YOGYAKARTA, EDUKATOR— Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler (KKNR) 8365 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang bermarkas di Sentolo Lor, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo memberi pelatihan pembuatan pempek dan pengemasan produk kepada ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat.
Ketua Kelompok KKN Fajar Wahyu Sejati mengatakan, pelatihan ini diselenggarakan karena jenis produk makanan yang dijual di pasar Sentolo Lor dan sekitarnya masih didominasi oleh makanan khas Kulonprogo, sehingga diferensiasi produk yang ditawarkan kepada pelanggan masih tergolong rendah.
“Oleh karena itu, terdapat peluang untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi UMKM di dusun Sentolo Lor melalui pelatihan produk olahan baru seperti pempek,” ujar Fajar, Kamis (14/9/2023).
Selain itu, pempek–makanan khas Palembang–masih cenderung jarang dijual di daerah setempat, sehingga dengan pelatihan ini para ibu anggota KWT mendapat ilmu baru tentang pembuatan pempek.
Selain pelatihan pembuatan pempek, juga dilaksanakan pelatihan pengemasannya agar pempek tetap segar dan tampil estetis, sehingga meningkatkan minat pembeli.
Sementara itu, peserta KKN lainnya Fadiya Sabila Robbani memaparkan, dalam hal pengemasan pempek untuk dijual perlu untuk menambah daya tariknya. Untuk itu, dalam pelatihan ini masyarakat juga diajarkan mengenai pengemasan produk yang baik.
“Produk olahan pempek merupakan produk yang biasanya dijual dalam bentuk beku atau matang sehingga dalam pengemasannya, produk pempek harus dikemas dalam kemasan yang tahan panas dan juga tahan dingin,” papar Fadiya yang juga mahasiswi program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY ini.
Menurut Fadiya, kemasan kontainer plastik dinilai lebih pas digunakan untuk kemasan produk olahan pempek. Hal ini karena selain dapat menjaga kualitas produk, kemasan ini juga fleksibel digunakan untuk produk beku atau matang.
“Karakteristiknya yang transparan, membuat pelanggan dapat melihat langsung bentuk produk,” ujarnya(*/Sulist Ds)