Kepala KPwBI Purwokerto, Christoveny. (Foto: Budi Yuswinanto/EDUKATOR)
PURWOKERTO, EDUATOR – Ajang Karya Kreatif Serayu (KKS) kembali digelar untuk ke-10 kalinya dengan skala lebih besar dan kolaboratif. Tahun 2025 ini, kegiatan tersebut bersinergi dengan Banyumas Digifest, mengusung tajuk KKS x Banyumas Digifest 2025 yang akan berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu (28–29/6/2025) 2025 di kawasan Menara Teratai, Purwokerto.
Diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Purwokerto, acara ini bertujuan memperkuat UMKM sekaligus mempercepat transformasi ekonomi digital di wilayah Banyumas Raya. Sebanyak 91 UMKM lintas subsektor, mulai dari makanan-minuman, fashion, hingga kerajinan, akan menyemarakkan even ini. .
Kepala KPwBI Purwokerto, Christoveny, menyebut KKS bukan sekadar pameran produk, melainkan wadah penguatan ekosistem UMKM dan percepatan digitalisasi pembayaran.
“Kami ingin masyarakat dan pelaku usaha siap menghadapi era ekonomi berbasis digital,” ujarnya di KPwBI Purwokerto, Selasa (17/6/2025).Kepala KPwBI Purwokerto, Christoveny foto bersama para jurnalis Purwokerto.
Selain expo UMKM, rangkaian kegiatan juga mencakup edukasi keuangan digital, pertunjukan seni budaya khas Banyumasan, QRIS Purwokerto Run dengan 2.000 peserta, serta kompetisi seperti Jingle PeKA dan Duta CBP Rupiah. Ada pula layanan publik seperti sertifikasi halal, bazar pangan murah, dan pelayanan pajak daerah.
Bank Indonesia menjadikan KKS sebagai etalase keberhasilan implementasi QRIS. Transaksi menggunakan QRIS yang kian luas, mulai dari parkir, pajak, hingga layanan publik, menjadi indikator positif tumbuhnya kesadaran digital masyarakat.
Dengan tren pertumbuhan sektor tersier seperti kuliner dan pariwisata, KPwBI optimistis KKS akan menjadi motor percepatan pemulihan ekonomi Banyumas Raya lewat kekuatan ekonomi kreatif dan literasi digital yang inklusif. (Budi Yuswinanto/Prs)