Oleh: Desi Ayu Sintawati, S.Pd.I
Guru MTs Sa’datul Mahabbah Pondok Cabe
Kecamatan Pamulang
Kota Tangerang Selatan
Provinsi Banten
BAHASA Bahasa Arab merupakan bahasa yang sangat penting dalam dunia Islam dan pendidikan. Di MTs Sa’adatul Mahabbah Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, pembelajaran Bahasa Arab menjadi bagian penting dalam membekali siswa dengan pemahaman agama dan budaya. Namun, tantangan dalam mengajar Bahasa Arab, terutama di kelas 7, menuntut adanya metode yang mampu menarik minat dan perhatian siswa agar pembelajaran menjadi lebih hidup dan bermakna.
Pada kenyataannya, banyak siswa merasa kesulitan atau bahkan kurang berminat belajar Bahasa Arab. Faktor seperti kosakata yang asing, struktur kalimat yang berbeda dengan Bahasa Indonesia, serta metode pengajaran yang monoton sering membuat siswa cepat bosan. Di samping itu, motivasi intrinsik siswa terhadap Bahasa Arab kadang masih rendah, karena mereka belum melihat manfaat langsung dari kemampuan berbahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan metode pembelajaran yang mampu membangkitkan semangat dan minat siswa. Menurut Prof. Dr. Abdurrahman Al-Medini, seorang ahli pendidikan Bahasa Arab, pembelajaran Bahasa Arab akan lebih efektif jika disampaikan melalui metode komunikatif yang menekankan penggunaan bahasa dalam konteks nyata, bukan sekadar hafalan teori. Pendekatan ini membuat siswa merasa bahwa Bahasa Arab adalah alat untuk berkomunikasi, bukan sekadar mata pelajaran yang harus dihafalkan.
Selain itu, Abdul Mujib (2021) menekankan pentingnya penggunaan metode pembelajaran aktif (active learning) dalam mengajar Bahasa Arab. Menurut beliau, pembelajaran aktif melibatkan siswa secara langsung dalam berbagai aktivitas seperti bermain peran (role play), diskusi kelompok, permainan bahasa, dan proyek kreatif. Aktivitas-aktivitas ini membantu siswa merasa lebih terlibat, memahami materi lebih dalam, dan mengembangkan keterampilan berbahasa secara alami.
Metode yang bisa diterapkan misalnya adalah metode bermain peran, di mana siswa berlatih percakapan sederhana dalam situasi nyata, seperti berbelanja di pasar atau bertanya arah jalan. Dengan metode ini, siswa lebih cepat memahami penggunaan kosakata dalam konteks yang tepat.
Metode lainnya adalah penggunaan lagu-lagu Bahasa Arab sederhana. Lagu memiliki irama yang menyenangkan, sehingga memudahkan siswa dalam menghafal kosakata dan struktur kalimat. Misalnya, mengajarkan kosa kata anggota tubuh melalui lagu-lagu anak-anak berbahasa Arab.
Selain itu, pendekatan berbasis proyek juga menarik untuk diterapkan. Misalnya, siswa membuat poster dengan kosakata Bahasa Arab tentang tema tertentu seperti keluarga, sekolah, atau makanan. Dengan proyek semacam ini, siswa tidak hanya belajar bahasa tetapi juga mengasah kreativitas mereka.
Tidak kalah penting, penggunaan media digital seperti aplikasi kuis interaktif (Kahoot, Quizizz) dalam Bahasa Arab dapat menjadi daya tarik tersendiri. Media ini menumbuhkan suasana kompetitif yang sehat dan membuat siswa belajar sambil bermain…(*)