*Abdul Mu’ti Bawa Angin Segar Kemajuan Pendidikan
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Prof. Dr. Jebul Suroso
PURWOKERTO, EDUKATOR—Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Prof. Dr. Jebul Suroso yang juga Sekretaris Jenderal Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), menilai kinerja Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, sebagai yang terbaik dalam satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran.
Menurut Prof. Jebul, kepemimpinan “Kyai Menteri” Abdul Mu’ti membawa angin segar bagi kemajuan dunia pendidikan, khususnya dalam menghadirkan keseimbangan antara kemajuan teknologi, inovasi, dan penguatan karakter di tengah tantangan era digital. “Harapan guru dan masyarakat akan akses pendidikan untuk semua perlahan terwujud,” ujarnya.
Penilaian positif tersebut sejalan dengan hasil survei dua lembaga nasional. Lembaga riset IndoStrategi (September–Oktober 2025) dan Strategic and Political Insight Network (SPIN) menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Abdul Mu’ti mencapai 67,5 persen. Dalam survei itu, Mendikdasmen menempati peringkat pertama menteri dengan capaian program prioritas paling nyata dan komunikatif, sebagaimana dirilis di akun resmi Kemendikdasmen.
Forum Rektor PTMA turut memperkuat apresiasi itu dengan menganugerahkan gelar “Tokoh Peduli Pendidikan” kepada Abdul Mu’ti. Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilannya melakukan revitalisasi pendidikan di sektor swasta hingga mencapai lebih dari 30 persen, serta mempercepat peningkatan mutu melalui kerja sama lintas sektor.
Prof. Jebul menilai, meski Kemendikdasmen tidak langsung membawahi perguruan tinggi, Abdul Mu’ti tetap berhasil membuka ruang kolaborasi strategis dengan dunia kampus. “Kyai Menteri mampu membuka peluang pemerataan sinergi dan kolaborasi antara kementerian dan pendidikan tinggi melalui berbagai program,” tambahnya.
Kolaborasi tersebut diwujudkan dalam bentuk perluasan akses beasiswa, penguatan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG), serta agenda revitalisasi pendidikan. Kebijakan itu dinilai tidak hanya meningkatkan mutu pendidikan, tetapi juga membuat perguruan tinggi lebih adaptif terhadap kebutuhan pembangunan nasional.
“Sikap inklusif beliau menciptakan ruang dialog yang konstruktif, memperkuat kemitraan strategis, serta memberikan kesempatan yang adil bagi semua perguruan tinggi,” jelas Prof. Jebul.
Ia berharap, pendekatan kolaboratif dan partisipatif yang dilakukan Mendikdasmen terus berlanjut. “Sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, serta berbagai pemangku kepentingan dapat menjadi pijakan kokoh untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujarnya. (Prasetiyo)