Germas di Desa Lamuk Berlangsung Semarak, Bupati Tiwi Disambut Tari Batik Purbalingga

by -1435 Views
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE B.Econ MM bersama tiga penari dari Sanggar Kembar Arum Desa Gumiwang, yakni Titi Budi Rahayu, S.Pd SD M.Pd dan dua putri kembarnya, Romadhona Dira Azahri dan Romadhona Dira Azahra . (Foto: Bagian Prokompim Pemkab Purbalingga/EDUKATOR)

PURBALINGGA, EDUKATOR – Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Puskesmas Kecamatan Kejobong di Lapangan Desa Lamuk, Kecamatan Kejobong, Kamis (11/7/2024), berlangsung semarak.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE B.Econ, MM yang hadir dalam kesempatan itu, disambut Tari Batik Purbalingga oleh tiga penari dari Sanggar Kembar Arum Desa Gumiwang, yakni Titi Budi Rahayu, S.Pd SD M.Pd, dan dua putri kembarnya, Romadhona Dira Azahri dan Romadhona Dira Azahra.

“Terima kasih atas suguhan tariannya ya Bu Titi dan si kembar. Ini tarian yang menarik dan luar biasa, menginspirasi kita untuk tetap melestarikan Batik Purbalingga,” ujar Bupati Purbalingga yang akrab disapa Bu Tiwi ini sambil menyalami Titi Budi Rahayu dan dua putri kembarnya usai tampil menari di hadapan bupati dan peserta yang hadir pada pelaksanaan kegiatan Germas tersebut.Tari Batik Purbalingga yang dibawakan oleh Titi Budi Rahayu, S.Pd SD M.Pd, dan dua putri kembarnya, Romadhona Dira Azahri dan Romadhona Dira Azahra

Tari Batik Purbalingga merupakan karya tari Garapan Titi Budi Rahayu, yang juga Kepala SD Negeri 1 Lamuk. Tarian ini diciptakan sebagai spirit untuk melestarikan kearifan lokal batik khas Purbalingga.

“Tarian Batik Purbalingga merupakan tarian yang sarat makna. Tidak hanya mengajak masyarakat Purbalingga untuk menjaga dan melestarikan Batik Purbalinga saja, namun juga melestarikan tari tradisional rakyat yang sarat kreativitas dan nilai-nilai budaya lokal ,” ujar Titi Budi Rahyu kepada EDUKATOR di sela-sel pelaksanaan Germas tersebut. Tarian tersebut dapat disaksikan di laman https://www.youtube.com/watch?v=H43EL4lIDzE

Turunkan Stunting

Bupati Tiwi dalam kesempatan tersebut mengingatkan pentingnya peran Pos Pelayanan Terpadu (Poyandu) balita dan ibu hamil dalam intervensi penurunan stunting. Ia berpesan agar para kader kesehatan yang bertugas dalam 5 meja alur pelayanan di Posyandu dapat melaksanakan perannya sebaik mungkin.

“Di posyandu terdapat 5 meja yaitu : 1) pendaftaran, 2) pengukuran tinggi badan dan berat badan, 3) pencatatan, 4) penyuluhan gizi, dan 5) pelayanan kesehatan,” kata Bupati Tiwi.

Ia menambahkan, kader posyandu sebagai penggerak posyandu selain bertugas pada pengelolaan lima meja posyandu, juga mengingatkan masyarakat jadwal posyandu, menghimbau ibu hamil dan orang tua balita agar datang ke posyandu untuk memantau status gizi dan kesehatan. Bupati menekankan, agar Dinas Kesehatan maupun Puskesmas terus menjalin sinergitas dengan kader kesehatan/posyandu dalam menangani mereka yang terdeteksi stunting.

“Kami mengucapkan terima kasih, atas kontribusi dharma bhakti kerja keras tulus ikhlas para kader kesehatan yang telah bantu pemerintah mensukseskan program di bidang kesehatan. Sehingga Angka Kematian Ibu (AKI) di Kecamatan Kejobong ini masih Nol dan stunting bisa terus diturunkan dari 16 % menjadi 13 %,” katanya.

Untuk memberi semangat para kader kesehatan di Kecamatan Kejobong, Bupati Tiwi membagikan doorprize bagi mereka yang beruntung dalam undian dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar kesehatan. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Purbalingga juga turut memberikan penyuluhan anti narkoba guna mewujudkan Desa Bersih Narkoba (Bersinar).

Pada Germas kali ini diserahkan pula penghargaan bagi desa dengan progres penurunan stunting terbaik kepada Desa Lamuk, penghargaan kepada kader kesehatan terbaik, penyerahan sertifikat kompetensi kader posyandu, penghargaan kader tergiat input e-PPBGM atau sistem elektonik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat,, penghargaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tergiat, penghargaan Desa Sehat Mandiri terbaik kepada Desa Bandingan. Diserahkan juga bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita, dan bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Baznas.

Kepala Puskesmas Kejobong, Waryanto mengungkapkan capaian kesehatan di wilayah Kerja Puskesmas Kejobong tahun 2024 ini yakni AKI nol kasus, Angka Kematian Bayi (AKB) 2 kasus. Sedangkan kasus stunting terdapat penurunan signifikan dari 16% menjadi 13,1%.

Obati 209 Pasien Gangguan Jiwa

“Selain kesehatan badan, kita juga fokus terhadap kesehatan jiwa. Alhamdulillah di Kecamatan Kejobong kami berhasil mengobati 209 pasien gangguan jiwa, mungkin ini tertinggi di Purbalingga. Bahkan FKD (Forum Kesehatan Desa) Bandingan sudah memberikan support kepada ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa),” katanya.

Ia juga mengapresiasi Program Pemkab Purbalingga yang sangat membantu masyarakat di bidang kesehatan yakni Universal health Coverage (UHC). Berkat program tersebut setiap masyarakat tidak mampu tidak lagi bingung jika ingin berobat ke RSUD tanpa memikirkan soal biaya.(Prasetiyo)

No More Posts Available.

No more pages to load.