Peluncuran dan Bedah Buku Karya Prof. Deddy Mulyana, MA., Ph.D

by -2003 Views

PURWOKERTO, EDUKATOR–Menarik sekali mengikuti acara peluncuran dan bedah buku Absurditas Komunikasi: Membumikan Konsep dan Teori Komunikasi Secara Populer karya guru besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran (Fikom Unpad) Prof. Deddy Mulyana, MA., Ph.D. Kegiatan yang berlangsung secara Daring melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (28/2/2023)  dari jam 09.00 – 11.30 ini diikuti 839 peserta, diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Koorwil Jabodetabek bekerjasama dengan Universitas Pancasila.

Sebagai nara sumber, selain Prof Deddy–demikian ia biasa dipanggil–ada Dosen UIN Syarif Hidayatullah Dr. Gun Gun Heryanto, Anna Agustina, Ph.D (Sekjen ASPIKOM, Dekan Fikom Universitas Pancasila) dan Dr. Siti Karlinah (Dosen Fikom Unpad). Sedangkan keynote speaker Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, ST, MUD dan Rektor Universitas Pancasila Prof. Dr. Edie Toet Hendratno. Bertindak sebagai moderator Dr. Geofakta Razali.

Prof. Deddy Mulyana, MA., Ph.D

Buku terbaru karya Prof Deddy dengan warna cover dominan putih bersih ini pantas dimiliki dan dibaca oleh pegiat komunikasi, dosen, mahasiswa maupun  mereka yang tertarik di bidang komunikasi.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, ST, MUD

Di dalam buku setebal 392 halaman ini, yang diterbitkan oleh Arti Bumi Intaran tahun 2023 dengan no ISBN 978-623-8026-17-3, ada 67 artikel ilmiah populer yang pernah diterbitkan di banyak media massa. Prof Deddy  membedah setiap kasus atau perkara melalui kaca mata komunikasi yang dipadukan dengan pendekatan sosiologi, psikologi, kesehatan, politik, dan konteks pendekatan lainnya.

Sesungguhnya, kiprah Prof Deddy–suhu bagi dosen-dosen Ilmu Komunikasi di Indonesia ini–dekat dengan media massa sejak lama, tahun 1970 an. Tulisan-tulisannya yang renyah, enak dibaca dan diselingi humor, punya ruang jelajah yang luas dalam memandang sebuah topik dari sudut ilmu komunikasi.

Berbagai media, seperti Pikiran Rakyat, Republika, Media Indonesia, Kompas, Gatra, Jakarta Post, Jawa Pos, Australasian Muslim Times, Insight dan sebagainya sudah berulangkali memuat tulisan-tulisan pria kelahiran 1958 ini.

Peserta peluncuran dan bedah buku Absurditas Komunikasi: Membumikan Konsep dan Teori Komunikasi Secara Populer karya guru besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran (Fikom Unpad) Prof. Deddy Mulyana, MA., Ph.D.

Dalam pengantar buku terbarunya ini, Prof. Deddy Mulyana menyampaikan bahwa  semua artikel dalam buku ini, meski  pernah terbit pada sejumlah surat kabar dan majalah, namun sudah dimodifikasi dengan kadar berlainan. Jadi, sedikit banyak berbeda dengan artikel aslinya, termasuk judul untuk sebagian artikel.

Judul-judul artikel populer dalam buku ini, relatif singkat, dengan pemilihan kata bergaya populer dan berani. Topik yang diangkat pun aktual. Judul-judul itu, diantaranya, Etnometodologi Kasus Sambo, Dramaturgi Peradilan Sambo, Elegi untuk Eril, Silaturahim ala Aqua Dwipayana, Lie Detector pun Bisa Berbohong, Interaksi Simbolik LGBT, (tradisi) Mudik, dan Fenomenologi Poligami.

Nara sumber, moderator dan sebagian peserta peluncuran dan bedah buku Absurditas Komunikasi: Membumikan Konsep dan Teori Komunikasi Secara Populer karya guru besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran (Fikom Unpad) Prof. Deddy Mulyana, MA., Ph.D.

Kemudian,  Azan vs Anjing, Media dan Terorisme, Infotainment dan Perceraian, Menjual Lambang Agama, Hantu Scopus, Calo Scopus, Pubertas Politik Arteria Dahlan, Baju Putih Para Menteri, Meluruskan Makna Politik Identitas, Teori Sistem dan Setya Noyanto, dan Teori Konstruksi Sosial dan Korupsi.

Meskipun Prof Deddy dikenal sebagai spesialis komunikasi lintas budaya dan komunikasi Kesehatan, tetapi topik-topik sosial-budaya, politik, bisnis, agama, media serta ketokohan diminatinya. Dan sebagian artikel dalam buku ini, topiknya menarik, aktual, ilmiah, dan sesekali terselip humor segar.

“Dengan keluasan pengetahuan dan pengalamannya, beliau mengupas topik-topik tersebut dalam buku ini dengan judul-judul yang eye catching atau menarik perhatian dan membuat orang penasaran. Meski teoritis, tulisan-tulisannya terasa ringan dan mencerahkan, ide-idenya mewakili pembacanya, sesuai dengan ungkapan “Kau tahu yang kumau”. Pokoknya, tulisannya membumi sekali,” ujar dosen Fikom Unpad Dr. Siti Karlinah,MS saat menjadi nara sumber dalam bedah buku itu.

Siti Karlinah juga memuji Prof Deddy yang jeli dan peka dalam menangkap ide. Kepekaan ini tidak lepas dari kepiawaian Prof Dedy yang memiliki latar belakang sebagai jurnalis. Bahwa jurnalis yang baik itu harus jeli dan peka terhadap sebuah berita dan nilai berita.

Siti Karlinah melihat keseharian Prof Dedy yang tidak pernah lepas dari mencatat hal-hal ringan.

“Ketika kami ngobrol santai, mendadak ada ide tulisan, langsung beliau catat. Saat wisuda ada nama “Sumanto” dipanggil, kemudian diikuti tepuk tangan, lalu dicatat. Pokoknya ada hal-hal ringan dicatat, yang saatnya nanti diramu jadi tulisan yang menarik,” ujar Siti Karlinah.

Sisi lain dari tulisan-tulisan Prof Deddy, lanjut Karlinah, adalah isinya yang komprehensif dan ada solusinya. “Juga judul-judulnya yang eye cathching, seperti Elegi untuk Eril, Hantu Scopus , dan Calo Scopus,” ujar Siti Karlinah.

Sementara itu Dr Gun Gun Heryanto, M.Si mengungkapkan, ilmu komunikasi hendaknya tidak hanya menjadi menara gading yang hanya disajikan di kampus dan komunitas akademisi. Tapi dalam ranah tertentu, haruslah juga bisa disajikan dan dimaknai dan dinikmati oleh masyarakat banyak dalam bentuk tulisan populer yang mudah dipahami.

Bukankah filosofi dasar ilmu pengetahuan adalah bermanfaat bagi umat manusia?

Melalui buku ini, Prof Deddy Mulyana sudah melakukan itu. “Semua artikel-artikel dalam buku ini layak diapresiasi,” ujar Gun Gun, dosen pada Progranm studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah ini.

Dosen Favorit

Di tempat terpisah, dosen Fisip Unsoed Dr. Adhi Iman Sulaiman SIP M.Si ketika dimintai tanggapannya tentang buku terbaru karya Prof Deddy  mengungkapkan, mengenal Prof Deddy mulai  tahun 2006 ketika studi S2 di Ilmu Komunikasi Unpad.

Dosen Fisip Unsoed Dr Adhi Iman Sulaiman SIP, M.Si bersama Prof Deddy Mulyana MA Ph.D dalam suatu kesempatan.

“Beliau termasuk  dosen yang kami kagumi dan menjadi favorit, karena selain karya-karyanya, juga cara mengajar beliau yang mudah difahami, kritis tetapi humoris. Nyaris tidak ada bidang  komunikasi yang luput dari karya kajian beliau mulai paradigma, teori, konsep dan analisis kasus faktual juga kontekstual di buku, jurnal ilmiah dan opini di media massa,” ujarnya kepada EDUKATOR.

Buku terbaru Prof Deddy ini, ujar Adhi Iman,  agak berbeda, yaitu  syarat makna dari konstruksi realitas sebagai pembelajaran kehidupan.

“Saya haturkan terima kasih kepada Prof Deddy karena selalu memberikan buku karya terbaik beliau, dan ketika beliau memberikan buku ini kepada saya, lalu bertanya 4 tema yang paling disukai, saya menjawab pertama Tipologi Dosen, Kedua Hantu Scopus, ketiga To Forgive But Not To Forget dan keempat Pendidik Humoris. Karena semua itu seperti autokritik untuk dunia pendidikan yang selama ini saya geluti,” ujar Adhi Iman yang mengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi dan Magister Ilmu Komunikasi Fisip Unsoed ini.    

Dalam buku ini, pembahasan yang populer dan mudah dicerna dari setiap topik tulisan, bisa jadi adalah jawaban khususnya bagi setiap pemegang kebijakan, aparat hukum seperti polisi, penasihat hukum, jaksa, hakim, lembaga negara, akademisi, dan juga masyarakat secara umum.

Diharapkan, setelah membaca buku ini, kita dapat memahami dan menilai peristiwa lebih bijak, dan menjadikannya sebagai bagian dari pendekatan untuk memecahkan persoalan. Bahwa memecahkan persoalan tidak hanya dari satu sisi, namun bisa dari banyak sisi, termasuk dari sisi ilmu komunikasi.

Buku berisi kumpulan artikel yang mencerahkan dan solutif ini dikemas dengan bahasa yang sederhana, sehingga layak kita baca dan miliki.

Untuk link pemesanan buku: https://forms.gle/4dQ233E4iRLXBNLN6. (Prasetiyo)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

No More Posts Available.

No more pages to load.