketika koneksi digital masih terbatas dan teknologi informasi belum semasif hari ini, sekelompok mahasiswa pascasarjana memiliki visi besar: menghadirkan dakwah Islam dalam ruang digital yang positif dan mencerahkan.
Salah satu tokoh di balik gerakan itu adalah Nurul Hidayat, yang saat itu tengah menempuh studi S2 Ilmu Komputer di Universitas Gadjah Mada (UGM). Bersama rekan-rekan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, termasuk ITB dan kampus-kampus besar lainnya di Indonesia, ia turut menggagas dan mengembangkan sebuah platform digital bernama Jaringan Informasi Islam (JII).
JII lahir dari keresahan akan minimnya akses informasi keislaman yang moderat, mendalam, dan berbasis akademik di ruang maya. Maka dibangunlah sebuah jaringan informasi yang menyajikan konten Islami mulai dari artikel keilmuan, tanya jawab agama, hingga tulisan-tulisan reflektif dengan pendekatan yang modern, terbuka, dan menjunjung semangat keilmuan.
Di tengah keterbatasan infrastruktur digital saat itu, Nurul Hidayat mengambil peran penting, tidak hanya dalam sisi teknis pengembangan sistem informasi, tetapi juga dalam membangun kolaborasi antar-kampus, menyusun kurasi konten, dan merancang arsitektur komunikasi digital yang aman dan efisien.
JII menjadi pionir dalam dunia dakwah berbasis teknologi di Indonesia. Ia bukan hanya menjadi tempat bertemunya pemikiran keislaman yang sehat, tetapi juga menjadi ruang belajar dan bertumbuh bagi generasi Muslim muda yang ingin berkontribusi secara nyata di dunia digital.
Kini, pengalaman dan semangat dari masa-masa pengembangan JII itulah yang terus menginspirasi Nurul Hidayat dalam perjalanannya sebagai pendidik, pemikir, dan pegiat literasi teknologi berbasis nilai.,” tutur Doktor Enha dengan antusiasme khasnya saat berbincang dengan tim EduTechID di Fakultas Teknik Unsoed pada Rabu, 17 Mei 2025. Perannya dalam JII menunjukkan dedikasi beliau dalam memastikan bahwa internet tidak hanya menjadi kemewahan, tetapi kebutuhan yang dapat diakses oleh semua.
Selain JII, peran Doktor Enha dalam Jaringan Informasi Sekolah (JIS) juga tak kalah monumental. Sebagai salah satu inisiator penting, beliau melihat potensi besar internet dalam dunia pendidikan. JIS lahir dari visi untuk menghubungkan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia ke dalam jaringan internet. “Melalui JIS, akses internet antar sekolah di seluruh Indonesia kini terwujud. Ini sangat membantu meningkatkan pendidikan dan akses informasi bagi siswa di Indonesia,” jelasnya.
Inisiatif ini telah membuka gerbang pengetahuan yang luas bagi jutaan siswa, mempercepat pemerataan akses informasi, dan secara fundamental mengubah cara belajar-mengajar di lingkungan sekolah. Di awal tahun 2000-an, ketika internet masih menjadi barang mahal dan langka di sekolah-sekolah Indonesia, sekelompok pendidik dan pegiat teknologi di Yogyakarta memimpikan sesuatu yang besar: menghubungkan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia dalam satu jaringan berbasis internet.
Dari ruang diskusi sederhana, lahirlah sebuah gerakan bernama Jaringan Informasi Sekolah (JIS) sebuah inisiatif monumental yang bermula di Kota Pelajar, Yogyakarta. Di antara para perintisnya, hadir sosok-sosok inspiratif seperti Pak Bambang dari SMK Negeri 6 Yogyakarta, beberapa guru visioner dari sekolah-sekolah lain, dan tak ketinggalan, Dr. Ir. Nurul Hidayat, S.Pt., M.Kom., atau yang akrab disapa Dr. Enha.
Sebagai salah satu inisiator penting, Dr. Enha melihat dengan jernih bahwa internet bukan sekadar alat komunikasi, melainkan jembatan ilmu yang dapat menyatukan ribuan sekolah dari Sabang sampai Merauke. Visi beliau sederhana tapi berdampak besar: bagaimana jika sekolah-sekolah bisa saling terhubung, saling berbagi informasi, dan tumbuh bersama melalui teknologi?
Berbekal semangat kolaborasi, tim JIS mulai merancang sistem jaringan sederhana yang mengintegrasikan konten pendidikan, forum diskusi, bahan ajar, hingga portal komunikasi antar-sekolah. Tak hanya bicara soal teknologi, JIS juga mengusung semangat pemberdayaan: melatih guru-guru agar melek digital, mendampingi siswa untuk beradaptasi dengan dunia baru, dan menanamkan nilai-nilai kolaborasi lintas wilayah dan budaya.
Peran Dr. Enha dalam JIS tak sebatas teknis. Ia menjadi penggerak ide, penghubung jejaring, sekaligus mentor bagi banyak guru yang waktu itu masih canggung dengan internet. Ia mempertemukan dunia teknologi dengan semangat pengabdian pendidikan.
Kini, di tengah era digital yang kian masif, jejak JIS mungkin tak lagi terdengar lantang. Namun, fondasi yang diletakkan oleh para pelopornya termasuk Dr. Enha telah menjadi bagian penting dari sejarah literasi digital pendidikan Indonesia. Sebuah karya sunyi dari Jogja, yang diam-diam ikut membuka jalan bagi transformasi sekolah-sekolah kita.
Melihat ke depan, Doktor Enha tidak lantas berpuas diri. Beliau memiliki tekad kuat untuk terus berinovasi dan berkontribusi. Melalui penguatan JII dan JIS, ia berkomitmen untuk terus memajukan pendidikan di Indonesia, memastikan generasi mendatang siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital yang semakin canggih dan tak terhentikan. Perjalanan Doktor Enha adalah bukti nyata bahwa semangat dan visi seorang individu dapat membentuk masa depan sebuah bangsa. (EduTechId)
Pelaku Sejarah Internet Indonesia
Ada beberapa ciri khas yang dapat di simak dari para pelaku Sejarah Internet Indonesia.
-Umumnya para pelaku ini aktif melakukan kontribusi dalam skala nasional pada usia 30-45 tahun.
-Umumnya pemimpin di masyarakat atau lingkungannya. Sebagian merupakan pemimpin informal tanpa kedudukan & jabatan yang formal.
-Umumnya / kebanyakan mereka adalah rakyat biasa, bukan pejabat / birokrat pemerintah. Kadang kala aktifitas-nya tidak di dukung pemerintah. Lebih sial lagi, kadang kala ada yang di “claim” sebagai keberhasilan pemerintah. (Prasetiyo)
Pelaku Sejarah
Beberapa tokoh dan pelaku Sejarah Internet Indonesia dan kontribusinya adalah:
1.Adi Nugroho, Founder Muslim Hackers dan moderator mailing list Yogyafree salah satu komunitas Hacker Indonesia yang cukup aktif.
2.Anton Raharja, orang di balik operasional-nya VoIP Rakyat[1] dan SourceForge Indonesia [2]. Salah satu programmer open source yang handal dan banyak berkontribusi di SourceForge[3].
3.Arman Yusuf, seorang aktifis Amatir Radio dengan callsign YB0KLI menjadi kontroversial karena membangun dan memperkenalkan eQSO di Amatir Radio Indonesia yang merelay percakapan di radio melalui berbagai gateway di Internet.
4.Bambang Dwi Anggono, PDE Pemkab Kebumen, berhasil membawa inisiatif berbasis komunitas e-kebumen menjadi finalis stockholmchallenge award 2006 dan menjadi inspirasi di berbagai inisiatif e-government berbagai pemkab.
5.Barata W. Wardhana, mantan ketua INDOWLI. Banyak melakukan negosiasi dengan POSTEL untuk masalah frekuensi Internet.
6.Basuki Suhardiman, orang nomor satu di operasional Internet ITB & jaringan perguruan tinggi Indonesia. Orang dibalik operasinalnya IT KPU pada saat PEMILU 2004 & mengkoordinir 17000 relawan IT data entry PEMILU 2004.
7.Bona Simanjuntak, Mantan guru SMK. Mantan pemimpin di Jaringan Informasi Sekolah (JIS), ICT Center, WAN DKI.
8.Budi Raharjo, dosen ITB. Pendiri ID-CERT. Pernah menjadi Country Code Top Level Domain ccTLD .id antara 1998 – 2005, sebelum diberikan kepada Dep KOMINFO di tahun 2005-2006.
9.Budi Putra, Blogger Profesional. Mendedikasikan diri-nya sebagai Blogger dan memberikan warna & arah sebagai profesional Blogger bahkan Video Blogging yang jarang ada di Indonesia. Pendiri http://www.i-teve.com yang barangkali merupakan TV komunitas Indonesia pertama di Internet.
10.Dani Firmansyah, juga dikenal sebagai //xnuxer//, tokoh dunia hacker Indonesia. Pernah membobol Web KPU pada Pemilu 2004 & dipenjara selama beberapa bulan. Aktif menyebarkan ilmu & roadshow untuk memintarkan orang Indonesia khususnya bidang network security.
11.Deddi, Aktif mensosialisasikan Sistem Operasi Open Source PINUX. Tahun 2005, WARNET tempat beliau bekerja Pointer di Semarang dibangkrutkan oleh Aparat.
12.Donny B.U., Berawal sebagai wartawan IT detik.com. Aktifis komunitas IT, memimpin pergerakan turun gunung ke sekolah/pesantren, membidani groups.or.id, mendorong Sekolah Anak Jalanan dan gerakan Internet Sehat
13.Enda Nasution, tokoh authoritif Blogger Indonesia.
14.Frans Thamura, Java evangelist Indonesia.
15.Gatot Hari Priowirjanto, dosen ITB, mantan direktur Pendidikan Menengah Kejuruan di DIKNAS. Tokoh dibalik terkaitnya 4000 SMK Indonesia ke Internet, WAN Kota, dan ICT Center di tahun 2000-2005.
16.Gunadi, di kenal sebagai Pak Gun atau e-goen, tokoh inspirasional dibalik Wajanbolic e-goen & pancibolic e-goen untuk akses Internet wireless yang murah.
17.Heru Nugroho, pernah menjadi Sekjen APJII. Merupakan motor di belakang Yayasan Sekolah 2000[4] dan Yayasan Air Putih[5].
18.I Made Wiryana, dosen Gunadharma. Pendorong Linux di Indonesia.
19.Jim Geovedi, salah satu aktivis hacking Indonesia dan dunia. Bersama Michael Sunggiardi, pernah melakukan roadshow keliling Indonesia untuk memberikan materi keamanan teknologi informasi. Kontributor dan pendorong penggunaan sistem operasi FreeBSD dan OpenBSD. Pengelola mailinglist id-freebsd[6] dan id-openbsd[7] di YahooGroups[8].
20.Ismail Fahmi, developer Ganesha Digital Library, pemimpin awal & pendorong Indonesia Digital Library Network.
21.Johar Alam, orang dibalik operasionalnya IIX dan kemudian Open IX.
22.Judith MS, pernah menjadi salah satu presidium Asosiasi WARNET Indonesia (AWARI) s/d 2007. Sangat aktif memperjuangkan kepentingan WARNET & masyarakat IT kepada pemerintah.
23.Khalid Mustafa, guru SMK. Aktifis Jaringan Informasi Sekolah (JIS) & penggerak jaringan sekolah khususnya di Indonesia timur.
24.Lendy Widayana almarhum, seorang tokoh di balik tersambungnya Malang & Jawa Timur ke Internet. Salah seorang pendorong di balik terbentuknya SDM Militan di Yayasan AirPutih dan INDOWLI.
25.Merry Magdalena, Jurnalis, Pendiri Mailing List technomedia@yahoogroups.com, Pendiri situs NetSains
26.Michael Sunggiardi, direktur BONET. Penggagas dan implementor RT/RW-net di Bogor. Sangat aktif mengadakan roadshow untuk memperkenalkan penggunaan IT pada masyarakat.
27.Nurul Hidayat, Ketua Program Teknik Informatika UNSOED. Pionir JIS dan Aktifis JII (Jaringan Informasi Islam).
28.Onno W. Purbo, mantan dosen ITB. Pembangun gateway Internet ITB & Jaringan AI3 Indonesia. Aktif menulis buku & memberikan ilmu IT pada masyarakat Indonesia.
29.PY Adi Prasaja, orang yang banyak berkontribusi waktu dan pengetahuannya dalam mengoperasikan server groups.or.id.
30.Rahmat M. Samik-Ibrahim, Direktur VauLSMorg. Pernah mengelola jaringan di Universitas Indonesia[9] antara 1990-1996; serta pernah mengelola Domain Tingkat Tertinggi (Top Level Domain) “ID” antara 1993-1998.
31.Reza Nurfachmi, Founder Palembang Hacker Link, salah satu komunitas Hacker Palembang yang cukup aktif. Sedang membangun W3INDONESIA, komunitas untuk para web developer, web programmer dan web designer.
32.Romi Satrio Wahono, penggerak ilmukomputer.com[10]. Membuka akses masyarakat pada Ilmu Komputer.
33.Rusmanto, redaktur majalah InfoLinux. Aktif membagikan ilmu tentang open source dan Linux.
34.Ruth Marja, Aktifis Kelompok Linux Cewek (Kluwek). Sejak mahasiswi sekitar tahun 2004-2009-an di President University merupakan aktifis Open Source & sejak itu banyak menggerakan aktifitas Linux di tanah air.
35.M. Salahuddien, biasa dipanggil Didien, aktifis AWARI, salah satu pendiri INDOWLI, pernah menjadi salah satu koordinator Yayasan Air Putih. Terakhir menjadi wakil ketua ID-SIRTII
36.Sanjaya, mantan direktur P.T Indo Internet, ISP komersial pertama Indonesia. Salah satu pendiri APJII. Bekerja di APNIC di Australia.
37.Susanto, juga dikenal sebagai //S’to//, tokoh dunia hacker Indonesia. Penulis buku hacking. Pembina dan moderator mailing list hacker & network security terbesar jasakom-perjuangan@yahoogroups.com.
38.Srilokopolo, Staff Telkom Multimedia, orang yang membidani situs OpenSource.TelkomSpeedy.com termasuk SpeedyWiki
39.Valens Riyadi, direktur Mikrotik Indonesia, pendiri Fotografer.Net, aktifis APJII Jogjakarta, anggota dewan penasehat Airputih. (Dari berbagai sumber/Prs)