Penaruban Bersholawat Berlangsung Khidmat di Kompleks GKJ Penaruban

by -1643 Views
KH Amin Maulana Budi Harjono saat memberikan ceramah.

PURBALINGGA, EDUKATOR--Penaruban bersholawat dalam rangka khataman santri Majelis Taklim (MT) Nurulloh Junjung Drajat dan Harlah ke 3 Tari Sufi Purbalingga bersama kyai kondang Abah Drs. KH Amin Maulana Budi Harjono, pengasuh Ponpes Al-Ishlah-Tembalang, Semarang, digelar Selasa malam (27/2/2023). Yang menarik, acara yang berlangsung khidmat itu digelar di halaman/kompleks gedung Gereja Kristen Jawa (GKJ) Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga.

Para jamaah memadati acara Penaruban bersholawat. (Foto: Prasetiyo/ EDUKATOR)

“Ini wujud kerukunan yang harus kita pupuk dan kita jaga.Kalau ada suasana sorga yang diturunkan ke bumi, ya wujudnya kerukunan seperti ini,” ujar KH Amin Maulana Budi Harjono dalam ceramahnya.

KH Amin Maulana Budi Harjono saat berceramah.(Foto: Prasetiyo/ EDUKATOR)

Beruntung, malam itu suasananya terang, sehingga ribuan jamaah hadir memadati halaman kompleks gedung GKJ Penaruban, yang lokasinya berjarak kurang lebih 100 meter dari MT Nurulloh Junjung Drajat. Mengingat di lokasi MT Nurulloh Junjung Drajat tidak mampu menampung jamaah sampai ribuan, maka pihak GKJ Penaruban mempersilakan untuk menggelar acara di kompleks gedung gereja.

Para jamaah Penaruban bersholawat memadati teras gedung GKJ Penaruban. (Foto: Prasetiyo/EDUKATOR)

Sejumlah warga gereja pun ikut membantu terselanggaranya acara itu, seperti menyediakan kursi, menata tempat dan menjaga genset agar listrik tidak padam.

Para jamaah Penaruban bersholawat memadati teras gedung GKJ Penaruban. (Foto: Prasetiyo/EDUKATOR)

Hadir dalam kesempatan itu Camat Kaligondang Endi Astono S.Sos, Ketua Tanfidziyah Ranting NU Desa Penaruban Drs Arif Pambudi, pimpinan MT Nurulloh Junjung Drajat Kusnandar, Wakil Ketua DPRD Purbalingga H Adi Yuwono SH yang juga warga Desa Penaruban, Danramil Kaligondang, Kapolsek Kaligondang, perwakilan dari jemaat GKJ Penaruban dan sejumlah tamu undangan.

Tari Sufi

Tari Sufi Nusantara. (Foto: Prasetiyo/ EDUKATOR)

Satu hal yang menarik perhatian dalam acara malam itu adalah adanya penampilan tari sufi. Dengan memakai kopiah dan baju khas masyarakat tradisional Turki yang beraneka warna, sejumlah penari berdiri di sebelah kiri dan kanan panggung, berputar mengikuti irama musik rebana yang bertalu-talu. Mereka berputar-putar ke kiri, puluhan kali, bahkan ratusan kali, dengan kaki tetap bertumpu pada tengah, di titik stabil.

Suasana Penaruban bersholawat. (Foto: Prasetiyo/EDUKATOR)

Banyak hadirin yang terpesona oleh tarian yang ditunjukkan santri KH. Amin Budi Harjono itu. Kiai Budi – begitu ia biasa disapa – sengaja membawa murid tari sufinya ke acara Penaruban Bersholawat.

Suasana Penaruban bersholawat. (Foto: Prasetiyo/EDUKATOR)

KH Amin Maulana Budi Harjono yang tampil penuh humor selanjutnya mengajak kepada warga Desa Penaruban dan sekitarnya untuk terus memupuk kerukunan di tengah-tengah perbedaan.

“Setiap orang kan merindukan sorga. Sorga dalam bahasa Arabnya, Jannah. Di Jannah itu ada taman, ada keragaman yang tumbuhannya berbeda-beda. Mari kita jaga keberagaman itu, agar tetap ada,” ujar Kiai Budi yang juga guru besar Tari Sufi Nusantara ini.

Masyarakat Indonesia yang jumlahnya 270 juta, lanjut Kiai Budi, juga harus rukun, yang diikat sesanti Bhineka Tunggal Ika, yang artinya meskipun berbeda-beda tetaplah satu.

KH Amin Maulana Budi Harjono saat berbincang dengan salah satu warga jemaat GKJ Penaruban, Drs. Prasetiyo, M.I.Kom. (Foto: Istimewa/EDUKATOR)

“Bhineka Tunggal Ika itu disimbolkan burung garuda. Garuda adalah raja segala burung, yang selalu mau berdamai dan menghargai burung-burung lainnya. Mari jadikan garuda di dadaku, agar kita hidup rukun. Sekali lagi saya tekankan, kalau ada suasana sorga yang diturunkan ke bumi, ya wujudnya kerukunan yang kita rasakan malam ini,” ujar Kiai Budi.

Kiai Budi juga mengajak, agar para jamaah selalu menjaga kerukunan dan rasa cinta kepada sesama di lingkungan Rukun Tetangga (RT). “Inilah Indonesia, yang dibangun dari banyak RT,” ajaknya. (Prasetiyo)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

No More Posts Available.

No more pages to load.