PURWOKERTO, EDUKATOR--Kejahatan digital kian meresahkan, terutama bagi perempuan sebagai kelompok paling rentan. Menjawab tantangan tersebut, Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed menggelar Pelatihan Literasi Digital untuk PKK di Kelurahan Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas, Selasa (10/6/2025)Nara sumber Pelatihan Literasi Digital untuk PKK di Kelurahan Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas, Selasa (10/6/2025).(Foto: Dok Humas Unsoed/EDUKATOR)
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang menghadirkan sejumlah akademisi, yakni Prof. Dr. Mite Setiansah, Prof. Dr. Nana Sutikna, Dr. Edi Santoso, Dr. Nuryanti, dan King Anugrah, M.A., serta para fasilitator dari mahasiswa S1 dan S2 Ilmu Komunikasi Unsoed.
“Perempuan harus waspada karena banyak menjadi korban kejahatan online. Literasi digital menjadi benteng utama agar tidak terjebak dalam jebakan digital seperti pinjaman online ilegal dan penipuan,” ujar Prof. Mite dalam pembukaan acara.Pelatihan Literasi Digital oleh Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Unsoed di Kelurahan Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. (Foto: Dok. Humas Unsoed/EDUKATOR).
Dalam paparannya, Guru Besar Ilmu Komunikasi itu menyoroti fenomena paylater dan pinjol ilegal yang marak terjadi. Ia menyebut sistem beli sekarang, bayar nanti menimbulkan ilusi mampu bayar. Akibatnya, masyarakat tergoda mengambil utang yang berujung pada jeratan pinjol ilegal.
“Cepat cair, tanpa jaminan, tapi tagihannya bisa berlipat-lipat. Banyak korban terjerat tanpa tahu apa yang mereka hadapi,” jelasnya.
Salah satu peserta bahkan mengaku meminjam Rp 3 juta, tapi ditagih hingga Rp 30 juta.
ABCD
Sementara itu, King Anugrah mengajak peserta mengembangkan sikap kritis dalam menyikapi informasi digital. “Resepnya ABCD: Amati, Baca, Cek, Diskusikan. Jangan tergesa-gesa percaya atau mengambil keputusan,” ujar dosen muda sekaligus pegiat nasional literasi digital ini.
Pelatihan ini mengusung empat pilar literasi digital: budaya digital, kecakapan digital, etika digital, dan keamanan digital. Materi dirangkum dalam handbook yang disusun Tim Lentera Digital dari mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi (MIK ) Unsoed sebagai luaran mata kuliah Literasi Digital.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat daya tahan masyarakat, terutama perempuan, dalam menghadapi dinamika ruang digital yang kian kompleks dan rawan kejahatan. (*/Prasetiyo)